Liputan6.com, Jakarta - Artis pendatang baru Mikhayla Ayu dibidik production house Tu7uh Rumah Produksi untuk membintangi film terbaru garapan mereka. Sebelumnya, rumah produksi pimpinan Tirta Siregar ini lebih dulu membesut dua film layar lebar dan web series berjudul Abi Ghea.
Mikha, sapaannya, sudah mulai menjalani beberapa kegiatan terkait penggarapan film yang disiapkan Tu7uh Rumah Produksi. Salah satunya yakni dengan mengikuti kelas akting secara private di Eighteen Management.
Dalam kelas akting, perempuan berpostur 165 cm dan bobot 47 kg dididik secara ketat agar saat syuting sudah siap dan lancar mendalami perannya. Nantinya, Mikha bakal memperlihatkan aktingnya dalam film horor.
"Semoga film perdanaku ini nanti bisa menghibur penikmat film-film horor Indonesia. Insya Allah, saya juga ingin memberikan akting yang terbaik," kata Mikha saat ditemui di Ballroom Akmani Hotel, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Setahun di Jakarta
Mikha datang ke Jakarta baru setahun. Selepas lulus kuliah di Bali jurusan kesehatan, perempuan yang gemar membuat konten di TikTok dan Instagram ini hijrah ke Ibu Kota lantaran ingin meraih cita-citanya sebagai artis film.
Niatan Mikha untuk menembus industri perfilman nasional karena peran idolanya, Reza Rahadian. Saat melihat bintang film My Stupid Boss berakting, Mikha merasa mendapatkan inspirasi untuk melakukan hal serupa.
"Reza Rahadian jadi role model aku banget sih saat berakting. Aku selalu suka cara Reza Rahadian memainkan peran dengan baik," katanya menukas.
Advertisement
Mulai Syuting Pertengahan 2022
Produser eksekutif Tu7uh Rumah Produksi Tirta Siregar mengungkapkan, bahwa film layar lebar produksinya yang terbaru kali ini akan dimulai proses produksinya pada Mei dan Juni 2022.
Film yang digarapnya diangkat dari cerita urban legend mengenai pasugihan dan akan menampilkan 5 peran utama anak muda yang akan mengambil lokasi syuting di Jakarta, Cianjur dan Bandung, Jawa Barat.
"Film cerita horor yang akan kita angkat kali ini adalah cerita urban legend asli Nusantara yang selama ini melekat di kehidupan masyarakat tradisional. Dan kisahnya berawal dari 5 anak muda yang berbeda karakter,” ujar Tirta Siregar.
Gunakan Teknologi CGI Hollywood
Tirta Siregar, yang pernah menggarap film Dua Batas Waktu dan Keira menambahkan, filmnya yang sempat tertunda dampak pandemi covid 19 sejak 2020 lalu, akan kembali digarap dengan serius.
Salah satunya, dengan menggunakan teknologi CGI setara film Hollywood. Selain itu, rumah produksi yang dipimpinnya juga telah mengganti sutradara agar hasil film horor yang menceritakan seputar pasugihan bukan film hanya asal tayang meraup penonton.
"Di film kali ini, kami akan memikirkan penonton agar bisa menikmati film horor cerita yang menarik, tontonan tragis tapi menghibur lalu mau menyampaikan cerita horor ini kepada yang lain agar tertarik untuk datang menonton ke bioskop,” dia memungkasi.
Advertisement
