Pameran IITCEF 2022 Digelar Hybrid, Bakal Tonjolkan Sisi Lain Traveling di Indonesia

Indonesia International Tourism and Creative Economy Forum atau IITCEF 2022 bakal berlangsung secara hybrid pada 11--13 Agustus 2022.

oleh Putu Elmira diperbarui 29 Apr 2022, 10:31 WIB
Ilustrasi travel (dok. Unsplash.com/Anete Lūsiņa)

Liputan6.com, Jakarta - Kebangkitan pariwisata terus diupayakan oleh berbagai pihak setelah dihantam pandemi Covid-19. Salah satunya lewat penyelenggaraan pameran travel dan wisata bertajuk Indonesia International Tourism and Creative Economy Forum atau IITCEF 2022 sebagai rangkaian G20 Spirit.

IITCEF 2022 diinisiasi oleh PATA Indonesia, ASITA, Trans Event, dan GlobalExhibit. Acara ini akan berlangsung secara hybrid yang gelaran offline dilaksanakan di The Kasablanka Hall Jakarta pada 11--13 Agustus 2022 yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Ambassador & CEO Club.

"IITCEF 2022 ini adalah wujud nyata dari recover together, recover stronger, ini adalah perwujudan real bahwa untuk bangkit kita harus bersama-sama dan harus lebih kuat lagi yang merupakan tema besar dari presidensi G20 Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam sambutannya secara daring, Kamis, 28 April 2022.

Sandiaga berharap melalui forum ini akan ada banyak dampak positif yang kian terasa. "Kebangkitan ekonomi semakin terealisasi, peluang usaha semakin terbuka, dan lapangan kerja semakin tercipta seluas-luasnya," tambahnya.

CEO GlobalExhibit menyampaikan dalam event ini ingin mengajak pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit bersama-sama. Acara juga akan menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari pameran, diskusi terbuka, dan industri kreatif lainnya.

"Karena ini di industri pariwisata, kita mau akan ada travel fair, tapi bukan hanya masalah diskon tiket, tapi mau memperlihatkan sisi lain dari tourism," jelas Grace saat ditemui di Kota Kasablanka Jakarta, Kamis, 28 April 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Suguhan Lain

Konferensi pers Indonesia International Tourism and Creative Economy Forum atau IITCEF 2022. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Sisi lain IITCEF 2022 adalah dengan sentuhan sport tourism yang dikatakan Grace dapat mendatangkan wisatawan dari dalam dan luar negeri. Ia mencontohkan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika 2022 yang jadi perhatian hingga kancah dunia.

"Misalnya sport tourism, ketika penyelenggaraan Asian Games ternyata banyak dari orang dari negara-negara Asia yang datang artinya kalau sport tourism di berbagai daerah dibangkitkan akan mendatangkan wisatawan asing dan domestik," terangnya.

Ada pula sorotan untuk health tourism dan wellness tourism. Mengingat, Indonesia memiliki keunggulan juga dari sisi wellness seperti yoga, meditasi, retreat, dan lainnya. Begitu pula dengan wisata budaya dari seluruh Nusantara, sebut saja pertunjukan kolosal yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Juga dari film, orang melihat daerah tersebut orang jadi pengen datang, seperti saat Julia Roberts syuting di Ubud dan film jadi senjata ampuh sebagai sarana promosi, kita akan ajak movie maker," tambah Grace.


Destinasi Wisata

Bukit Sylvia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Liputan6.com/Asnida Riani)

Direktur Utama Trans Event Iko Wisprantoko mengungkapkan membangkitkan pariwisata dan ekonomi perlu dilakukan berbagai pihak. Sinergi ini pula yang diwujudkan dalam IITCEF 2022.

"Kira buat satu event sebagai wadah dan jembatan untuk orang-orang yang tadinya selama pandemi terkungkung di rumah, pasti ingin jalan-jalan. Kisa sebagai fasilitator untuk pengguna hasa maupun orang-orang yang terpuruk menjadi bangkit untuk sesuatu yang lebih baik lagi," kata Iko.

Tak hanya soal penjualan tiket dan diskusi, nantinya pengunjung dapat merasakan promo-promo menarik di tanggal yang ditentukan secara online. Pihaknya juga akan menghidupkan travel agent daerah dalam acara ini.

"Masing-masing daerah punya destinasi, tidak hanya jual harga tiket pesawat, tapi juga menjual destinasi," tambahnya. "Tujuan menjual destinasi tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga dari luar negeri."

Iko melanjutkan kegiatan menarik yang akan dihadirkan di IITCEF 2022. Nantinya bakal ada penandatanganan MoU dengan para stakeholders serta keterlibatan pelaku ekonomi kreatif, seperti fashion, film, dan kuliner.


Promosi Daerah

Wisatawan usai bermain selancar di kawasan Pantai Kuta, Bali, Jumat (3/9/2021). Sepinya wisatawan yang datang ke Pulau Bali selama PPKM Darurat yakni hanya sebesar rata-rata 500 wisatawan lokal menyebabkan sejumlah tempat wisata pantai sepi pengunjung. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ketua Umum DPP ASITA Nunung Rusmiati menyampaikab pihaknya tidak hanya melibatkan anggotanya saja yang berjumlah lebih dari 7.000 pengusaha tour and travel. Pihaknya juga dalam proses bekerja sama dengan beragam asosiasi lain yang berkaitan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Yang utama price, kolaborasi travel sendiri terdiri dari pesawat, hotel, restoran, dan suvenir. Satu paket sudah keseluruhan ekonomi kreatif dengan diskon 20--30 persen. Hotel lebih mudah untuk beri diskon bahkan sampai 50 persen," ungkapnya.

Rusmiati menyampaikan pihaknya akan menyiapkan booth exhibitor dari ke-34 provinsi di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan agar setiap daerah dapat memperkenalkan produk dan keunggulan masing-masing.

"Tidak hanya travel saja, di bawah kita itu ada 33 asosiasi yang notabene di bidang pariwisata itu juga kita libatkan. Silakan berkreasi di situ semua kita siapkan. Untuk ekonomi kreatifnya benar-benar dari setiap 34 provinsi bahwa kreatifnya agar bisa berjualan," tambahnya.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya