Liputan6.com, Kendari - Sebuah video viral menayangkan ledakan di SPBU Cahaya Alam Desa Tapuhaka Kecamatan Kabaena Timur Bombana, sekitar pukul 9.30 Wita. Dalam tayangan video berdurasi 30 detik, memperlihatkan kobaran api di tengah rerumputan.
Api meledak, lalu menjalar ke lokasi sekitar SPBU Kabaena. Diperkirakan, besar ledakan hingga radius 30 meter.
Baca Juga
Advertisement
Kapolsek Kabaena Timur Iptu Mika Katapaunganan menyatakan ledakan berasal dari dalam gudang. Lalu, merembet hingga ke lokasi pengisian bahan bakar dan melukai sejumlah pegawai dan pengunjung.
"10 orang dirawat di rumah sakit," Ujarnya.
Hingga malam, polisi masih belum menemukan penyebab kebakaran. Pasalnya, polisi kesulitan setelah melihat kondisi korban rata-rata mengalami luka hingga 20 hingga 80 persen dan tengah dalam perawatan serius.
"Jumlah korban SPBU Kabaena meledak, masing-masing, 7 laki-laki dan 3 perempuan," Jelas Iptu Mika.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Korban Luka Parah
Sesaat setelah terjadi ledakan dan memicu kebakaran besar, para korban langsung berusaha menyelamatkan diri. Sejumlah warga di sekitar lokasi, kemudian membantu mengevakuasi dan membawa ke rumah sakit.
Namun, pertolongan pertama hanya mampu diberikan di puskesmas. Para korban selanjutnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan speed boat dari Pulau Kabaena menuju Ibukota Kabupaten Bombana. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam lebih.
Dari kesepuluh korban, korban terparah diketahui bernama La Turi (40). Dia mengalami luka bakar 80 persen atau hampir seluruh badan.
Selanjutnya, nama korban luka yang kini masih dirawat yakni, Imadudin (44), Elva Devianti (39), Zuldiman (38), Adrian (22), Arham (20), Dinda (25), Rona (35), Haeruddin (36) dan Marnia (34).
Rata-rata korban menderita luka bakar di kaki, tangan dan wajah. Mereka diketahui berada cukup dekat dengan lokasi ledakan.
Advertisement
Kerugian SPBU
Kebakaran SPBU menghanguskan bangunan stasiun utama, kantor dan gudang. Dengan kejadian ini, sebanyak 5000 liter BBM jenis pertalite habis terbakar atau sekitar Rp 400 juta lebih.
Selain itu, kerugian bangunan kantor dan gudang diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
Polisi yang datang di lokasi menemukan dugaan kelalaian petugas SPBU saat melakukan pengisian minyak. Diduga, pegawai kurang mengutamakan keselamatan kerja.
Polisi juga melihat di lokasi, sebelum terjadinya ledakan, petugas masih menggunakan sistem manual. Dimana, masih menggunakan takaran liter dalam mendistribusikan pertalite kepada pembeli.
Saksikan video pilihan berikut :