Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta kader partai berlambang banteng bermoncong putih yang berada di Jawa Tengah untuk tetap solid dan terpengaruh oleh para tokoh yang disebut-sebut sebagai calon presiden yang akan maju di Pemilu 2024.
Dia mengingatkan, agar kader PDIP menunggu instruksi Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum yang memegang mandat untuk menentukan Capres yang akan dicalonkan dari partainya.
Baca Juga
Advertisement
"Jangan terganggu ada calon ini itu, yang penting kerja kerja dan tunggu instruksi Ketum. Nanti saya pastikan kita punya Capres dari PDI Perjuangan," kata Puan saat konsolidasi di kantor DPC PDIP Sragen Jateng, Rabu 27 April 2022.
Dia meminta kader PDIP untuk juga tak terpengaruh hasil survei politik. Menurutnya, hasil itu hanya dijadikan pegangan saja.
"Solo Raya harus jadi kantong kemenangan nasional! Kerja turun lapangan! Jangan terpengaruh survei, itu hanya jadi pegangan," kata Puan.
Dia mengingatkan agar seluruh kader taat asas dan disiplin dalam rangka menjalankan instruksi partai. Dinamika politik ke depan menuntut seluruh kader dan tiga pilar partai dalam satu barisan.
"Tidak dibenarkan ada kader yang di luar barisan. Pimpinan Partai di setiap tingkatan agar memastikan seluruh kader dan 3 Pilar Partai berada dalam barisan yang solid dan kompak," kata Puan.
Wanita yang duduk sebagai Ketua DPR RI ini juga mengingatkan agar kader PDIP perlu waspada untuk mempertahankan kemenangan di pemilu.
Terus Bekerja Keras
Puan pun menyemangati para kader agar terus bekerja keras sehingga partai berlambang banteng moncong putih itu bisa mendapat hattrick kemenangan Pemilu.
"Kemenangan kita menuju 2024, inget Pemilu 14 Feb 2024. Tahunnya 2024 bener, tapi sisa bulannya hanya 1 bulan 14 hari saat masuki tahun 2024," jelas Puan.
Selain itu, Pilkada serentak yang juga akan digelar pada tahun 2024 dinilai harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Puan mengatakan, PDIP harus dapat kembali menang besar di perhelatan Pilkada, dengan terlebih dahulu sukses di Pileg dan Pilpres.
"PDI Perjuangan punya kepala daerah total 251, bagaimana menuju ke sana yang paling penting memenangkan Pileg dan Pilpres! Insya Allah Pilkada nggak akan berat," kata dia.
Advertisement
Siap Meraih Kemenangan
Menurut Puan, soliditas di internal diperlukan agar PDIP bisa menjadi pemenang Pemilu 2024. Partai banteng itu menargetkan menjadi satu-satunya partai yang dapat hattrick.
"Apakah kita siap membawa PDI Perjuangan memenangkan pemilu hingga hattrick, tiga kali berturut-turut?," kata Puan Maharani di hadapan kader PDIP Wonogiri, dikutip dari siaran pers, Rabu (27/4).
Puan meminta para kader PDIP tegak lurus mengikuti arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Itu merupakan kunci kemenangan partai di pemilu.
"Jadi kalau kita ingin PDIP kembali menang di 2024, maka kita harus solid, solid, solid. Kita harus tegak lurus mengikuti arahan Ibu Ketua Umum," tegasnya. "Kita harus terus turun bertemu rakyat, membantu rakyat, menyejahterakan rakyat. Kita harus gotong royong, gotong royong, gotong royong," ucap Puan Maharani.
Persiapan
Ketua DPR ini mengatakan ada hal yang perlu dipersiapkan oleh kader PDIP untuk pemilu. Di 2023 perlu mempersiapkan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) dan pendaftaran calon legislatif.
"Lalu ada proses pembentukan penyelenggara Pemilu di tingkat daerah yang perlu mendapat perhatian kita untuk memastikan Pemilu berjalan adil dan baik," tambah Puan.
Cucu proklamator ini mengingatkan sejarah perjuangan PDIP. Puan menyampaikan pesan Megawati bahwa pentingnya menjadi partai modern.
"Partai modern itu salah satu caranya adalah punya kantor, supaya kalau lagi rapat itu nggak keluyuran kemana-mana, nggak ke restoran-restoran, warung makan," kata Puan.
Puan pun mengingat saat dirinya sering menemani sang ibu mendatangi kantor-kantor DPC PDIP dulu. Bahkan untuk beberapa daerah yang belum punya kantor DPC, pengurus PDIP sering melakukan rapat di rumah-rumah kader atau posko-posko kecil.
"Kita kalau rapat Partai kalau belum punya kantor, kalau nggak di salah satu rumah orang pengurusnya, atau nggak kita rapatnya itu di posko atau bale-bale, yang kemudian semuanya gotong royong, semuanya ngasih. Bawa pisang, bawa teh kopi, semuanya gotong royong," katanya.
"Kalau saya ingat dulu sering menemani Ibu Mega kemana-mana, datang ke kantor-kantor DPC kita itu dulu banyak yang kecil-kecil kantornya, ada di gang-gang kecil, kemudian becek-becek," lanjut Puan.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement