Liputan6.com, Palembang - Pada tanggal 28 Agustus 2021 lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR).
Program MAKMUR yang diinisiasi Menteri BUMN tersebut, menjadi upaya solusi pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang berpartisipasi, dengan serangkaian kegiatan serta sosialisasi yang telah dilaksanakan.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, PT Pusri Palembang memiliki visi menjadi perusahaan agroindustry yang unggul di Asia, serta mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional.
“Dengan tujuan program ini, yaitu untuk mencitptakan ekosistem yang mendukung petani dari hulu hingga ke hilir. Sehingga proses budidaya dan pemasaran hasil pertanian, dapat berjalan optimal,” ucapnya, Rabu (27/4/2022).
Di Tahun 2022, ada 10 provinsi yang menjadi tanggung jawab Pusri untuk penyaluran pupuk urea dan NPK bersubsidi. Seperti di Pulau Sumatra, yakni Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung.
Untuk di Jawa-Bali ada Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Jawa Timur (Jatim) 2 dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Dalam proses pendistribusiannya, pupuk akan disalurkan kepada petani yang terdaftar dalam e-RDKK dan setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) dari pemerintah setempat,” katanya.
Diakuinya, tanpa adanya SK tersebut, gudang-gudang pupuk tidak dapat mendistribusikan barang ke distributor dan kios. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020.
Selain memproduksi urea, amonia dan produk samping, Pusri juga memiliki produk inovasi Pusri atau NPK Customize. Yaitu pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
CSR Pusri Palembang
Lalu, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk spesial komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
Tri Wahyudi melanjutkan, untuk proyek pengembangan dan revitalisasi Pabrik Pusri IIIB, dibangun dengan teknologi low energy serta ramah lingkungan.
Serta direncanakan memiliki kapasitas pabrik sebesar 445.500 ton per tahunnya, untuk amonia dan 907.500 ton per tahun untuk pupuk urea.
“Pusri selalu mewujudkan bentuk kepedulian perusahaan, melalui program-program CSR yang berkelanjutan,” katanya.
Dia menjelaskan, beberapa program CSR yang telah dilaksanakan Pusri selama Tahun 2022 di antaranya, dukungan Pusri terhadap percepatan penanggulangan COVID-19 yaitu melalui Vaksinasi Serentak.
Advertisement
Program Ramadan
Untuk warga lingkungan sekitar perusahaan Pusri, lanjut Tri, turut digelar Gotong Royong bersih-bersih Pulau Kemaro, Launching Program Booster Nutrisi Anak Indonesia (BERANI) dan Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Ada juga Program Kampung Sehat Erat Sinergi (SEHATI), pelatihan pada anak-anak disabilitas serta bantuan untuk korban kebakaran sungsang,
“Pada bulan suci Ramadan ini, kita juga berbagi takjil, pelatihan bantuan Rp 300 juta untuk masjid dan musala, pembagian 27.000 paket sembako, santunan kepada 100 panti asuhan dan kegiatan lainnya,” ujarnya.
Tri Wahyudi menargetkan, Pusri akan terus menerapkan Transformasi Bisnis di seluruh lini bisnis. Dan juga terus berinovasi terutama dalam produk, agar dapat memenuhi kebutuhan petani.
“Seluruh insan Pusri adalah One Team, One Target, One Trillion. Sehingga seluruh Insan Pusri harus semangat daam menjalankan spirit tersebut, untuk satu target perusahaan yaitu laba bersih Rp 1 triliun,” ucapnya.