Liputan6.com, Jakarta - Jawa Tengah menyimpan pesona alam dan budaya yang luar biasa. Salah satunya ada di Desa Wisata Karangrejo yang terletak di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Jumat (29/4/2022), desa wisata yang berada tak jauh dari Candi Borobudur hanya sekita tiga kilometer. Desa Karangrejo memiliki beragam aktivitas wisata yang semuanya dikelola bersama antara masyarakat, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Baca Juga
Advertisement
Obyek wisata unggulan di Desa Wisata Karangrejo, yakni Bukit Punthuk Setumbu dan Bukit Rhema. Desa Karangrejo juga menawarkan paket-paket wisata berkeliling desa, termasuk ke tempat-tempat wisata tersebut.
Beberapa paket wisata yang akan mengajak wisatawan untuk merasakan kehidupan di desa. Wisatawan bakal diajak bercocok tanam di sawah (tradisional farming ), menyusuri sungai naik mobil jeep, keliling Desa Wisata mengendarai Volkswagen (VW), andong, atau sepeda onthel.
Wisatawan juga dapat mencoba melihat langsung kegiatan usaha rumahan yang dilakukan masyarakat untuk memproduksi produk khas Desa Karangrejo. Produk-produk tersebut meliputi produk gula jawa, keripik ketela, empon-empon, gerabah, batik hingga miniatur Borobudur dari serbuk batu dan ukir bambu.
Desa Karangrejo juga memiliki fasilitas ruang pertemuan dan tempat kuliner yaitu Balkondes Karangrejo. Bagi wisatawan luar kota terdapat juga fasilitas hotel (plataran) maupun homestay.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Atraksi Wisata
Punthuk setumbu menawarkan panorama matahari terbut yang tidak bisa didapatkan wisatawan di tempat lain. Mengingat pada saat tertentu di lokasi ini wisatawan akan disuguhi pemandangan sunrise berada diatas Candi Borobudur yang berada di antara di gunung besar di Magelang, yaitu Gunung Merapi dan Merbabu.
Lokasi Punthuk Setumbu sendiri juga tidak jauh dari Candi Borobudur, hanya sekitar 3 km arah barat. Harga tiket masuknya dibanderol Rp20 ribu.
Dikutip dari laman resmi Balkondes Karangrejo, suasana matahari terbit dari Punthuk Setumbu terlihat bagaikan Candi Borobudur sedang berada di atas negeri awan. Menurut Ketua Badan Pengelola Pariwisata Desa Karangrejo, Suparno adalah penemu keindahan Borobudur dari Punthuk Setumbu, yang secara tak sengaja ditemukannya pada 2004.
Selain itu, ada pula Punthuk Barede yang salah satu waktu terbaik untuk berkunjung, yakni di pagi hari sebelum matahari terbit. Wisatawan bisa menikmati pesona sunrise yang tidak kalah dengan tampat lain.
Ditambah dengan latar dari Bukit Barede dengan dua Gunung Merapi dan Merbabu serta keelokan Candi Borobudur. Tampak pula barisan perbukitan Menoreh di sebelah selatan yang kian menambah elok dan ke indah tempat ini.
Ada pula Bukit Rhema atau lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Gereja Ayam. Ini adalah tempat wisata religi yang berada di Magelang, Jawa Tengah.
Advertisement
Bertani hingga Keliling Desa
Wisatawan juga bisa menikmati paket wisata bercocok tanam dengan tarif mulai Rp200 ribu. Paket wisata ini mengajak wisatawan untuk belajar bertani secara tradisional, baik mulai dari tahap persiapan lahan sampai proses penanaman yang di dalam kegiatan tersebut diisi dengan fun game di area persawahan.
Berlanjut dengan paket wisata sonjo deso, yakni paket wisata keliling Desa Karangrejo mengendarai mobil klasik seperti mobil VW Safari. Wisatawan akan diajak untuk mengunjungi industri rumah tangga di kawasan Desa Karangrejo.
Selain mengendarai mobil VW Safari wisatawan bisa juga mengendarai Mobil Jeep, sepeda ontel maupun ATV. Tarif untuk mengikuti paket ini mulai dari Rp350 ribu.
Ada pula Edukasi Gula Jawa dengan tarif mulai Rp25 ribu. Paket wisata ini menyuguhkan pengalaman wisatawan untuk merasakan produksi gula jawa dari proses pengambilan air nira sampai memasaknya hingga menjadi karamel, serta wisatawan disuguhi gula jawa dinikmati dengan secangkir teh maupun kopi hangat.
Produk Unggulan
Desa Karangrejo memiliki beberapa produk unggulan. Sebut saja getuk tradisional, pembuat getuk tradisional ini berjarak 200 meter arah utara balai Desa Karangrejo. Usaha ini dirintis Aman sejak 35 tahun lalu, tepatnya pada 1977. Bahan utama hanya ketela dan garam. Dalam sehari kapasitas produksi mencapai 75 kg.
Selain itu ada pula kerajinan cetak batu, patung dam relief. Usaha kerajinan cetak batu milik Amin telah berlangsung 15 tahun lalu, tepatnya sejak Desember 1997. Kini ia dibantu 16 tenaga kerja.
Proses produksinya menggunakan peralatan, seperti bor, ember, gergaji, palu, kipas angin, cetakan, saringan pasir, dan sebagainya.Pembelinya selain para pedagang Taman Wisata Candi Borobudur, juga wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Karangrejo.
Jenis produksinya adalah relief, palung, cetak batu, gantungan kunci dan aneka pernik. Bahan dasar produksi adalah limbah batu yang dihancurkan menjadi bubuk.
Juga kerajinan patung, asbak, dan gantungan kunci fiber, yakni kerajinan dengan bahan atom fiber ini juga diproduksi di Desa Karangrejo. Proses pembuatan kerajinan ini pertama dicetak dengan cetakan fiber, kemudian diwarnai dengan cat dasar. Produk yang dihasilkan biasanya berupa gantungan kunci, asbak, candi, dan patung Buddha.
Advertisement