Saat Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie Takjub Lihat Pabrik Tesla Karya Elon Musk

Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie mengaku senang bisa berjumpa langsung dengan CEO Tesla Elon Musk.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Apr 2022, 14:50 WIB
Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk (Foto: PT Bakrie and Brothers Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Rombongan Kemenko Marinvest RI didampingi beberapa pengusaha yang tergabung dalam KADIN Indonesia melakukan lawatan ke Amerika Serikat dan singgah ke markas teranyar pabrikan mobil listrik Tesla di Austin, Texas.

Rombongan tersebut termasuk Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie.

Ia mengaku senang bisa berjumpa langsung dengan Elon Musk dan berdiskusi panjang tentang Tesla serta industri elektrifikasi transportasi.

"Saat ini, salah satu kiblat dunia akan kemajuan industri EV (Electric Vehicle) adalah Tesla. Jadi memang amat banyak yang dapat kita pelajari dari pertemuan tadi,” ujar pria yang akrab sisapa Anin itu, ditulis Rabu (27/4/2022).

Anin juga menyatakan kekagumannya melihat fasilitas produksi yang digunakan di Gigafactory terbaru milik Tesla di kota Austin, Texas, Amerika Serikat itu. 

"Luar biasa. Semua bagian lini produksi baik lini mobil maupun baterai dirancang dan dijalankan secara rapih dan amat efektif,” puji Anin. 

Pabrik seluas lebih dari 1.000 hektar yang dijuluki “Tesla Giga Texas” itu dikatakan memiliki kapasitas produksi mobil terbesar di Amerika, dan baru saja diresmikan penggunaannya di awal bulan ini.

Dalam kesempatan itu, Anindya bersama rombongan juga membuka diskusi dengan Elon Musk terkait penjajakan kerjasama antara Tesla dengan pihak Indonesia dalam hal investasi penyediaan dan pemrosesan bahan baku baterai mobil listrik. Serta penggunaan teknologi baru baterai sebagai komponen struktural mobil listrik masa depan. 

"Bulan lalu, Presiden Jokowi sempat mengungkap keinginan menjadikan Indonesia pemain besar dunia di bidang industri kendaraan listrik. Kami harap, hasil pertemuan hari ini dapat menjadi langkah awal yang baik dari pencapaian cita-cita besar tersebut,” kata Anin.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Undang Elon Musk

Elon Musk

Seperti diketahui, saat ini Grup Bakrie melalui unit usaha VKTR atau Vektor telah memulai upaya industrialisasi di bidang elektrifikasi transportasi di tanah air. Perusahaan juga telah menjalin kerjasama strategis dengan beberapa mitra baik di dalam maupun luar negeri. 

"Bulan lalu kami menandatangani kesepakatan dengan produsen baterai ramah lingkungan BritishVolt di Inggris dalam hal penyediaan bahan baku baterai. Sebelumnya, VKTR juga telah bermitra dengan pemain EV global, BYD Auto,” papar Anin.

Dengan mitra lokal, VKTR juga tercatat telah mengikat kerjasama dengan manufaktur badan bus Tri Sakti di Magelang, Jawa Tengah.

"Melalui VKTR, kami pun di Grup Bakrie telah mencanangkan tekad untuk dapat secara aktif membantu membangun ekosistem industri EV di Indonesia. Kami tidak hanya ingin memilih atau menjalankan sebagian saja proses manufakturnya, melainkan membangun industri secara lengkap dari hulu hingga hilir. Mohon doa agar semuanya bisa berjalan sesuai rencana,” imbuh Anin.

Anindya Bakrie menutup pembicaraan dengan menyinggung undangannya kepada Elon Musk untuk datang ke Indonesia. 

“Di akhir pertemuan, kami juga sempat memaparkan program G20/B20 yang disiapkan oleh Indonesia, termasuk mengundang beliau untuk bergabung ke International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di Bali, pertengahan November nanti.” 

 


BNBR Resmi Gandeng Perusahaan Karoseri Tri Sakti Bangun Perakitan Bus Listrik

Ilustrasi bus listrik

Sebelumnya, PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti.

Kerja sama tersebut menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.  Kesepakatan kerja sama itu diungkap oleh Direktur Utama dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie dalam pertemuan dengan pers di workshop Tri Sakti di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 17 Februari 2022.

"Dengan kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto," ungkap  Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam Press Conference Kerjasama Strategis Untuk Negeri Menuju Industrialisasi Bus Listrik, Kamis pekan ini.

Dengan menjadi entitas tersendiri, Anindya berharap VKTR dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia. Di sisi lain, kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk-produk manufaktur.

"Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun di sini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir. Jadi tidak setengah-setengah," tuturnya.

Sebagai contoh, Bakrie & Brothers membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, tetapi juga memikirkan bagaimana fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan untuk bus listrik.

 

 


Pasok 30 Bus

Ilustrasi bus listrik

Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia, Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini VKTR telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute non-BRT Transjakarta.

"Kami berharap dengan adanya kerja sama strategis VKTR, Tri Sakti, dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan seperti Jakarta, yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih," kata Gilarsi.

Gilarsi berharap, kolaborasi industri yang telah mereka jalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat ini.

Gilarsi juga menyatakan, pihaknya akan menjaga kualitas dari produk kendaraan yang mereka produksi. Setiap bus listrik yang dihasilkan oleh VKTR dipastikan melewati proses quality management dengan standar terbaik, dan akan didukung dengan sistem after sales service yang memahami betul karakter kendaraannya. Ia pun membeberkan reputasi BYD Auto, salah satu pemain besar kendaraan listrik asal Tiongkok itu.

"Semua kendaraan listrik BYD terbukti berkualitas dan memiliki standar keamanan dan kenyamanan yang sangat baik. Terbukti, BYD bisa memasuki pasar-pasar yang memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi seperti di Eropa dan Amerika," ungkapnya.

Sebagai produksi perdana, selama sebulan ke depan diharapkan dapat diselesaikan tiga bus listrik di workshop Tri Sakti, berkoordinasi dengan BYD. Ke depan pihaknya yakin industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang lebih cepat.

 VKTR telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda. Jadi tidak hanya berhenti dengan BYD dan Tri Sakti. Hal ini untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia.

"Kami juga akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. Kami optimis akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri bus listrik di dalam negeri,” pungkasnya. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya