Liputan6.com, Jakarta Program self service repair atau servis mandiri untuk perangkat iPhone akhirnya resmi dibuka Apple. Namun untuk sementara ini layanan tersebur baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat (AS).
Jika kamu memiliki iPhone 12, iPhone 13, atau iPhone SE generasi ketiga, kamu dapat membeli suku cadang utama (seperti baterai, kamera, dan layar) dari toko khusus dan membaca manual perbaikan resmi saat kamu memperbaiki perangkat sendiri.
Advertisement
Dilansir Engadget, Kamis (28/4/2022), kamu bahkan dapat menyewa toolkit selama seminggu dengan harga US$ 49 jika kamu tidak ingin membeli alat yang jarang Anda gunakan.
Program ini akan diperluas Apple ke negara lain mulai akhir 2022, dimulai dengan Eropa. Sementara suku cadang, buku manual, dan toolit untuk perangkat Mac belum tersedia.
Kit tersebut akan terbatas pada Mac dengan chipset Apple Silicon, jadi jika ingin memperbaiki komputer berbasis Intel, kamu akan sulit untuk mendapatkan akses.
Inisiatif Layanan Mandiri adalah respons yang jelas terhadap tekanan yang meningkat untuk mengadopsi kebijakan Hak untuk Memperbaiki (Right to Repair).
Di AS, pejabat tingkat federal dan negara bagian telah memberlakukan atau mengusulkan aturan Hak untuk Memperbaiki.
Ada juga advokasi yang berkembang dari pelanggan dan email yang bocor menunjukkan bahwa produk Apple terkadang sulit diperbaiki.
Program ini secara teoritis mengurangi insentif untuk meloloskan undang-undang yang ramah perbaikan, dan mungkin melunakkan kritik publik secara keseluruhan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengguna Kini Bisa Perbaiki Sendiri iPhone dan Mac
Perusahaan bermarkas di Cupertino itu mengumumkan sebuah program bernama "Self Services Repair" atau "Layanan Perbaikan Mandiri" pada akhir 2021.
Adapun program ini bertujuan agar pengguna dapat memperbaiki sendiri perangkat Apple mereka jika terjadi kerusakan.
Lalu untuk part, komponen, suku cadang, atau alat yang dibutuhkan untuk reparasi, konsumen bisa membelinya di toko online baru milik Apple.
Mengutip keterangan Apple via GSM Arena, Jumat (19/11/2021), program ini akan memberikan pelanggan akses ke suku cadang, alat, dan manual asli dari Apple bila ingin memperbaiki iPhone atau MacBook mereka sendiri.
Disebutkan, iPhone 12 dan iPhone 13 akan menjadi produk perdana yang bisa diperbaiki sendiri oleh pengguna lewat program ini.
Informasi detail tentang program ini akan diungkap lebih lanjut oleh Apple, dengan lebih banyak dukungan perangkat yang bisa diperbaiki sendiri di masa mendatang.
COO atau Chief Operating Officer Apple, Jeff Williams mengatakan, "Memberikan akses ke suku cadang asli Apple memberi pelanggan kami lebih banyak pilihan untuk perbaiki perangkat mereka."
Dalam tiga tahun terakhir, Apple hampir menggandakan jumlah lokasi layanan dengan akses ke suku cadang, alat, dan pelatihan asli Apple.
Sekarang, perusahaan menyediakan opsi bagi mereka yang ingin melakukan perbaikan mereka sendiri ketimbang pergi ke service center resmi Apple.
Advertisement
CEO Apple Tim Cook Sarankan Pengguna Beli HP Android
CEO Apple Tim Cook menyarankan seseorang untuk menggunakan Android, apabila mereka ingin menggunakan fitur sideloading, atau mengizinkan memasang aplikasi dari pihak ketiga.
Pernyataan itu disampaikan Tim Cook dalam pertemuan The New York Times Dealbook. Di situ, CEO Apple tersebut menyampaikan berbagai topik, termasuk soal side-load di iOS.
Dalam sebuah topik pilihan, Cook mendapatkan perntayaan tentang perpecahan di antara Apple yang menawarkan pilihan pengguna dalam hal privasi, serta larangan perusahaan terkait side-load di iOS.
Sebelumnya, Tim Cook mengungkap, Apple kini memiliki 1,8 miliar perangkat yang aktif di seluruh dunia. Capaian ini diungkapkan oleh Tim Cook dalam rapat bersama investor Apple.
Mengutip laman The Verge, Minggu (30/1/2022), setahun lalu (2021), jumlah perangkat Apple yang aktif di seluruh dunia adalah 1,65 miliar perangkat.
Sementara sebelumnya pada Januari 2020, ada 1,5 miliar perangkat Apple yang aktif di dunia.
Tim Cook tidak mengungkapkan lebih detail berapa unit iPhone, iPad, dan komputer Mac yang aktif. Namun Apple pernah menyebut ada lebih dari 1 miliar iPhone yang aktif setahun lalu.
Apple sendiri menjual iPhone ke-1 miliarnya pada 2016 dan mencapai 900 juta pengguna iPhone aktif pada 2019.
Apple menghitung jumlah perangkatnya yang aktif, berdasarkan koneksi dengan layanan Apple selama 90 hari terakhir. Dari jumlah itu, ada 1,8 miliar perangkat yang aktif dan terhubung ke layanan Apple selama 90 hari terakhir.
3 Miliar Android Aktif di Seluruh Dunia
Sementara itu, kompetitornya, Google mengungkapkan pada tahun 2021, ada 3 miliar perangkat Android aktif yang memiliki akses ke Google Play Store.
Jumlah perangkat Android yang aktif di pasaran mungkin jauh melebihi angka 3 miliar perangkat dan menggunakan toko aplikasi alternatif.
Sementara, Microsoft menyebutkan, kini ada 1,4 miliar perangkat Windows 10 dan Windows 11 yang aktif di seluruh dunia. Microsoft juga menghitung konsol Xbox One dan Xbox Series X/S-nya sebagai perangkat Windows 10.
Sebelumnya, Apple melaporkan rekor pendapatan kuartal 4 2021. Di tengah kelangkaan chip global, Apple berhasil meraih USD 123,9 miliar (setara Rp 1.779,2 triliun) pada tiga bulan terakhir, hingga 25 Desember 2021.
Mengutip Digital Trends, Sabtu (29/1/2022), terjadi peningkatan signifikan pendapatan Apple dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Saat itu pendapatan Q4 2020 Apple mencapai USD 111,4 miliar (setara Rp 1.637 triliun).
Dari jumlah tersebut, laba Apple mencapai USD 34,6 miliar (Rp 496,9 triliun). Naik USD 6 miliar (Rp 86 triliun) dibandingkan tahun periode yang sama tahun lalu. Untuk pertama kalinya, laba kuartalan Apple mencapai USD 30 miliar (Rp 430,7 triliun).
Peningkatan pendapatan Q4 2021 ini tidak lepas dari performa penjualan seri iPhone 13 yang begitu baik di pasaran.
Berdasarkan laporan, iPhone 13 bersama model lain seperti iPhone SE menyumbang USD 71,6 miliar (Rp 1.028 triliun) untuk Apple. Angka ini naik dari periode yang sama tahun lalu, yakni USD 65,6 miliar (Rp 941,9 triliun).
Sementara, komputer Mac dengan chip M1 besutan Apple juga berkinerja baik. Komputer Mac dengan chip M1 menyumbang USD 10,9 miliar bagi pendapatan Apple, naik dari periode yang sama tahun lalu, USD 8,7 miiar.
Advertisement