3 Skenario Urai Kepadatan Pemudik di Pelabuhan Merak

Pelabuhan Merak menjadi salah satu pelabuhan tersibuk yang akan membawa penumpang untuk pulang ke kampung halaman alias mudik setelah selama dua tahun lamanya tertunda akibat pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2022, 07:48 WIB
Pemudik Bermotor Penuhi Pelabuhan Merak-Tebe

Liputan6.com, Jakarta Pelabuhan Merak menjadi salah satu pelabuhan tersibuk yang akan membawa penumpang untuk pulang ke kampung halaman alias mudik setelah selama dua tahun lamanya tertunda akibat pandemi.

Tercatat ribuan pemudik dan truk padati semua dermaga di Pelabuhan Merak. Kondisi tersebut dilaporkan tak hanya terjadi di luar, namun juga di dalam pelabuhan.

Polri kemudian mengantisipasi serta mengurai kepadatan penumpang. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, upaya tersebut dibagi menjadi tiga cara sesuai dengan kondisi yang berkembang di Pelabuhan Merak, mulai dari situasi hijau, kuning hingga merah.

"Kepolisian telah menyiapkan dan melakukan pengamanan jika terjadi antrean atau penumpukan kendaraan serta penumpang di Pelabuhan Merak dalam tiga situasi tersebut," kata Dedi dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).

Dedi menjelaskan, situasi hijau merupakan kondisi dimana Pelabuhan Merak terlihat normal baik jumlah kapal maupun dermaga dengan situasi arus kendaraan yang mengarah ke dermaga mengalir dan antrean kendaraan sampai batas pintu masuk kawasan Pelabuhan Merak.

Jika dalam situasi itu, polisi melakukan tindakan pengamanan dengan menyiapkan personel di pos untuk memantau serta mengatur arus penumpang. Lalu, pengaturan kendaraan di simpang gedung bundar untuk lalu lintas di luar pelabuhan.

Kemudian, petugas juga melaksanakan pengecekan vaksinasi dan surat rapid antigen 1x24 jam, melaksanakan patroli di seluruh dermaga.

Selanjutnya situasi kuning adalah, kondisi dimana Pelabuhan Merak mulai ramai dan jumlah kapal serta dermaga yang dioperasionalkan normal. Antrean kendaraan sudah terisi baik di dalam kawasan Pelabuhan Merak dan antrean mencapai Cikuasa Atas.

"Tindakan pengaman di situasi itu adalah penambahan jumlah personel dan pengisian pos. Melaksanakan pengecekan vaksinasi dan surat rapid antigen 1x24 jam. Mengaktifkan pos Sekat roda empat atau lebih di depan di fly over atas dan penempatan personel di Hotel Soni," jelasnya.

"Untuk panjang antrean sekitar 4,2 KM dapat menampung sekitar 750 Bus atau 3.700 roda empat serta menyiapkan jalur evakuasi dari fly over sampai dengan Hotel Pesona," sambungnya.

 


Situasi Merah

Lalu, situasi merah di Pelabuhan Merak yakni, kondisi dalam keadaan padat, lalu jumlah kapal dan dermaga yang dioperasionalkan normal, antrean kendaraan sudah mengisi baik dalam kawasan Pelabuhan Merak, fly over atas sampai dengan ruas Tol Merak-Tangerang atau Cilegon Barat.

"Tindakan pengamanan, penambahan jumlah personel melaksanakan pengecekan vaksinasi dan surat rapid antigen 1x24 jam. Melaksanakan kegiatan penyekatan di fly over atas untuk kendaraan roda empat atau lebih. Antrean ke masing masing dermaga dikendalikan oleh pengamanan dalam dan pengendali di gedung bundar. Penempatan personel di ruas Tol Cilegon Barat guna penyekatan selektif untuk kendaraan lokal atau masyarakat sekitar," paparnya.

Sementara itu, polisi juga bekerjasama dengan pihak ASDP terkait kesiapan arus mudik di Pelabuhan Merak. Dalam hal ini, ASDP akan melakukan upaya pengoperasian kapal-kapal kapasitas besar pada tanggal 22 April sampai dengan 1 Mei 2022.

