Liputan6.com, Jakarta Merespons kemunculan Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI), sejumlah organisasi profesi dokter di bawah naungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta para anggotanya tetap solid. Mereka juga diminta tidak terpecah belah.
Pernyataan di atas, salah satunya datang dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). PDPI mengeluarkan surat pernyataan dan imbauan kepada seluruh anggota tertanggal 28 April 2022.
Advertisement
Ditegaskan pula dalam pernyataan PDPI, bahwa PDPI akan menunggu arahan langsung dari PB IDI terkait kehadiran PDSI. Berikut ini surat pernyataan PDPI yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 28 April 2022:
Merespons dideklarasikannya organisasi Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) pada tanggal 27 April 2022 lalu, bersama ini kami Pengurus Pusat PDPI menyampaikan pernyataan dan imbauan sebagai berikut:
- PDPI sebagai organisasi Spesialis Paru (Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi) adalah organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis (PDSP) yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
- Sehubungan dengan hal tersebut, kami meminta kepada segenap Anggota PDPI di seluruh Indonesia untuk tetap solid dan tidak terpecah belah.
- Terkait dengan hal di atas, PDPI akan menunggu perintah organisasi lebih lanjut dari Pengurus Besar IDI
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernyataan dari PAPDI hingga PABOI
Pernyataan dan imbauan merespons keberadaan PDSI tak hanya datang dari PDPI. Sebut saja, Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) juga ikut menerbitkan imbauan bagi anggotanya.
Bunyi pernyataan imbauan PAPDI juga ditekankan terhadap kepatuhan anggota menjalankan etika kedokteran berbasis bukti ilmiah atau Evidence Based Medicine dalam praktik sehari-hari. Ditegaskan pula menjunjung sumpah dokter.
Berikut ini pernyataan PADI:
- Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) adalah organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis (PDSP) yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
- Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengimbau kepada semua Anggota PAPDI di seluruh Indonesia untuk tetap solid dan tidak terpecah belah
- Menekankan kepada semua anggota PAPDI untuk melaksanakan etika kedokteran dalam berpraktik dan selalu berdasarkan pada Evidence Based Medicine (EBM) serta menjunjung tinggi sumpah dokter
- Terkait dengan hal di atas, PAPDI akan menunggu perintah organisasi lebih lanjut dari Pengurus Besar IDI
Ada juga Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (PERDOSPI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) yang turut meminta para anggotanya tetap solid.
Advertisement
Jadi Tandingan IDI
Adanya deklarasi resmi dari PDSI, menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, bisa saja sebagai tandingan bagi IDI. Sebab, sorotan organisasi dokter tidak lagi berfokus pada IDI.
"Kemunculan PDSI secara negatif bisa dinilai sebagai tandingan dari IDI. Karena selama ini, IDI itu absolut dalam hal kebijakan terkait masalah-masalah yang ada di dunia kedokteran," kata Trubus kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Kamis, 28 April 2022.
"Meskipun IDI sebenarnya organisasi profesi, dia kan tidak semata-mata menyoroti (masalah) yang sifatnya politis, melainkan lebih bagaimana sebenarnya dokter yang lulus, misalnya, mereka harus ditempatkan di mana dan disalurkan ke mana. Ya, membantu mereka (dokter baru lulus) untuk itu (ditempatkan di mana)."
Persoalan lain IDI juga menyoroti banyak dokter yang melakukan malapraktik. Para dokter ini harus diberikan sanksi karena yang merugikan keselamatan masyarakat.
"Di sisi lain, kita lihat pas COVID-19 banyak dokter dari IDI yang membuat masyarakat sangat bingung. Yang satu mengatakan, COVID-19 itu ada, sedangkan satu lagi mengatakan COVID-19 enggak ada, hanya rekayasa kedokteran sendiri," tegas Trubus
"Ini yang membuat masyarakat dibingungkan oleh itu, oleh (perbedaan pendapat) IDI sendiri dan itu tidak diberikan sanksi oleh IDI."
Terbuka dengan Berbagai Masukan
Pada saat deklarasi PDSI, Ketua Umum PDSI Brigjen TNI (Purn), dr Jajang Edi Priyatno menekankan, PDSI berkomitmen penuh untuk menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia, taat pada asas tunggal Pancasila, serta tunduk pada UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi.
"Kami juga menjunjung tinggi kesejawatan, dengan berwawasan Indonesia untuk dunia," kata Jajang melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 27 April 2022.
Selain itu, PDSI terbuka dengan berbagai masukan. Kerja sama dengan pihak-pihak terkait juga diharapkan dapat terjadi.
"Segenap masukan yang konstruktif tentu kami terima dengan senang hati dan justru itu yang sangat kami harapkan. Kami menyadari bahwa profesi dokter memang bertujuan untuk memajukan taraf kesehatan masyarakat itu sendiri, bukan hanya semata-mata urusan dokter itu sendiri," sambung Jajang.
"Oleh sebab itu, kami berkomitmen untuk senantiasa bekerja sama dengan pihak legislatif sebagai wakil rakyat, pihak pemerintah sebagai pihak yang mengeksekusi keinginan rakyat, serta pihak yudikatif yang juga menjamin keadilan bagi kami dan masyarakat."
Advertisement