Liputan6.com, Jakarta Sejalan dengan prioritas Presidensi G20 tahun 2022 yakni memajukan inklusi keuangan, PT Bank Oke Indonesia Tbk (OK Bank) kembali memperluas jaringannya dengan menggandeng perusahaan PT Commerce Finance dalam kerja sama strategis berupa pemberian fasilitas pinjaman (channeling) untuk produk Shopee Pay Later (SPayLater).
Produk SPayLater dapat digunakan untuk membayar dengan pilihan metode cicilan, saat bertransaksi secara online melalui e-commerce Shopee.
Advertisement
OK Bank sendiri merupakan perseroan hasil merger antara Bank Oke Indonesia dan Bank Dinar pada tahun 2019 dan berfokus pada sektor ritel dan channeling di Indonesia.
Dengan layanan program perbankan yang dimiliki, OK Bank berharap dapat memperluas penyaluran fasilitas pendanaan dan membantu peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
“Dapat berkolaborasi dengan PT Commerce Finance untuk produk SPayLater, merupakan suatu langkah awal yang baik sebagai bentuk keseriusan komitmen kami untuk dapat terusmemberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia," ungkap CEO OK Bank Park Young Man.
"Kami yakin kerja sama ini serta layanan produk perbankan yang kami berikan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat," lanjut dia.
Selain memperluas penyaluran kredit channeling, OK Bank juga berfokus pada produk OKKTA. OK Bank mengakui bahwa kerja sama lintas platform di Indonesia juga menjadi solusi dalam menjangkau nasabah baru, serta masyarakat yang belum tersentuh produk dan layanan keuangan (unbanked).
“Kami selalu mengedepankan pelayanan akses keuangan yang mudah dan efektif. Kerjasama ini tentunya akan semakin memperkuat langkah kami dalam memfasilitasi danmenjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kedepannya, OK Bank akan terus berinovasi serta menggandeng lebih banyak lagi mitra, untuk bersama-sama dapat membantu programpemerintah dalam mempercepat pemulihan pasca COVID-19 serta mendorong pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Park.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
OK Bank Salurkan Kredit Ritel Rp 456 Miliar Sepanjang 2021
Sebelumnya, dengan asumsi Covid-19 dapat terkontrol baik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan penyaluran kredit akan terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Berdasarkan data Infografis Statistik Perbankan Indonesia Desember 2021 Bank Umum yang dikeluarkan oleh OJK, kredit perbankan tercatat Rp 5.768,58 Triliun per Desember 2021 dibandingkan Rp 5.705,12 Triliun per November 2021.
Pertumbuhan kredit berdasarkan jenis penggunaan juga terlihat meningkat dan lebih merata. Turut mendorong tren positif ini, OK Bank juga mencatat pertumbuhan penyaluran kredit yang cukup signifikan. Sepanjang 2021, OK Bank telah berhasil menyalurkan kredit ritel sebesar Rp 456 miliar.
"Pertumbuhan kredit yang tercatat sepanjang 2021 menjadi salah satu bukti komitmen kami dalam membantu pemulihan perekonomian sektor ritel pasca pandemi Covid-19. Untuk 2022, kami menargetkan kenaikan pertumbuhan retail sebesar 200% dibandingkan tahun sebelum," ungkap Department Retail OK Bank Hardiansyah Ramadhan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Pada Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, bulan Januari lalu, selain meminta agar kebijakan OJK dapat mendukung sektor usaha informal dan UMKM, Presiden Republik indonesia menegaskan perlunya lembaga keuangan, termasuk bank untuk membuka akses kredit yang mudah kepada UMKM.
Hardiansyah Ramadhan juga menjelaskan bahwa OK Bank memiliki program dengan misi yang sejalan dengan hal tersebut. OK Bank terus menawarkan akses pengajuan kredit yang cepat dan mudah, sembari mendorong percepatan vaksinasi nasional melalui salah satu syarat yang diajukan; masyarakat yang mengajukan pinjaman cukup menunjukkan referensi aplikasi Peduli Lindungi dan bukti vaksin kedua.
Advertisement
Pemulihan Ekonomi
Selain mendorong pemulihan ekonomi nasional, langkah ini dilakukan dengan maksud agar dapat membantu pemerintah dalam percepatan pemerataan vaksinasi di Indonesia, sehingga masyarakat dapat segera pulih dari pandemi dan dengan kondisi keuangan yang sehat.
“Mereka juga tidak perlu lagi melampirkan slip gaji atau surat keterangan kerja. Selain referensi aplikasi Peduli Lindungi dan bukti vaksin kedua, kami hanya mensyaratkan kartu identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan BPJS Ketenagakerjaan. Kemudian, nasabah bisa langsung mendapatkan pinjaman mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 200 juta dengan suku bunga kompetitif mulai dari 0,89 persen. Prosesnya juga sangat cepat, kurang dari 5 menit,” tambah Hardiansyah.
Keamanan data nasabah juga menjadi perhatian utama bagi OK Bank. Perseroan sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Inovasi Keuangan Digital (Credit Scoring and Aggregator) yang terdaftar di OJK untuk mencegah terjadinya risiko cyber and financial crime.