Liputan6.com, Jakarta Pada H-5 arus mudik Lebaran, Pelabuhan Merak menjadi salah satu pelabuhan tersibuk yang akan membawa penumpang untuk pulang ke kampung halaman alias mudik setelah selama dua tahun lamanya tertunda akibat pandemi.
Pada Rabu (27/4/2022) dini hari tadi hingga pukul 04.00 WIB, tercatat ribuan pemudik dan truk padati semua dermaga di Pelabuhan Merak. Kondisi tersebut dilaporkan tak hanya terjadi di luar, namun juga di dalam pelabuhan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu pemudik asal Lampung bahkan mengaku harus antre berjam-jam baru bisa masuk kapal.
"Udah masuk pelabuhan dari jam 3 pagi. Karena puncaknya mudik kali ya. Karena kan dua tahun lalu pada belum ada yang mudik, padet. Enggak nyangka padet, Dikira puncaknya tanggal 29 April 2022," ujar Rosi, ditemui di gang way Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa, 26 April 2022.
Hingga pukul 08.20 WIB tadi pagi, Rosi mengaku tak juga kunjung masuk ke dalam kapal. Salah satu penyebabnya belakangan diketahui akibat antrean kendaraan besar dan truk yang juga ikut masuk ke dalam pelabuhan.
Mengatasi kondisi tersebut pihak Pelabuhan Merak membatasi jumlah truk agar kendaraan pemudik lebih cepat masuk. Penyebab lainnnya adanya proses bongkar muat kendaraan dan ijin kapal berlayar.
Menurut Dirlantas Polda Banten, Kombes Budi Mulyanto, saat ini proses bongkar muat memakan waktu 1 jam.
"Proses distribusi kelancaran untuk menuju Merak ada salah satu faktor penentu dan itu adalah proses bongkar terkait lama dan tidaknya di pelabuhan. Sementara ini 1 jam," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Budi Mulyanto, di Gerbang Tol (GT) Merak, Kota Cilegon, Rabu (27/04/2022).
Antrean ini biasanya berimbas pada arus lalu lintas di Tol Pelabuhan Merak, Banten.
Oleh karena itu, kepolisian dan Kemenhub telah menyiapkan skenario untuk mengurangi kepadatan di lokasi tersebut.
Berikut ini sejumlah skenario guna mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran di Pelabuhan Merak, Banten jelang Hari Raya Lebaran:
Rekayasa Lalu Lintas
Rekayasa lalu lintas rencananya dilakukan jika terjadi kepadatan kendaraan pada saat puncak arus mudik yang diprediksi terjadi mulai 28-30 April 2022.
Gambaran skenario merah yaitu Pelabuhan Merak penuh, Jalan Cikuasa Atas sudah tidak mampu menampung kendaraan pemudik hingga masuk ke dalam Gerbang Tol (GT) Merak.
"Dalam skenario terburuk, ketika kepadatan jalan sampai ke tol, maka kondisinya berlaku skenario merah. Ketika dia ada di tol Merak, buntut kendaraan ini masuk ke jalan tol, maka konteksnya rekayasa tidak hanya buka tutup ke Cikuasa. Tapi juga pengalihan exit tol," jelas Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, di Pelabuhan Merak, Rabu (27/04/2022).
"Ada Cilegon Barat, Cilegon Timur. Bahkan mungkin juga sampai Serang Barat, Serang Timur itu di alihkan. Supaya mereka keluar ke pintu tol sebelumnya," tambahnya.
Shinto menerangkan, kendaraan yang keluar melalui GT Merak dan menuju pelabuhan, sudah naik 44 persen dibandingkan kondisi normal yang hanya delapan ribu kendaraan.
Saat skenario merah diberlakukan, personel Brimob Polda Banten akan diterjunkan membantu pengamanan di jalur mudik dan Pelabuhan Merak. Kemudian kapal besar akan dioperasionalkan untuk mengangkut lebih banyak kendaraan di dalam kapal.
Advertisement
Dermaga 1 Beroperasi Lagi
Dermaga 1 bisa kembali dioperasikan, hal ini tentu membantu proses bongkar muat pemudik. Polda Banten berharap perbedaan harga tiket kapal antara siang dan malam bisa segera diterapkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry, untuk menekan kepadatan pemudik di malam hari.
Di mana, Menhub, Budi Karya Sumadi meminta harga tiket di Pelabuhan Merak lebih murah di siang hari agar tidak terjadi penumpukan pemudik di malam hari.
"Ketika malam tidak lagi, jadi dominan dengan harga tiket yang dibuat disparitas dan operasional kapal yang dominan siang. Ketika itu tidak terealisasi kita menanyakan lagi. Harusnya eksekusinya cepat ya," jelasnya.
