Arus Lalu Lintas di Gerbang Tol Merak Mulai Dipadati Pemudik

Alfaris Pattiwael mengatakan, arus lalu lintas di Gerbang Tol Merak, Banten, mulai padat oleh kendaraan yang hendak mudik dengan tujuan Pelabuhan Merak pada Kamis (28/4/2022).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Apr 2022, 07:08 WIB
Suasana kepadatan lalu lintas arus mudik lebaran di Pelabuhan Merak, Banten, pada H-5 Idul Fitri atau Rabu (27/4/2022) dini hari. Kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas di dalam dan luar kawasan Pelabuhan Merak untuk mengurai kepadatan. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta Wadirlantas Polda Banten AKBP Alfaris Pattiwael mengatakan, arus lalu lintas di Gerbang Tol Merak, Banten, mulai padat oleh kendaraan yang hendak mudik dengan tujuan Pelabuhan Merak pada Kamis (28/4/2022).

Karena itu, pihaknya menerapkan zona merah dari tiga zona yang telah disiapkan.

"Arus mudik yang mengarah ke Sumatera memang sangat padat dalam sejam terakhir, sehingga dalam tiga zona yang kami lakukan, sekarang kami melaksanakan pola zona tiga yakni situasi merah. Jadi kita overhandling dari Direktorat Lalu Lintas kemudian bekerja sama dengan Satlantas Polres Serang Kota, kemudian Cilegon dan dari unsur Korlantas Polri," kata Alfaris.

Seperti dilansir dari Antara, Polda Banten memberlakukan skema rekayasa lalu lintas di wilayah Gerem yang berdekatan dengan Gerbang Tol Merak dan Jalan Gerem, Merak yang mengarah ke Jalan Cikuasa Atas pada Kamis.

"Secara on the spot kami melaporkan di Pos Gerem kami melakukan rekayasa lalu lintas di sini mengarah ke jalan Cikuasa Atas. Jadi di Cikuasa Atas, di jalan layang, di mana kami menunggu apabila kondisi di Cikuasa Atas itu sudah lengang maka kami akan kirim ke sana," jelas Alfaris.

Polda Banten juga melakukan rekayasa lalu lintas mulai Cikupa, kemudian di Serang Timur sampai dengan Cilegon Barat. Adapun pihaknya juga berkoordinasi dengan PT Marga Mandalasakti (MMS) sebagai pengelola jalan Tol Tangerang-Merak.

"Sudah (berkoordinasi), jadi kami sudah jauh-jauh hari melaksanakan sosialisasi, bahkan dari pihak PT Marga Mandalasakti (MMS) sendiri sebagai pengelola tol sudah melaksanakan sosialisasi tersebut, dari mulai pemberlakuan zona hijau, kuning, maupun merah," kata Alfaris.

 


Sejak Subuh

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan pada pukul 05.00, terjadi kepadatan lalu lintas di Gerbang Tol Merak. Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Gerem di mana skema rekayasa lalu lintas turut diberlakukan.

Berdasarkan data yang dirilis ASDP Cabang Merak, hingga Rabu (27/4) pukul 20.00 WIB, jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak tercatat sebanyak 261.741 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari penumpang pejalan kaki sebanyak 12.307 orang dan penumpang dalam kendaraan sebanyak 249.434 orang.

Jumlah kendaraan yang menyeberang dari Merak tercatat sebanyak 60.734 kendaraan, dengan kendaraan roda dua tercatat sebanyak 9.129 kendaraan, kendaraan roda empat 32.218 kendaraan, kemudian bus 2.044 kendaraan dan truk 17.343 kendaraan.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menjelaskan prediksi puncak mudik akan terjadi sekitar tanggal 28-30 April 2022.

 


Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas rencananya dilakukan jika terjadi kepadatan kendaraan pada saat puncak arus mudik yang diprediksi terjadi mulai 28-30 April 2022.

Gambaran skenario merah yaitu Pelabuhan Merak penuh, Jalan Cikuasa Atas sudah tidak mampu menampung kendaraan pemudik hingga masuk ke dalam Gerbang Tol (GT) Merak.

"Dalam skenario terburuk, ketika kepadatan jalan sampai ke tol, maka kondisinya berlaku skenario merah. Ketika dia ada di tol Merak, buntut kendaraan ini masuk ke jalan tol, maka konteksnya rekayasa tidak hanya buka tutup ke Cikuasa. Tapi juga pengalihan exit tol," jelas Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, di Pelabuhan Merak, Rabu (27/04/2022).

"Ada Cilegon Barat, Cilegon Timur. Bahkan mungkin juga sampai Serang Barat, Serang Timur itu di alihkan. Supaya mereka keluar ke pintu tol sebelumnya," tambahnya.

Shinto menerangkan, kendaraan yang keluar melalui GT Merak dan menuju pelabuhan, sudah naik 44 persen dibandingkan kondisi normal yang hanya delapan ribu kendaraan.

Saat skenario merah diberlakukan, personel Brimob Polda Banten akan diterjunkan membantu pengamanan di jalur mudik dan Pelabuhan Merak. Kemudian kapal besar akan dioperasionalkan untuk mengangkut lebih banyak kendaraan di dalam kapal.

 


Dermaga 1 Beroperasi Lagi

Dermaga 1 bisa kembali dioperasikan, hal ini tentu membantu proses bongkar muat pemudik. Polda Banten berharap perbedaan harga tiket kapal antara siang dan malam bisa segera diterapkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry, untuk menekan kepadatan pemudik di malam hari.

Di mana, Menhub, Budi Karya Sumadi meminta harga tiket di Pelabuhan Merak lebih murah di siang hari agar tidak terjadi penumpukan pemudik di malam hari.

"Ketika malam tidak lagi, jadi dominan dengan harga tiket yang dibuat disparitas dan operasional kapal yang dominan siang. Ketika itu tidak terealisasi kita menanyakan lagi. Harusnya eksekusinya cepat ya," jelasnya.

Sehari sebelumnya, Pelabuhan Merak mulai dipadati oleh pemudik. Enam dari tujuh dermaga semua terisi oleh kendaraan. Sedangkan Dermaga 1 masih belum bisa digunakan, lantaran masih dalam tahap pembangunan yang belum selesai hingga, Selasa, 26 April kemarin.

Sedangkan berdasarkan pantauan diluar pelabuhan, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir. Kemudian Jalan Cikuasa Bawah yang terpantau padat dijadikan jalur kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak.

Padatnya pemudik menyebabkan penumpang harus menunggu berjam-jam lamanya di sekitar pelabuhan, untuk bisa masuk kedalam kapal.

Seperti yang diceritakan oleh Rosi, kemudian asal Jakarta Selatan dengan tujuan Lampung Tengah ini, sudah menunggu sejak Selasa dini hari, 26 April 2022 pukul 03.00 WIB, hingga pukul 08.30 WIB. belum bisa naik ke atas kapal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya