Liputan6.com, Denpasar - Salat sunah Idul Fitri dilaksanakan setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadan. Tepatnya pada 1 Syawal pagi.
Hukum melaksanakan salat Idul Fitri adalah sunah muakadah. Dalam pelaksanaannya dianjurkan secara berjamaah, bisa di masjid maupun di lapangan terbuka. Namun, lebih dianjurkan dilaksanakannya di lapangan terbuka.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat hari raya di lapangan terbuka.
Baca Juga
Advertisement
“Rasulullah SAW biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Terkait dengan salat Idul Fitri juga telah dijelaskan dalam Fathul Qarib yang merupakan kitab bermazhab Imam Syafi’i karangan Ibnu Qosim Al-Ghazi.
وصلاة العيدين سنة مؤكدة وتشرع جماعة ولمنفرد ومسافر وحر وعبد وحنثى وامرأة لاجميلة ولاذات هيئة
Artinya: “Salat dua hari raya (idul fitri dan idul adha) adalah sunah muakadah bagi orang yang ada di rumah maupun di perjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan baik yang cantik maupun yang tidak modis.”
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bacaan Niat Salat Idul Fitri
Melaksanakan salat Idul Fitri harus diawali dengan niat. Berikut ini adalah bacaan niat salat Idul Fitri untuk imam dan makmum yang dikutip dari NU Online.
Bacaan Niat untuk Imam
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Bacaan Niat untuk Makmum
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Advertisement