Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum mendapat kepastian mengenai rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi berlebaran, termasuk menunaikan Salat Idul Fitri di Yogyakarta.
"Sampai sekarang belum ada kepastian," kata Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (28/4/2022).
Ia belum mendapatkan informasi pasti mengenai ada atau tidaknya agenda pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada Lebaran 2022.
Menurut Sultan, menjelang kedatangan Presiden biasanya selalu didahului dengan rapat koordinasi pengamanan (rakorpam) yang melibatkan sejumlah instansi terkait termasuk Korem 072/Pamungkas.
Baca Juga
Advertisement
"Rakorpam itu pasti dilakukan sebelum Presiden datang tapi belum ada perintah untuk kami menyelenggarakan rakorpam," ujar Ngarsa Dalem sapaan Sultan HB X, yang dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan akan melakukan mudik pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Alih-alih ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, Jokowi memilih untuk mudik ke Yogyakarta pada Lebaran 2022.
"Saya mudik ke Solo, tapi saya enggak ke Solo. Jadi saya ke Jogja," ujar Jokowi kepada wartawan sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/4/2022).
Tak hanya mudik, dia juga akan melaksanakan Sholat Idul Fitri di Yogyakarta. Kendati begitu, Jokowi belum mengetahui berapa lama dia akan berada di Yogyakarta.
"Insyaallah iya (Sholat Idul Fitri di Yogyakarta)," ucap dia.
Jokowi menekankan dia tidak melakukan halal bihalal atau open house pada Lebaran tahun ini. Hal ini mengingat halal bihalal dapat menimbulkan kerumunan masyarakat.
"Ndak, seperti yang sudah saya sampaikan, halal bihalal terutama yang menyangkut kerumunan orang banyak. Pemerintah ajak sebaiknya tidak, utamanya untuk para pejabat," jelas Jokowi.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Mudik Akan Sangat Ramai
Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran 2022. Jokowi mengatakan arus mudik Lebaran 2022 diprediksi akan sangat ramai.
Menurut dia, ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan untuk perjalanan mudik Lebaran tahun ini.
"Arus mudik tahun ini diperkirakan akan sangat besar. Menurut laporan yang saya terima diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juta sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik, di Pulau Jawa saja," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 14 April 2022 lalu.
Kendati begitu, kata dia, pemerintah ingin perjalanan mudik tetap berjalan dengan lancar dan penuh kegembiraan. Jokowi menekankan bahwa pemerintah akan tetap memprioritaskan keselamatan masyarakat.
Jokowi juga mengimbau masyarakat yang ingin pergi mudik Lebaran 2022, dapat pergi lebih awal. Sebab, menurut data Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 April 2022.
"Dari survei Kementerian Perhubungan didapatkan hasil bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik, ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah," kata Jokowi saat jumpa pers daring, Senin (18/4/2022).
"Saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tgl 28, 29 dan 30 April 2022," lanjut dia.
Advertisement
Skenario Rekayasa Lalu Lintas
Dia mengatakan, pemerintah sudah menyusun skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di jalanan. Mulai dari kebijakan ganjil genap, pemberlakuan satu arah, hingga melarang truk masuk ke jalan bebas hambatan atau tol.
"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal, tentu saja menyesuaikan jadwal libur dari tempat bekerja," minta Jokowi.
Terakhir, dia tetap mengingatkan agar mudik berjalan aman, protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.
"Jangan lupa patuhi prokes, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak," Jokowi menutup.\
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berencana melakukan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah salat baru dia akan mudik Lebaran ke kampung halamannya di Banten.
"Saya sendiri mungkin saya akan salat di Jakarta. Mungkin saya di Istiqlal" kata dia seperti dalam rekaman video dari Sekretariat Wakil Presiden, Selasa 26 April 2022.
Ma'ruf Amin menyebut, lokasi mudiknya sangat dekat dari Jakarta. Karena jarak yang dekat, ia bisa mudik sampai dua kali dalam sebulan.
"Kalau mudiknya saya tidak jauh, saya kan mudik dekat sekali di Banten situ, satu setengah jam. Jadi mudik buat saya itu satu bulan bisa dua kali, jadi karena memang dekat," tutur dia.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan meski dibolehkan mudik.
Masyarakat, lanjutnya juga diimbau menerima vaksinasi dosis ketiga Covid-19 atau booster.
"Hanya pemerintah minta supaya tetap menjaga protokol kesehatan, vaksinasinya supaya dibooster, supaya aman," kata Ma'ruf Amin.
Syarat Mudik
Sebelumnya, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Adapun masyarakat yang sudah menerima vaksin booster dapat melakukan mudik Lebaran, tanpa harus test antigen maupun PCR.
Namun, bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap mensyaratkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun 1 x 24 jam, atau PCR 3 x 24 jam. Sementara itu, yang baru menerima dosis pertama tetap mensyaratkan PCR dalam kurun 3 x 24 jam. Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster.
Di samping itu, dilakukan penyesuaian syarat kepada yang memiliki kondisi kesehatan (penyakit komorbid) khusus dan anak. Bagi komorbid yang tidak dapat divaksin, maka wajib tes PCR 3x24 jam.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sebelumnya menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terkait adanya relaksasi persyaratan mudik lebaran tahun ini.
Relaksasi syarat mudik yang diberikan yakni bagi kelompok anak-anak yang belum mencapai usia 18 tahun, sehingga tidak bisa mendapat vaksin booster, dibolehkan ikut mudik bersama orang tua tanpa membawa tes Covid-19, baik tes Antigen atau PCR.
"Kita memang mensyaratkan booster kalau tidak mau dites antigen atau PCR untuk mudik. Tapi booster ini kan hanya diberikan ke (masyarakat) di atas 18 tahun. Jadi memang ada dinamika kalau anak-anak di bawah 18 tahun gimana? Mau booster juga belum boleh," kata Budi seperti dikutip dari siaran daring kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).
"Jadi akhirnya diputuskan oleh bapak presiden ya anak-anak remaja kalau mau mudik belum dibooster enggak papa, enggak usah dites antigen," imbuhnya.
Advertisement