Liputan6.com, London - Dua orang tewas dan sedikitnya 30 terluka dalam serangan bom paku ketiga di London dalam dua minggu.
Bom meledak di pub Laksamana Duncan, di Soho. Bar itu penuh sesak dengan para pengunjung di akhir pekan, ditambah masa libur nasional.
Pub ini berada di Old Compton Street, di jantung komunitas gay London. Polisi mengaitkan bom ini dengan ledakan sebelumnya di Brick Lane dan serangan minggu sebelumnya lagi di Brixton, yang melukai 39 orang, demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga
Advertisement
Saksi mata berbicara tentang "ledakan besar" ketika bom meledak, melemparkan kaca dan puing-puing ke jalan.
Jason Everton baru saja meninggalkan pekerjaannya di Frith Street terdekat untuk membeli sandwich.
"Ada orang-orang berlarian, semuanya tertutup debu dan memar dan luka. Itu cukup mengerikan," katanya.
Jean Pierre Trevor, yang bekerja di ruang penyuntingan di kantor tepat di belakang pub, terlempar sejauh tiga kaki oleh kekuatan ledakan.
Dia pergi untuk menawarkan bantuannya, dan melihat jalan di luar "seperti lokasi adegan perang".
"Ada orang tergeletak di mana-mana," katanya.
"Orang-orang yang ada di sekitar mereka menutupi mereka dengan selimut termal. Banyak dari mereka mengalami luka bakar parah, jadi kami menaruh air dan es batu di kulit mereka."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suara Ledakan Terdengar Jauh
Soho Square di dekatnya, yang biasanya dipenuhi pekerja kantoran, menjadi pusat perawatan darurat bagi mereka yang terluka.
Polisi membersihkan jalan-jalan terdekat di tengah kekhawatiran bahwa mungkin ada perangkat kedua.
Pada konferensi pers di Scotland Yard tak lama setelah serangan itu, Komisaris Polisi Metropolitan Sir Paul Condon mengutuk serangan itu sebagai insiden "tercela" dan "pengecut".
Ia juga meminta bantuan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab.
Empat kelompok ekstremis sayap kanan yang berbeda telah mengakui sebagai dalang bom Brixton, tetapi polisi mengatakan mereka tidak memiliki bukti khusus bahwa kelompok tertentu berada di balik serangan itu.
Ledakan Mobil di RS Liverpool
Sementara itu, pada November 2021, seorang pria dilaporkan tewas ketika bom rakitan meledak di luar Rumah Sakit Wanita Liverpool telah diidentifikasi oleh polisi sebagai Emad Al Swealmeen.
Pria berusia 32 tahun itu adalah seorang penumpang di taksi ketika perangkatnya meledak sesaat sebelum pukul 11 waktu setempat pada hari Minggu Remembrance.
Advertisement
4 Orang Ditangkap
Menurut laporan BBC, Selasa (16/11/2021), pengemudi David Perry melarikan diri sebelum mobil terbakar dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Empat pria yang ditangkap di Liverpool di bawah Undang-Undang Terorisme telah dibebaskan dari tahanan polisi tanpa tuduhan.
Sementara itu, tingkat ancaman teror Inggris telah dinaikkan menjadi kategori "parah".
Petugas menemukan bahwa Al Swealmeen tinggal di sebuah rumah di Sutcliffe Street di daerah Kensington di Liverpool, di mana petugas polisi anti-terorisme melakukan penggerebekan sebelumnya.
Polisi mengatakan dia baru-baru ini menyewa sebuah alamat di Rutland Avenue, dekat Taman Sefton di kota itu, yang juga telah digeledah oleh petugas.
"Fokus kami adalah alamat Rutland Avenue di mana kami terus menemukan barang-barang penting," kata Det Ch Insp Andrew Meeks, dari Counter Terrorism Police North West.
"Informasi apa pun yang mungkin dimiliki publik tentang Al Swealmeen, sekecil apa pun, akan sangat membantu kami."
Dalam pernyataan selanjutnya, polisi mengatakan mereka telah membuat "kemajuan signifikan" sejak hari Minggu dan memiliki "pemahaman yang jauh lebih besar tentang bagian-bagian komponen perangkat, bagaimana mereka diperoleh dan bagaimana bagian-bagian itu kemungkinan telah dirakit".
Ledakan 29 Januari 1976
Serangkaian bom meledak di West End London pada 29 Januari 1976 malam hari waktu setempat. Satu orang yang diyakini sebagai sopir taksi terluka.
Dikutip dari laman BBC, sekitar 12 perangkat bom meledak, empat di antaranya berada di luar agen tenaga kerja dan satu ditemukan di department store Selfridge di Oxford Street, Inggris.
Sementara perangkat ke-13 ditemukan kemudian di toko kaset HMV.
Polisi mengatakan bom itu kecil, beratnya antara sekitar 3-5bl (1,2-2kg). Kala itu petugas mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan siapa yang menanam bom, tetapi petugas anti-teroris sedang menyelidikinya.
Para petugas mengatakan, bom-bom itu kemungkinan ditanam pada siang hari dan dijadwalkan meledak pada malam hari.
Sopir taksi terluka dalam ledakan di persimpangan Foubert's Place dan Kingly Street. Seorang pekerja juga dilaporkan terperangkap di ruang bawah tanah sebuah toko di Duke Street setelah sebuah bom meledak. Dia diselamatkan oleh polisi.
Advertisement