Liputan6.com, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) realisasi produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) sebesar 123 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Tercatat, produksi BBM dan BBK Kilang Pertamina Plaju sepanjang Januari 2022 hingga Maret 2022 sebesar 5,1 juta barel. Sedangkan dalam RKAP ditetapkan 4,2 juta barel.
Advertisement
Selama Januari 2022, produksi BBM dan BBK mencapai 1,8 juta barel dibanding RKAP sebesar 1,4 juta barel. Selanjutnya, pada Februari 2022, tercapai produksi BBM dan BBK sebesar 1,6 juta barel dari target RKAP 1,3 juta barel, dan pada Maret 2022 lalu realisasi produksi mencapai 1,7 juta barel dari RKAP sebesar 1,4 juta barel.
Komitmen pemenuhan kebutuhan energi itu terus dijaga sampai menjelang hari raya Idul Fitri pada Mei nanti. Sepanjang April 2022, Kilang Pertamina Plaju menargetkan produksi BBM sebanyak 1,6 juta barel dan pada Mei 2022 nanti sebanyak 1,7 juta barel. Sehingga dengan jumlah produksi sebesar itu, Kilang Pertamina Plaju mensuplai hampir 70 persen kebutuhan BBM di Sumsel.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan ketahanan stok BBM dan BBK di tangki per tanggal 22 April tersedia selama rentang waktu 9 hari, belum termasuk produksi akhir April dan Mei 2022.
"Sehingga kebutuhan produk BBM dan BBK selama periode lebaran H-7 dan H+7 dalam kondisi aman," tegas Rachmi dalam keterangan tertulis, Jumat (29/4/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imbal Hasil Produk
Secara umum, Kilang Pertamina Plaju juga mencatatkan kinerja operasional yang baik hingga Triwulan 1 2022. Hal itu ditunjukkan dengan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) Kilang Pertamina Plaju sepanjang Triwulan 1 2022 juga berada di atas target. Persentase produksi produk bernilai tinggi, seperti produk BBM dan petrokimia, mencapai realisasi 109% di atas RKAP.
Pada triwulan pertama 2022 ini, Kilang Pertamina Plaju juga telah berhasil mengekspor produk bahan bakar kapal atau Marine Fuel Oil (MFO) rendah sulfur ke Singapura dan Malaysia.
Hal ini merupakan salah satu langkah inisiatif strategis Kilang Pertamina Plaju untuk tetap menjaga laporan laba & rugi yang tetap positif pada akhir tahun ini, sebagaimana yang telah dicapai pada 2021 lalu.
Advertisement
Beroperasi 24 Jam
Peningkatan produksi MFO rendah sulfur untuk tujuan ekspor ini diproyeksi akan menyumbang hingga 80 persen dari target inisiatif strategis Kilang Pertamina Plaju tahun 2022 yang disumbang Kilang Pertamina Plaju ke Direktorat Operasi PT KPI.
Rachmi juga mengatakan Kilang Pertamina Plaju juga termasuk sebagai bagian dari Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) terhitung sejak 11 April hingga 10 Mei 2022 mendatang, sehingga dikatakannya kilang akan tetap beroperasi 24 jam dan para perwira tetap bertugas demi menjaga kelangsungan produksi.
"Kilang Pertamina Plaju berkomitmen dan bertanggung jawab atas pengolahan produk berkualitas guna memenuhi kebutuhan energi wilayah Sumbagsel dan sekitarnya. Selanjutnya, kami mohon doa dan dukungannya untuk terus mengabdi dan menjalankan amanah ini dengan baik," tutup Rachmi.