Putaran Ekonomi selama Lebaran Ditaksir Capai Rp 47 Triliun

Libur lebaran 2022 digadang-gadang jadi momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Mei 2022, 20:00 WIB
Calon pembeli memilih baju di Pasar Tanah Abang, Jakarta, (28/3/2022). Sepekan menjalang bulan suci Ramadan, Pasar Tanah Abang mulai dipadati pembeli yang hendak berbelanja untuk kebutuhan bulan puasa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Libur lebaran 2022 digadang-gadang jadi momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, ditaksir ada sekitar Rp 42 triliun uang yang berputar di daerah.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyampaikan potensi itu terjadi di berbagai sektor. Serta, mengacu pada jumlah 85,5 juta orang yang akan mudik tahun ini.

"Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang paling sedikit Rp 28 triliun, dikisaran Rp 28-42 triliun selama libur Idul Fitri ini," kata dia dalam keterangannya, Minggu (1/5/2022).

Ia menaksir, dengan asumsi jumlah pemudik sebanyak 85 juta orang dan rata rata per keluarga 3 orang maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. Kemudian, jika per keluarga membawa minimal Rp 1 juta, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun.

"Jika membawa rata-rata Rp 1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran dikisaran Rp 42 triliun. Kita menghitung angka yang moderat dan minimal, mengingat sebahagian besar keuangan masyarakat kita masih belum pulih dan belum semua mendapatkan THR," paparnya.

"Namun semangat pulang kampung akibat dua tahun tidak bersilaturahmi menjadi dorongan hati yang tidak dapat terbendung," imbuh Sarman.

Ia menyampaikan, pada momen libur lebaran ini, jadi potensi perputaran uang terbsar. Alasannya, ada aliran dana dari kota ke daerah-daerah tujuan mudik.

Tingginya animo mudik ini, kata dia, akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Ia pun menjabarkan sektor-sektor yang menyokong perputaran uang ini

"Sektor industri transportasi seperti bus, travel, rental, kereta api, kapal laut, pesawat udara diperkirakan akan mengalami omzet yang signifikan," ujarnya.

"Dalam perjalanan mudik baik dengan memakai kenderaan pribadi, motor dan angkutan umum akan berdampak pada sektor usaha restoran, warung makan, oleh-oleh khas daerah, kebutuhan BBM, tiket tol dan tiket penyeberangan yang ke wilayah Sumatera," terang Sarman.

Sementara itu, sektor usaha di daerah tujuan mudik akan berdampak pada tujuan destinasi wisata, fashion atau baju muslim, UMKM setempat, kuliner, oleh-oleh khas daerah atau souvenir, hotel, hingga kafe.

 


Meningkat 13 Persen

Pasar Tanah Abang

Lebih lanjut, Sarman menyebut besaran uang yang mengalir ini sekitar 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia. Diketahui, BI menyiapla Rp 175,2 triliun atau meningkat 13,42 persen dari periode libur lebaran 2021 lalu.

"Uang tersebut sekitar 58 persen mengalir paling banyak di Pulau Jawa antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke Wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, Maluku, Papua," paparnya.

Sebelumnya, survei Balitbang Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik akan mencapai sebanyak 85,5 juta orang dan sekitar 47 persen di antaranya akan menggunakan kendaraan jalur darat baik pribadi maupun umum.

"Sektor usaha transportasi baik darat, laut dan udara akan produktif selama musim liburan Idul Fitri tahun ini dan meraup kenaikan omzet hampir 150 persen," ujarnya.

 


1,3 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Arus Mudik

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.394.854 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada mudik Lebaran 2022. Jumlah arus kendaraan tersebut tercatat sejak H-10 s.d H-3 Lebaran 2022 atau Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 yang jatuh pada periode Jumat-Jumat (22-29 April 2022).

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).

"Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 17,6 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total 1.186.349 kendaraan," dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/4/2022).

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 733.159 kendaraan (52,6 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 395.082 kendaraan (28,3 persen) menuju menuju arah Barat (Merak), dan 266.613 kendaraan (19,1 persen) menuju arah Selatan (Puncak).


Distribusi Kendaraan

Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2022 di Tol Jakarta-Cikampek

Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut:

Arah Timur (Trans Jawa dan Bandung)

- Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 487.344 kendaraan, meningkat sebesar 81,2 persen dari lalin normal.

- Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 245.815 kendaraan, turun sebesar 5,5 persen dari lalin normal.

Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 733.159 kendaraan, naik sebesar 38,6 persen dari lalin normal.

Arah Barat (Merak)

Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 395.082 kendaraan, meningkat sebesar 2,74 persen dari lalin normal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya