H-5 Lebaran, 505 Ribu Pemudik Pulang Kampung Pakai Pesawat

Pemantauan pergerakan penumpang transportasi umum di masa mudik ini dilakukan di 111 terminal bis, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 udara, 110 pelabuhan laut dan 13 Daerah Operasi atau divre perkeretaapian.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Apr 2022, 16:20 WIB
Suasana Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (10/6/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola juga menerapkan prosedur physical distancing. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelang H-5 lebaran, pergerakan penumpang angkutan umum mengalami peningkatan yang signifikan di semua moda angkutan, jika dibandingkan dengan hari biasa.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, menjelaskan, pemantauan pergerakan penumpang transportasi umum di masa mudik ini dilakukan di 111 terminal bis, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 udara, 110 pelabuhan laut dan 13 Daerah Operasi atau divre perkeretaapian.

Adapun secara rinci data sementara pergerakan penumpang masing-masing pada 27 April 2022, atau H-5 jika dibandingkan dengan hari biasa yaitu 16 April 2022.

Pada angkutan lebih spesifik transportasi umum bus, realisasi jumlah penumpang pada H-5 sebesar 117.285 penumpang atau meningkat 86,9 persen jika dibandingkan dengan hari biasa. Selanjutnya, angkutan kereta api realisasi jumlah penumpang pada H-5 sebesar 90.448 penumpang atau meningkat 87 persen.

“Pada angkutan udara realisasi jumlah penumpang pada H-5 sebesar 192.130 penumpang atau meningkat 82,8 persen jika dibandingkan dengan hari biasa,” kata Adita dalam konferensi pers angkutan lebaran tahun 2022, Kamis (28/4/2022).

Untuk angkutan laut realisasinya mencapai 64.050 penumpang atau meningkat 219 persen jika dibandingkan dengan hari biasa di 16 April 2022. Kemudian, angkutan penyeberangan realisasi jumlah penumpang H-5 menuju lebaran mencapai 91.255 penumpang, meningkat 64,3 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.

“Bisa lihat bahwa pergerakan penumpang kumulatif H-7 sampai H - 5 jadi sampai kemarin bisa dilihat bahwa pergerakan penumpang udara ini mencapai peningkatan yang tertinggi, yaitu sebanyak 505.428 penumpang,” jelas Adita.

Data tersebut merupakan kumulatif dari H-7 Hingga H-5, dengan pergerakan keberangkatan terpadat itu ada di 5 bandara yaitu Soekarno Hatta, Sultan Hasanuddin di Makassar, Juanda di Surabaya, Sepinggan di Balikpapan, dan Ngurah Rai di Bali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Angkutan Darat dan Laut

Untuk angkutan penyeberangan akumulasi sebanyak 252.827 penumpang, dengan pergerakan terpadat terjadi di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk.

Sementara, untuk angkutan jalan menggunakan bus akumulasinya sebanyak 330.169 penumpang, yang paling padat keberangkatannya ada di 5 Terminal yaitu kertonegoro di Ngawi, Surabaya di Surabaya Insinyur Soekarno di Klaten, Giwangan di Yogyakarta dan Tamanan di Kediri.

“Untuk Perkeretaapian sebanyak 240.603 penumpang selama H - 7 sampai H - 5 dengan pergerakan penumpang di 5 Daerah Operasi yaitu daop 1 Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang dan Jember,” ujarnya.

Sementara, untuk angkutan penyeberangan akumulasi sebanyak 252.827 penumpang, dengan pergerakan terpadat terjadi di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk, bakauheni, merak, Ketapang, dan Padang Bai.

“Sedangkan angkutan laut sebanyak 182.855 penumpang secara akumulatif, dengan pergerakan terbesar ada di lima pelabuhan di Gilimanuk, Batam ,Tanjung Balai, Karimun Tanjung Pinang dan Balikpapan,” ujarnya.

Dengan demikian total penumpang di semua moda angkutan secara kumulatif mulai Senin 25 April sampai dengan tanggal 27 April kemarin sudah mencapai 1.505.882 penumpang. Data ini sifatnya masih sementara.

“Karena kami lakukan secara cut off pada pagi hari tadi dan tentunya Jika ada data-data yang masuk kepada kami secara menyusul akan dilakukan penyesuaian,” pungkasnya.

 


Pantauan Arus Mudik: Jalan Tol Jakarta-Cikampek Mulai Lengang

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memantau langsung arus mudik lebaran 2022. Di sejumlah ruas tol Jakarta-Cikampek terpantau masih lengang. Menurut pantauan Liputan6.com dari udara bersama Menhub, jalan layang tol Mohammed bin Zayed (MBZ) masih terlihat lengang. Belum ada kepadatan yang signifikan di jalur ini. "Tadi kita lihat beberapa pergerakan ya, di MBZ tadi relatif landai," kata Menhub kepada wartawan di Pos Terpadu Cikopo, Kamis (28/4/2022). Pemantauan yang dimulai dari pos Gadog hingga mendarat di Cikopo ini mayoritas terpantau lengang. Sementara, kepadatan mulai terjadi mendekati Rest Area KM 57 jalan tol Jakarta-Cikampek. "Baru di Kilometer 57, disitu ada rest area, ada stagnasi. Jadi memang manajemen sirkulasi di rest area ini menjadi satu masalah ya," kata dia. Sementara itu, gerbang tol Cikampek Utama juga terpantau masih lengang. Simpang menuju tol Purbalenyi juga terpantau lancar dan cenderung volume kendaraan tak terlalu banyak. Kemudian, KM 72 - 105 terpantau diberlakukan contra flow guna mengurai kepadatan yang terjadi.  

Truk Dilarang Lewat

Pada kesempatan yang sama, Direktur Penegakan Hukum Korlantas Brigjen Pol Polri Aan Suhasna menyebut lengangnya jalan ini bukan tanpa sebab. Salah satunya karena pengalihan truk sumbu tiga atau lebih ke jalan arteri. "Itu sangat berpengaruh terhadap arus di jalan tol, di jalan Arteri juga kita lakukan mekanisme," katanya. Informasi, puncak arus mudik diprediksi dimulai dari hari ini, Kamis 28 April 2022 hingga 30 April 2022 mendatang. Menhub Budi sebelumnya berkali-kali meminta masyarakat untuk berangkat lebih awal guna menghindari kepadatan.   
Infografis journal_Persiapan Mudik Lebaran 2022

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya