Indosat Ooredoo Hutchison: Perusahaan Telekomunikasi Bisa Ambil Peran untuk Metaverse

Chief Enterprise Data Analytics Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Chirag Sukhadia menyebut, metaverse telah membawa kita ke fase internet berikutnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Mei 2022, 10:00 WIB
Episode Pertama IOH Show (THIS) Menggali Masa Depan Metaverse 5G dengan Meta (Dok. Indosat Ooredoo Hutchison)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi digital dinilai bisa mengambil peran penting dalam pengembangan metaverse. Hal ini karena pengalaman imersif terpadu, di mana dunia fisik dan digital saling terkait, membutuhkan konektivitas canggih 5G.

Pernyataan ini disampaikan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dalam episode pertama THIS: The IOH show, yang bertema Pack Your Bags to Metaverse, bersama dengan raksasa teknologi Meta.

Di sini, perusahaan menyoroti bagaimana metaverse menghadirkan kasus penggunaan 5G terbaik untuk telekomunikasi digital.

Chief Enterprise Data Analytics Officer IOH, Chirag Sukhadia menyebut, metaverse telah membawa kita ke fase internet berikutnya, yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir dan mengalami percepatan sejak pandemi.

"Ini memberikan peluang besar bagi perusahaan telekomunikasi digital untuk menjadi titik masuk, berkat konektivitas canggih dan latensi yang lebih rendah yang ditawarkan oleh teknologi 5G," kata Chirag.

Chirag, melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (3/5/2022), mengatakan, dia percaya bahwa kunci masa depan metaverse adalah ekosistem yang berkembang.

Hal ini, kata Chirag, didorong oleh tiga dasar: kehadiran, interoperabilitas, dan adopsi pelanggan.

Yang pertama adalah kehadiran, yang berarti adanya perangkat berteknologi tinggi seperti Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR) yang terjangkau seperti headset.

Sementara interoperabilitas, adalah kemampuan untuk berpindah dengan mulus di antara ruang virtual sembari mempertahankan aset virtual yang sama, sehingga, standarisasi teknologi menjadi penting.

"Yang terakhir adalah adopsi pelanggan besar-besaran di semua segmen, bukan hanya generasi muda," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Punya Peran Penting

Chirag mengatakan, Indosat Ooredoo Hutchison memiliki peran penting dalam membentuk ekosistem dengan dua produk andalannya yaitu IM3 dan 3, yang memiliki basis pelanggan besar di semua segmen.

Selain itu, kolaborasi yang diperkuat perusahaan dengan sejumlah mitra strategis global termasuk Cisco, Ericsson, Huawei, dan Nokia, memungkinkan interoperabilitas.

Perusahaan juga telah menyediakan layanan komersial 5G yang dimulai sejak peluncurannya tahun 2021 di Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.

"Perusahaan juga berencana untuk mengintegrasikan jaringan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan jangkauan di dalam ruangan dan kapasitas jaringan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan," imbuh mereka.

Metaverse sendiri menjanjikan interaksi sosial generasi berikutnya, di mana dunia digital tampak realistis namun tak terbatas. Ini dibentuk oleh VR, AR, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan blockchain.

Metaverse berfokus pada membangun kehadiran di alam semesta virtual untuk meningkatkan pengalaman manusia.

Meski berada di awal evolusinya, metaverse menarik investasi besar di seluruh industri secara global, termasuk di Indonesia. Bloomberg menyebut, ada peluang pendapatan potensial mencapai USD 800 miliar pada tahun 2024.


IOH Laporkan Kinerja Keuangan di Kuattal 1 2022

Indosat Ooredoo Hutchison

Dalam kesempatan berbeda, Indosat Ooredoo Hutchison telah melaporkan kinerja keuangannya untuk kuartal pertama 2022. Perusahaan membukukan hasil keuangan solid dengan pertumbuhan kuat pada pendapatan dan EBITDA.

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan basis pelanggan, inovasi produk, program integrasi merger yang efektif, dan pengendalian biaya yang bijaksana.

"Hasil ini mencerminkan visi yang kami bayangkan untuk IOH melalui merger dengan skala yang ditingkatkan, kekuatan finansial, dan kemampuan yang memungkinkan kami mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi Indonesia menjadi masyarakat digital," tutur President Director dan CEO Vikram Sinha

Pada kuartal pertama 2022, mengutip keterangan resmi yang diterima, Jumat (29/4/2022). IOC meluncurkan beberapa inisiatif digital, termasuk UCan dan Bima Kredit.

IOH Juga memperkuat kerja sama strategis dengan para mitra global ketika penyelenggaraan Mobile World Congress 2022 untuk membawa teknologi dan solusi terbaik di INdonesia.

Selain itu, integrasi karyawan dan jaringan IOH diwujudkan dengan cara yang dipercepat. Lalu, 20 persen dari inisiatif integrasi perusahaan dari strategi implementasi 9 kuartal telah selesai, sedangkan sinergi aktual lebih cepat dari target.


Inisiatif Tanggung Jawab Sosial

Tidak hanya itu, IOH juga melakukan proyek percontohan untuk mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi-Operator Core Network (MOCN) setelah merger selesai.

IOH turut menghadirkan sejumlah inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan lewat peluncuran program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan di Mandalika.

Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan UMKM lewat bantuan permodalan dari platform UCan dan Bima Kredit.

Sebagai entitas baru hasil penggabungan pada awal 2022, IOH menjadi pelaku bisnis telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Dengan skala dan kekuatan lebih besar, perusahaan akan terus memberikan pengalaman digital kelas dunia pada para pelanggan.

Perusahaan turut mendukung pemerintah dalam memberikan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia. Dukungan diberikan dalam bentuk penguatan infrastruktur jaringan dengan penambahan 11.400 site dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh Indonesia hingga akhir 2025.

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi produk, mengintegrasikan jaringan kami, dan menempatkan pengalaman pelanggan sebagai fokus utama operasional bisnis kami," tutur Vikram menutup pernyataannya.

(Dio/Ysl)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya