Bursa Saham Asia Menguat Ikuti Wall Street Imbas Penguatan Saham Teknologi

Bursa saham Asia Pasifik menguat jelang akhir pekan, 29 April 2020 didorong sentimen positif dari wall street.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 29 Apr 2022, 09:46 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik naik pada perdagangan Jumat pagi (29/4/2022), seiring menyusul kenaikan besar semalam di Wall Street karena Nasdaq Composite melonjak 3 persen.

Bursa saham China menguat pada perdagangan Jumat pagi dengan indeks Shanghai naik 0,29 persen. Indeks Shenzhen melambung 0,54 persen. Melansir CNBC, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,9 persen, sementara S&P/ASX 200 di Australia naik 0,81 persen.

Indeks Hang Seng melemah seiring saham HSBC merosot lebih dari 1 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,7 persen lebih tinggi. Investor mengamati pergerakan saham teknologi Asia Pasifik setelah saham teknologi di wall street menguat semalam.

Indeks Nasdaq Composite yang berteknologi tinggi melonjak 3,06 persen menjadi 12.871,53. Dalam perdagangan Jumat pagi, saham kelas berat industri Korea Selatan Samsung Electronics naik hampir 2 persen, sementara pembuat chip SK Hynix naik lebih dari 1 persen.

Saham Kakao naik 0,11 persen lebih tinggi. Saham pemasok Apple di wilayah tersebut juga akan dipantau setelah raksasa teknologi itu memperingatkan potensi kerugian USD 8 miliar akibat kendala pasokan. Sementara  itu, pasar di Jepang tutup pada  Jumat karena libur.

Tak hanya itu, indeks utama lainnya di Amerika Serikat juga mengalami kenaikan semalam, dengan indeks S&P 500 naik 2,47 persen menjadi 4.287,50.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 614,46 poin, atau 1,85 persen, menjadi 33.916,39. Indeks USD berada di 103,64 karena terus naik setelah melintasi level 102 awal pekan ini.

Sedangkan, Yen Jepang diperdagangkan pada 130,71 per dolar, terus melemah setelah melewati level 130 terhadap dolar kemarin. Lalu, dolar Australia berada di 0,7114, masih di bawah level di atas 0,72 yang terlihat awal pekan ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan Wall Street pada Kamis 28 April 2022

Ilustrasi wall street

Sebelumnya,  bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 28 April 2022. Wall street menguat didukung laporan laba yang kuat dari Meta Platforms dan pasar berusaha untuk pulih dari aksi jual bulan ini.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq menguat 3,1 persen menjadi 12.871,53. Indeks S&P 500 menguat 2,5 persen menjadi 4.287,50. Indeks Dow Jones melambung 614,46 poin atau 1,9 persen menjadi 33.916,39.

Investor telah melewati sesi perdagangan yang bergejolak pekan ini. Hal ini seiring saham yang berjuang mendapatkan arah. Rata-rata indeks acuan mencatat reli pada awal pekan ini. Akan tetapi, wall street melemah dan mencatat kinerja buruk bagi indeks Nasdaq sejak 2020 pada perdagangan Selasa pekan ini. Wall street menguat pada Rabu, 27 April 2022.

“Kami mengalami aksi jual yang signifikan, jadi Anda mendapatkan gerakan kontra dengan tren,” ujar Chief Investment Strategist Charles Schwab, Liz Ann Sonders, dilansir dari CNBC, Jumat, 29 April 2022.

Terlepas dari reli pada perdagangan Kamis pekan ini, indeks Nasdaq mencatat kinerja bulanan terburuk sejak Maret 2020, turun 9,5 persen. Indeks S&P 500 susut hampir 5,4 persen. Indeks Dow Jones melemah 2,2 persen sepanjang April 2022.

Sejumlah laporan laba perusahaan mendorong sentimen pasar pada Kamis pekan ini tampaknya menjadi lampu hijau bagi investor. “Ini merupakan musim laba yang cukup bagus dan itu mendukung pasar saham,” ujar Chief Market Strategist Crossmark Global Investments, Victoria Fernandez.

Saham Meta melonjak 17,5 persen menyusul kinerja laba. Hal ini sebagai tanda investor mungkin melihat tanda-tanda kelegaan di sektor teknologi yang terpukul. Menjelang rilis kinerja, saham Meta sudah turun 48 persen.

 


Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street

Saham Qualcomm naik 9,7 persen didukung oleh kinerja laba yang kuat.  Sementara itu, saham PayPal naik sekitar 11,5 persen meski mengeluarkan panduan yang lemah untuk kuartal II 2022.

Saham Merck naik 4,9 persen dan memimpin kenaikan di indeks Dow Jones. Saham McDonald’s, Eli Lliy dan Southwest semuanya menguat pada perdagangan Kamis pekan ini setelah rilis kuartalan perusahaan tersebut.

Apple dan Amazon menguat lebih dari empat persen menjelang rilis kinerja setelah bel perdagangan. Pada sentimen negatif, saham Teladoc merosot 40,2 persen setelah perseroan melaporkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan.

Saham telah berjuang sepanjang April 2022 di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global, meningkatnya inflasi dan pengetatan moneter Federal Reserve.

Di sisi lain, produk domestik bruto AS secara tak terduga turun pada kuartal I 2022 sebesar 1,4 persen dari tahun sebelumnya dibandingkan pertumbuhan 1 persen yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei Dow Jones.

Sejumlah investor menepis kontraksi ekonomi, seiring lonjakan harga dan defisit perdagangan sebagai penyumbang terbesar penurunan. “Intinya salahkan rekor defisit perdagangan yang tinggi untuk kontraksi PDB riil bersama dengan harga deflator 8 persen,” kata Chief Investment Officer Bleakly Advisory Group, Peter Boockvar.

 


Penutupan Wall Street pada 27 April 2022

Ilustrasi wall street

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 27 April 2022. Indeks Nasdaq ditutup ke level terendah pada 2022 dan saham berusaha untuk pulih dari aksi jual saham teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq sedikit berubah dan melemah tipis ke posisi 12.488,93. Indeks Dow Jones naik 61,75 poin atau 0,2 persen menjadi 33.301,93. Indeks S&P 500 bertambah 0,2 persen menjadi 4.183,96.

Rata-rata indeks acuan berjuang pada perdagangan Rabu pekan ini. "Kami mencoba menemukan tempat yang stabil. Kami perlu melihat sejumlah nama (perusahaan-red) datang dengan laba yang kuat, andal dan berkelanjutan sehingga investor kembali bergabung,” ujar Chairman dan CEO Aureus Asset Management, Kari Firestone, dilansir dari CNBC, Kamis, 20 April 2022.

Laba perusahaan menjadi fokus seiring investor mencerna hasil kuartalan dari nama-nama perusahaan kapitalisasi besar.

Saham Microsoft naik 4,8 persen dan memberikan dukungan untuk rata-rata indeks utama setelah hasil laba yang kuat. Perusahaan membukukan laporan kuartalan lebih baik dari perkiraan dan mengeluarkan panduan pendapatan ke depan yang lebih optimistis.

Saham Visa juga melonjak hampir 6,5 persen dan mencatat penguatan terbesar di indeks Dow Jones. Hal ini setelah laporan kuartalan perusahaan yang melampaui perkiraan. Saham Enphase Energy melonjak 7,7 persen dan menjadi pemenang terbesar di indeks S&P 500.

Di sisi lain, saham induk usaha Google melemah 3,6 persen setelah hasil laba perusahaan raksasa teknologi itu meleset dari perkiraan konsensus. Manajemen mengingatkan kinerja kuartalan berpotensi melemah ke depan.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya