Liputan6.com, Jakarta Lebaran 2022 tinggal hitungan hari. Ada sedih yang menyelinap di benak Haji Faisal. Kakek Gala Sky itu terkenang, ini Lebaran pertama tanpa Bibi Andriansyah dan Vanessa Angel sejak keduanya meninggal di Jawa Timur pada 4 November 2021.
Berbulan-bulan setelah tragedi itu, Faisal masih kerap berziarah ke makam anak dan menantu. Ada kesedihan dan rindu yang harus dituntaskan. Perasaan yang sama juga bersemayam di benak sang istri, Dewi Zuhriati.
“Sebenarnya suasana bagi saya, mungkin bagi istri saya juga, atau katakanlah bagi keluarga saya, suasana tuh memang terasa sangat berbeda. Semenjak almarhum tidak ada, itu suasana sangat berbeda,” kata Faisal.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai orangtua, ada kenangan dan kesan yang tak mungkin dihapus. Setiap kali menyambangi makam anak dan menantu, air mata Haji Faisal selalu tumpah. Apalagi Lebaran identik dengan kumpul keluarga.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sulit untuk Melupakan
“Saya sangat sulit untuk melupakannya. Saya sempat menangis tadi. Saya belum pernah, anak saya yang namanya (almarhum) Febri ini membantah saya,” Faisal membeberkan.
Melansir dari video wawancara dari kanal YouTube Cumicumi, Kamis (28/4/2022), ada setumpuk pertanyaan yang menggenangi benaknya tiap kali rasa rindu terhadap Bibi Andriansyah mekar.
Advertisement
Terlalu Cepat
“Kadang saya berpikir kenapa anak saya harus mendahului saya? Kenapa dia dipanggil terlalu cepat? Kadang-kadang saya berpikir ke situ. Rasanya kita sebagai orangtua sudah membayar utang kepada anak,” imbuhnya.
Jauh di lubuk hati Faisal, ia telah mengikhlaskan kepergian Bibi Andriansyah dan Vanessa Angel dalam kecelakaan maut. Namun tak dimungkiri, pertanyaan-pertanyaan itu menyusupi hati dan pikiran tanpa diminta.
Bukan Saya Tidak Pasrah
“Bukan saya tidak pasrah. Bukan saya tidak rela. Bukan saya tidak menerima, tapi selalu pertanyaan-pertanyaan itu ada juga di pikiran saya,” Faisal buka kartu. Kalau sudah begini, ia diajak istri ziarah.
“Mamanya bilang: Ya sudahlah Pa, kita jalan ke makam. Jadi makanya kenapa kami sering ke makam, karena kesedihan itu sudah tidak terbendung lagi,” paparnya panjang. “Itu pulang baru plong,” tutup Faisal.
Advertisement