Sehari sebelumnya, Pelabuhan Merak mulai dipadati oleh pemudik. Enam dari tujuh dermaga semua terisi oleh kendaraan. Sedangkan Dermaga 1 masih belum bisa digunakan, lantaran masih dalam tahap pembangunan yang belum selesai hingga, Selasa, 26 April kemarin.
Sedangkan berdasarkan pantauan diluar pelabuhan, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir. Kemudian Jalan Cikuasa Bawah yang terpantau padat dijadikan jalur kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak.
Padatnya pemudik menyebabkan penumpang harus menunggu berjam-jam lamanya di sekitar pelabuhan, untuk bisa masuk kedalam kapal.
Seperti yang diceritakan oleh Rosi, kemudian asal Jakarta Selatan dengan tujuan Lampung Tengah ini, sudah menunggu sejak Selasa dini hari, 26 April 2022 pukul 03.00 WIB, hingga pukul 08.30 WIB. belum bisa naik ke atas kapal.
Truk Dilarang Melintasi Pelabuhan Merak
Kendaraan besar maupun truk yang tidak mengangkut sembako dan kebutuhan penting lainnya, dilarang melintasi Pelabuhan Merak mulai Kamis, 28 April pukul 00.00 WIB.
Pembatasan diberlakukan untuk memberi ruang kendaraan pemudik untuk melintas lebih nyaman dan cepat. Dengan pembatasan truk maupun kendaraan besar diharapkan, jalan arteri dan dermaga Pelabuhan Merak bisa menampung lebih banyak kendaraan pemudik.
"Saya masih memegang aturan yang saya terima, mulai hari ini jam 00.00 WIB kecuali truk sembako, itu sudah tidak boleh beroperasi," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Budi Mulyanto, di Gerbang Tol (GT) Merak, Rabu (27/04/2022).
Antisipasi membludaknya sepeda motor, akan ada jalur khusus di dalam dermaga yang sudah disiapkan dan dipasangi tenda. Sehingga pemudik saat siang hari tidak terpapar langsung oleh sengatan matahari dan jika hujan turun, tidak basah kuyup.
"Kantung-kantung parkir kita sudah persiapkan. Salah satunya di depan dermaga 4, di sisi paling kanan itu untjk sepeda motor. Kemudian kita sudah siapkan sarana peneduh dengan dibantu ASDP, BPTD," terangnya.
Advertisement
Proses Bongkar Muat Kapal Dipercepat
Pemudik masih memadati Pelabuhan Merak, Banten untuk melakukan mudik Lebaran ke kampung halaman. Alhasil sejumlah ruas jalan menuju ke sana dipadati kendaraan, bahkan sejak Rabu (27/4/2022) dini hari.
Berdasarkan pantauan, di dermaga masih dipenuhi oleh kendaraan pemudik baik roda empat maupun roda dua. Kendaraan dari Jalan Cikuasa Atas baru dibuka, jika ada dermaga kosong yang membutuhkan pasokan pemudik. Arus kendaraan tertahan di Jalan Cikuasa Atas karena lambannya proses bongkar muat kendaraan dan ijin kapal berlayar.
"Proses distribusi kelancaran untuk menuju Merak ada salah satu faktor penentu dan itu adalah proses bongkar terkait lama dan tidaknya di pelabuhan. Sementara ini 1 jam," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Budi Mulyanto, di Gerbang Tol (GT) Merak, Kota Cilegon, Rabu (27/04/2022).
Dua menuturkan, pihaknya tidak bisa mempercepat arus kendaraan di jalan tol maupun arteri, selama proses administrasi berlayar kapal masih terhambat. Dia meminta, proses administrasi dan proses berlayar kapal bisa dipercepat.
"Saya akan percepat seluruhnya, baik di arteri maupun tol. Tapi ketika yang di pelabuhan memerlukan proses yang lama karena mungkin administrasi yang terhambat, maka itu akan terhambat juga pada kelancaran lalu linta," kata Budi.
Adapun, lanjut dia, Polda Banten menerapkan tiga warna dalam menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengatur mobilitas masyarakat yang hendak mudik.
Yang pertama hijau yang artinya kondisi lalu lintas normal. Kemudian warna kuning, artinya Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir dan diberlakukan buka tutup kendaraan. Selanjutnya kondisi merah, kemacetan kendaraan sudah masuk ke dalam jalan tol Tangerang-Merak.
"Manakala nanti antrian itu keluar daripada exit tol merak, kita melaksanakan cara bertindak merah, nah cara bertindak merah itu nanti kita akan adanya buka tutup pada ruas penggal areal jalan tol tertentu," jelas Budi.