"Penambahan kapasitas angkut dengan mengoperasikan kapal besar atau menambah kapal operasi di dermaga 5 dan memberlakukan pengaturan bongkar tanpa muat pada sisi pelabuhan yang tidak mengalami lonjakan," ucapnya.

Kemudian, memperpanjang jarak waktu check in dengan waktu keberangkatan dan memperpanjang waktu expired tiket. Lalu, optimalisasi operasional tollgate dan penambahan tollgate khusus Kendaraan roda dua.

"Apabila terjadi lonjakan kedatangan sepeda motor, maka diarahkan secara merata ke setiap dermaga atau diarahkan pada khusus satu dermaga," tutupnya.

 


Rekayasa Lalu Lintas

Rekayasa lalu lintas rencananya dilakukan jika terjadi kepadatan kendaraan pada saat puncak arus mudik yang diprediksi terjadi mulai 28-30 April 2022.

Gambaran skenario merah yaitu Pelabuhan Merak penuh, Jalan Cikuasa Atas sudah tidak mampu menampung kendaraan pemudik hingga masuk ke dalam Gerbang Tol (GT) Merak.

"Dalam skenario terburuk, ketika kepadatan jalan sampai ke tol, maka kondisinya berlaku skenario merah. Ketika dia ada di tol Merak, buntut kendaraan ini masuk ke jalan tol, maka konteksnya rekayasa tidak hanya buka tutup ke Cikuasa. Tapi juga pengalihan exit tol," jelas Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, di Pelabuhan Merak, Rabu (27/04/2022).

"Ada Cilegon Barat, Cilegon Timur. Bahkan mungkin juga sampai Serang Barat, Serang Timur itu di alihkan. Supaya mereka keluar ke pintu tol sebelumnya," tambahnya.

Shinto menerangkan, kendaraan yang keluar melalui GT Merak dan menuju pelabuhan, sudah naik 44 persen dibandingkan kondisi normal yang hanya delapan ribu kendaraan.

Saat skenario merah diberlakukan, personel Brimob Polda Banten akan diterjunkan membantu pengamanan di jalur mudik dan Pelabuhan Merak. Kemudian kapal besar akan dioperasionalkan untuk mengangkut lebih banyak kendaraan di dalam kapal.


Dermaga 1 Beroperasi Lagi

Dermaga 1 bisa kembali dioperasikan, hal ini tentu membantu proses bongkar muat pemudik. Polda Banten berharap perbedaan harga tiket kapal antara siang dan malam bisa segera diterapkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry, untuk menekan kepadatan pemudik di malam hari.

Di mana, Menhub, Budi Karya Sumadi meminta harga tiket di Pelabuhan Merak lebih murah di siang hari agar tidak terjadi penumpukan pemudik di malam hari.

"Ketika malam tidak lagi, jadi dominan dengan harga tiket yang dibuat disparitas dan operasional kapal yang dominan siang. Ketika itu tidak terealisasi kita menanyakan lagi. Harusnya eksekusinya cepat ya," jelasnya.

Sehari sebelumnya, Pelabuhan Merak mulai dipadati oleh pemudik. Enam dari tujuh dermaga semua terisi oleh kendaraan. Sedangkan Dermaga 1 masih belum bisa digunakan, lantaran masih dalam tahap pembangunan yang belum selesai hingga, Selasa, 26 April kemarin. 

Sedangkan berdasarkan pantauan diluar pelabuhan, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir. Kemudian Jalan Cikuasa Bawah yang terpantau padat dijadikan jalur kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak.

Padatnya pemudik menyebabkan penumpang harus menunggu berjam-jam lamanya di sekitar pelabuhan, untuk bisa masuk kedalam kapal.

Seperti yang diceritakan oleh Rosi, kemudian asal Jakarta Selatan dengan tujuan Lampung Tengah ini, sudah menunggu sejak Selasa dini hari, 26 April 2022 pukul 03.00 WIB, hingga pukul 08.30 WIB. belum bisa naik ke atas kapal.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya