Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trisula International Tbk (TRIS) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 5,4 miliar dari total laba bersih tahun buku 2021.
Pada periode tersebut, Trisula International mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 18,02 miliar, meningkat 552,1 persen yoy.
"Kami bersyukur sepanjang tahun 2021 TRIS dapat mempertahankan kinerja positif di tengah pemulihan pandemi Covid-19. Bahkan TRIS dapat terus secara konsisten membagikan dividen kepada para pemegang saham,” ujar Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Widjaya Djohan, Rabu, 27 April 2022.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan mencatat penurunan penjualan bersih sebesar 3,8 persen menjadi Rp 1,10 triliun pada 2021. Hal itu merupakan dampak dari penurunan kinerja penjualan lokal yang turun sebesar 21,9 persen, terutama pada segmen penjualan seragam yang paling terpengaruh akibat pembatas sosial dan penundaan projek pengadaan seragam.
Namun begitu, penjualan ekspor TRIS naik 14,1 persen. Sepanjang tahun 2021, kontribusi pasar ekspor didominasi oleh Australia, Selandia Baru, Amerika, Jepang, dan Inggris.
Trisula International juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 43,8 miliar, meningkat 30,5 persen YoY dan laba neto tahun berjalan sebesar Rp 18,02 miliar, meningkat 552,1 persen YoY.
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari upaya TRIS untuk terus membuat produk berkualitas dan terus berinovasi sehingga dapat dipercaya, serta mampu bersaing di pasar global.
Ke depannya TRIS akan terus memperluas pasar, baik domestik maupun global melalui penjualan secara online dan offline. Pada 2021 TRIS sudah membuat platform e-commerce sendiri bersama Trisula.
Selain itu, RUPST juga telah menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris TRIS yang baru untuk periode 2022-2024. Yaitu Widjaya Djohan sebagai Direktur Utama, Kartono Budiman sebagai Direktur, Tjhoi Lisa Tjahjadi sebagai Komisaris Utama dan Fendy Sutanto sebagai Komisaris Independen TRIS.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Trisula International Tbk (TRIS) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 21,5 miliar pada 2022.
Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Widjaja Djohan mengatakan, sebagian besar belanja modal akan berasal dari kas internal perusahaan.
"Belanja modal TRIS tahun ini sekitar Rp 21,5 miliar yang sumber dananya terutama dari perusahaan sendiri, yaitu dari laba ditahan. Sebagian lagi mungkin dari pinjaman,” kata dia dalam paparan publik perseroan, ditulis Kamis (28/4/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Trisula International Tbk, Kartono Budiman menjabarkan, perseroan memiliki sejumlah strategi yang disiapkan pada 2022.
Pertama, perseroan akan memperkuat kehadiran bran-brand TRIS di pasar. Khusus di segmen ritel, perseroan akan memperkuat eksistensi brand JOBB dan Jack Nicklaus dengan fokus pada titik-titik penjualan offline yang produktif dan terus membangun pemasaran produk kami melalui digital Store kami yaitu yuskhopping.com.
"Kemudian untuk segmen tekstil dan seragam, perseroan akan meningkatkan penjualan bekerjasama dengan distributor, sub agen, toko eceran dan penjahit, serta pabrik garmen lainnya di luar Trisula Grup untuk kembali menjadi penyedia kebutuhan seragam. Baik di sektor swasta maupun pemerintah,” papar Kartono.
Kedua, TRIS juga akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan entitas anak hingga distributor, sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan dibukanya akses internasional guna meningkatkan kinerja ekspor perseroan.
"Tentunya, dengan tetap senantiasa berkomitmen terhadap kualitas, ontime delivery dan customer satisfaction," imbuhnya.
Di sektor garmen. Salah satu pengembanagn produk yang kami lakukan terus adalah Garment made-to-order. Di mana masing-masing pesanan memiliki desain dan fungsi sesuai selera masing-masing pelanggan secara individu dan juga eksklusif. Terakhir, meningkatkan cakupan yang lebih luas dalam penjualan ekspor. Seiring dengan kondisi yang semakin normal dan menciptakan supply chain yang terintegrasi.
Advertisement
Jelang Lebaran, Penjualan Trisula International Naik 20 Persen
Sebelumnya, jelang Lebaran 2022, PT PT Trisula International Tbk (TRIS) mencatatkan kenaikan penjualan. Seiring dengan longgarnya pembatasan dan pulihnya ekonomi pasca pandemi covid-19, TRIS mencatat kenaikan penjualan hingga 20 persen.
"Jelang hari raya untuk tahun ini kita bersyukur sekali penjualan kami mengalami peningkatan baik offline maupun online. Angka yang kita dapat sampai saat ini adalah berkisar 15-20 persen peningkatan. ini untuk pasar domestik,” ungkap Direktur PT Trisula International Tbk, Kartono Budiman dalam paparan publik perseroan, Rabu, 27 April 2022.
Secara keseluruhan, Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Widjaja Djohan mengatakan kinerja sepanjang kuartal I 2022 relatif lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal itu lantaran perseroan juga melakukan upaya digitalisasi dengan meluncurkan platform e-commerce untuk penjualan produk Trisula.
"Kuartal I 2022 seharusnya jauh lebih baik, sehubungan dengan peningkatan penjualan dan laba neto perusahaan. Karena perseroan juga mengembngk digitla marketing dna platform ecommerce yukshopping.com sebagai online gateway untuk produk Trisula,” kata dia.
Adapun perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen, dari sebelumnya Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,2 triiun pada 2022. Sedangkan target pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ditargetkan meningkat 25 persen menjadi Rp 5,8 triliun dari Rp 4,7 triliun pada 2021.
Target 202
Sebelumnya, jelang Lebaran 2022, PT PT Trisula International Tbk (TRIS) mencatatkan kenaikan penjualan. Seiring dengan longgarnya pembatasan dan pulihnya ekonomi pasca pandemi covid-19, TRIS mencatat kenaikan penjualan hingga 20 persen.
"Jelang hari raya untuk tahun ini kita bersyukur sekali penjualan kami mengalami peningkatan baik offline maupun online. Angka yang kita dapat sampai saat ini adalah berkisar 15-20 persen peningkatan. ini untuk pasar domestik,” ungkap Direktur PT Trisula International Tbk, Kartono Budiman dalam paparan publik perseroan, Rabu, 27 April 2022.
Secara keseluruhan, Direktur Utama PT Trisula International Tbk, Widjaja Djohan mengatakan kinerja sepanjang kuartal I 2022 relatif lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal itu lantaran perseroan juga melakukan upaya digitalisasi dengan meluncurkan platform e-commerce untuk penjualan produk Trisula.
"Kuartal I 2022 seharusnya jauh lebih baik, sehubungan dengan peningkatan penjualan dan laba neto perusahaan. Karena perseroan juga mengembngk digitla marketing dna platform ecommerce yukshopping.com sebagai online gateway untuk produk Trisula,” kata dia.
Adapun perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen, dari sebelumnya Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,2 triiun pada 2022. Sedangkan target pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ditargetkan meningkat 25 persen menjadi Rp 5,8 triliun dari Rp 4,7 triliun pada 2021.
Advertisement
Target 2022
Sebelumnya, Perusahaan tekstil dan garmen, PT Trisula International Tbk (TRIS) menargetkan penjualan 2022 bisa tumbuh 8 persen dibanding 2021.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo melalui siaran persnya, Kamis, 24 Februari 2022.
Seiring dengan adanya pemulihan industri, Trisula International yakin tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Proyeksi pertumbuhan tersebut dinilai cukup realistis mengingat ketidakpastian ekonomi yang masih ada, meskipun perekonomian Indonesia telah berangsur pulih dari pandemi Covid-19.
"Tahun ini, kami akan terus fokus pada sektor garmen dengan pasar yang sudah ada (existing core business), baik sektor ekspor maupun domestik. Selanjutnya, kami akan terus melakukan pengembangan produk yang berkualitas," kata Santoso.
Produk garmen memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan TRIS, yaitu ekspor sebesar 60 persen dari total penjualan. Untuk meningkatkan penjualan, perseroan terus fokus menjangkau pasar utamanya yaitu Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Singapura, dan Jepang.
"Produk kami memilki banyak peminat dan juga termasuk dalam produk esensial sehingga kami masih bisa terus berproduksi meskipun di tengah pandemi," kata dia.