Liputan6.com, Jakarta - Sebelum melakukan perjalanan mudik, biasanya pemilik mobil kerap melakukan servis berkala baik untuk sektor mesin, ataupun beberapa komponen lainnya. Tetapi, ada hal lain yang juga harus diperhatikan demi kenyamanan selama perjalanan mudik.
Tentunya, hal ini menjadi lebih penting ketika perjalanan menuju kampung halaman menggunakan Jalan Tol. Di mana, setiap melintasi gerbang tol, pengemudi harus menyiapkan dana yang cukup untuk dapat membuka palang tol.
Advertisement
Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia, menjelaskan betapa pentingnya untuk menyiapkan saldo berupa uang elektronik guna meminimalisir kemacetan di gerbang tol.
"Jadi kenaikan harga tol ini harus diantisipasi, meski sudah disosialisasi oleh pemerintah tapi jangan bersikap bodo amat karena tidak menghitung estimasi dari Jakarta seumpama ke Jawa Timur itu habis berapa?," buka Sony, saat dihubungi Liputan6.com.
Bahkan, jika pengemudi tersebut tidak mengantisipasi berapa sisa saldo di dalam e-toll tersebut maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemacetan yang panjang. Pasalnya, dalam kondisi mudik seperti ini, volume kendaraan yang melintas di tol menjadi lebih banyak daripada hitungan harian normal.
"Yang parahnya kalau pengemudi tersebut berlaga enggak tahu kalau saldo e-toll kurang. Kalau nominal saldo di kartu kurang dan mau mengisi lagi, dia butuh waktu kira-kira 10 menit. Dan bukan tidak mungkin nantinya menyebabkan kemacetan berkilo-kilometer," tambahnya.
Untuk itu, Sony, juga berpesan agar kepada semua pemudik untuk lebih mengantisipasi berapa pengeluaran untuk masuk dan keluar gerbang tol.
Dengan begitu, selain ditopang dengan performa mobil yang optimal, namun, kelancaran di jalan pun juga semakin lebih maksimal.
"Jadi harus sadar diri, kalau memang lewat tol, dia harus menghitung segala sesuatunya atau merencanakan dengan matang. Artinya, dia mau susah, tapi jangan sampai menyusahkan orang lain," tandasnya.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Disiplin Selama Arus Mudik
Adapun perilaku pemudik yang kerap menimbulkan kemacetan di antaranya, pertama perilaku berhenti di bahu jalan, kedua perilaku di rest area dimana rest area ini kapasitasnya sangat terbatas, kemudian ketiga perilaku disiplin lajur.
“Kita himbau masyarakat yang menggunakan rest area hanya 30 menit kemudian bergantian dengan yang lain. Kita sarankan masyarakat dapat gunakan rest area berikutnya, atau keluar exit tol terdekat dan mencari rest area di jalur arteri yang sudah di siapkan juga oleh teman-teman jajaran. kemudian ketiga perilaku disiplin lajur,” jelas Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol AAn Suhanan, seperti dilansir laman resmi Korlantas Polri.
“Kemudian perlambatan akibat kadang-kadang pengemudi melakukan zig-zag lajur. Jika pengemudi mengemudi terus di lajur kiri terus , Insya Allah lancar. Jadi kami mengharapkan tertib lah dalam lajur,” pungkasnya.
Advertisement