Liputan6.com, Palangkaraya - Omzet penjualan para penjual bunga tabur untuk ziarah ke makam di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah mulai mengalami peningkatan menjelang Lebaran.
"Peningkatan omzet penjualan mulai kami rasakan sejak satu minggu menjelang Lebaran," kata Mama Maya salah seorang pedagang bunga tabur, Jumat (29/4/2022).
Advertisement
Hal ini dikarenakan adanya tradisi ziarah kubur ke makam keluarga oleh masyarakat kota setempat menjelang Lebaran. Jika pada hari biasanya peziarah hanya banyak ditemui pada Jumat, namun menjelang Lebaran ini setiap harinya peziarah akan berdatangan.
Mama Maya mengaku, dalam sehari dimulai sejak pagi hingga sore, bunga tabur yang terjual mampu mencapai hingga 100 bungkus. Terlebih saat cuaca cerah dan mendukung masyarakat untuk berziarah.
"Beda halnya kalau hujan, peziarah yang datang relatif sedikit. Beruntung seperti pada hari ini cuacanya bagus dan cerah," jelasnya.
Sedangkan saat hari-hari biasanya, penjualan bunga tabur relatif sedikit kecuali pada Jumat. Umumnya hanya mampu terjual beberapa bungkus saja, yang mana kondisinya tidak menentu. Bunga tabur yang dia jual harganya bervariasi, di antaranya Rp2.000 per bungkus, Rp3.000 per bungkus, hingga Rp5.000 per bungkus.
Yang membedakannya adalah banyaknya bunga tabur yang disediakan dalam setiap bungkusnya. Selain itu menjelang Lebaran ini, biasanya lapak pedagang bunga tabur bertambah banyak. Kondisi ini terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Km 2,5 Tjilik Riwut. Dan tak hanya pedagang bunga tabur yang mendapat berkah lebih menjelang Lebaran, berkah yang sama juga didapat para pengelola parkir di sekitar area pemakaman.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Peziarah Makam Meningkat
Kai Umar salah seorang pengelola parkir di kawasan TPU Muslim mengatakan, menjelang Lebaran peningkatan masyarakat yang berziarah memang begitu signifikan. Bahkan dalam sehari bisa mencapai hingga ratusan peziarah yang datang.
"Apalagi saat puncaknya, seperti hari terakhir sebelum Lebaran maupun saat Lebaran, kalau cuacanya bagus, peziarah yang datang mungkin bisa mencapai seribu lebih," terangnya.
Semakin banyak peziarah yang datang, maka semakin banyak juga berkah yang ia dapatkan, sebab umumnya peziarah yang datang membawa kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
Sementara itu Edy salah seorang peziarah mengatakan, tradisi ziarah ke makam orang tuanya biasa dilakukan menjelang Lebaran seperti ini. Terlebih dia tinggal di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. "Sudah menjadi kebiasaan keluarga sejak dulu, ziarah ke makam keluarga jelang Lebaran. Namun di hari lain sebenarnya saat ada waktu, ziarah juga biasa kami lakukan," terangnya.
Advertisement