Liputan6.com, Sleman Integrated Farming merupakan sistem pertanian dengan upaya memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, pangan, hortikultura, hewan ternak dan perikanan, untuk mendapatkan agro ekosistem, yang mendukung produksi pertanian (stabilitas habitat), peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam. Sistem ini kerap digunakan untuk mengurangi sampah organik dan menjadi konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan.
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), konsep Integrated Farming ini terbukti menguntungkan, karena semua proses bertaninya saling berkaitan baik tanaman pangan maupun peternakan. Di saat ini, situasi dunia masih belum stabil yang disebabkan beberapa hal. Salah satunya adalah pandemi yang baru saja menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, perubahan iklim yang berdampak pada proses produktivitas pertanian, permintaan produk melonjak sementara ketersediaan masih terbatas akibat pandemi.
Advertisement
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian akan selalu menjadi tumpuan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat. Tantangan akan terus muncul dan menuntut penerapan berbagai inovasi yang dapat meningkatkan output untuk mengimbangi kebutuhan food, feed, fuel, dan fibre, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satu upayanya, dengan melakukan integrated farming, yang sudah diterapkan di daerah Prambanan, Sleman yang mengintegrasikan jagung dengan ternak. Hari ini (26/4), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan, dan Perikanan (BP4) Wilayah VIII melakukan panen jagung integrated farming di Prambanan. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, hadir ke lahan jagung untuk panen jagung bersama dengan Kepala Dinas Pertanian, dan Kepala BPP beserta tim UPTD BP4 Wilayah VIII di Bulak Kenaran, Sumberharjo Prambanan. Selanjutnya, rombongan juga melakukan kunjungan ke kandang kelompok ternak Ngudi Seserep. Kelompok ternak ini yang mengelola hewan ternak untuk mendukung produktivitas jagung di area tersebut.
Dengan adanya Integrated Farming ini, produksi jagung akan meningkat, dan limbah dari peternakan dapat dimanfaatkan, sekaligus memperbaiki kondisi tanah di pertanaman tersebut.
(*)