Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia bila harga berbagai produk dan jasa melambung di musim mudik lebaran. Tapi, temuan satu ini membuat warganet merana. Harga tiket pesawat rute Jakarta - Banda Aceh menembus Rp9,6 juta untuk sekali terbang. Harga ini lebih mahal dari tiket penerbangan Jakarta - London menggunakan maskapai Oman Air.
Liputan6.com sempat mengecek harga tiket pesawat di Traveloka. Di sana tertera harga tiket Jakarta tujuan Banda Aceh Rp9.698.700 per orang untuk keberangkatan Jumat, 29 April 2022, menggunakan maskapai Batik Air. Harga yang ditawarkan adalah untuk kelas ekonomi dengan jadwal keberangkatan pukul 07.00--10.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, harga tersebut sedikit lebih murah untuk penerbangan pada Sabtu, 30 April 2022. Tiket pesawat dari Jakarta tujuan Banda Aceh dengan menggunakan Batik Air dikenai harga Rp6.703.900 per orang.
Harga tiket tersebut untuk jadwal penerbangan pada pukul 06.00-10.00 WIB. Sementara, untuk penerbangan pukul 07.00--08.00 WIB harga tiketnya tetap sama dengan harga hari sebelumnya, yaitu Rp9.698.700 per orang.
Menurut penelusuran Liputan6.com, pada hari ini, Kamis (28/4/2022), harga tiket pesawat hanya Rp2.689.000.-. Harga tersebut dari Jakarta tujuan Banda Aceh. Namun, saat ditelusuri untuk tujuan tersebut tertulis "penerbangan tidak tersedia."
Hingga berita ini diturunkan, Liputan6.com sudah mengirimkan pesan tertulis kepada Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, tentang mahalnya tiket pesawat Batik Air dari Jakarta tujuan Banda Aceh, Kamis (28/4/2022) pagi. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imbauan Kemenparekraf
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengimbau agar maskapai tidak menaikan harga tiket pesawat hingga batas atas jelang mudik Lebaran. Hal tersebut menyusul harga tiket mahal.
"Ini mungkin ada supply and demand dalam rangka mudik. Jadi, kita memang sudah mengimbau untuk tidak menaikkan di atas harga atas, ceiling price," ujar Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, yang dikutip dari kanal YouTube Weekly Press Briefing, Selasa (19/4/2022).
Nia berujar, dengan adanya kenaikan itu, ia menyarankan untuk menggunakan alternatif lain, tidak hanya melalui udara. Konsumen masih punya pilihan lain.
"Bisa laut, darat, bisa kereta, bisa bus. Sebetulnya, konsumen punya banyak pilihan," ucap Nia.
Nia menegaskan, pihaknya memberikan imbauan yang jelas dengan tidak menaikkan hingga ceiling price. Kenaikan harga yang terjadi, Nia berharap hal itu tidak permanen.
Advertisement
Peak Season
Dalam Weekly Press Briefing itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga menanggapi tentang mahalnya harga tiket menjelang Lebaran kali ini. Hal itu karena banyaknya orang yang mudik yang diperkirakan sebesar 80 juta orang.
"Tentunya Menteri Perhubungan sudah langsung gercep mengeluarkan dua regulasi. Ini juga bisa untuk mengendalikan harga tiket pesawat. Ini juga karena peak season, juga alasan operasional," ucap Sandiaga.
Sandiaga berkata, pemerintah akan mengupayakan agar kenaikan harga tiket pesawat tidak naik secara permanen. "Ada tarif batas atasnya dan tidak permanen dan ada opsi lain. Karena sudah ada jalan tol yang dibangun," Sandiaga menambahkan.
Sandi sempat keberatan dengan naiknya harga tiket pesawat. Ia pernah menghubungi Menteri Perhubungan dan menurutnya kenaikan tersebut karena bahan bakar minyak.
Perawatan Khusus
Dalam keterangan pers pada 26 April 2022, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan maskapai Batik Air menambah satu pesawat Airbus 320-200CEO (current engine option) beregistrasi PK-BKF. Pesawat jenis ini didukung IAE V2500, merupakan jenis mesin turbofan dua-poros high-bypass yang digunakan keluarga Airbus A320.
Airbus 320-200 PK-BKF melengkapi kekuatan armada yang saat ini dioperasikan Batik Air guna menjawab tren pasar penerbangan musim ramai (peak season) pada periode liburan dan Lebaran 2022. Hal tersebut diklaim untuk memenuhi peluang pasar penerbangan kategori layanan maskapai premium
Penambahan pesawat juga untuk memperkuat jaringan penerbangan untuk durasi jarak pendek (short haul), jarak menengah (medium haul) dan jarak jauh (long haul). Di samping itu, menawarkan pengalaman baru bagi tamu (sebutan penumpang) saat terbang.
Hal lain adalah menciptakan konektivitas domestik dengan pesawat berbadan sedang (narrow body). Seluruh pesawat juga untuk mendukung program percepatan pemulihan perekonomian nasional melalui sektor angkutan udara dan pariwisata.
Advertisement