Masak Rendang Gunakan Bumbu Cepat Saji Memang Ringkas, tapi Sehatkah?

Mungkin banyak di antara Anda yang masak rendang menggunakan bumbu cepat saji

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Mei 2022, 22:12 WIB
Ilustrasi Sepiring Makanan dengan Menu Rendang Daging. Saat Lebaran, Rendang Menjadi Makanan Wajib. Seringkali Dalam Memasaknya, Orang-Orang Menempuh Menggunakan Bumbu Cepat Saji. Sehatkah? (Rendang/pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak sedikit yang menggunakan bumbu cepat saji dalam memasak rendang sebagai hidangan khas Lebaran. Terlebih untuk jumlah yang banyak. Mungkin Anda salah satunya.

Lantas, apakah sehat memasak rendang dengan menggunakan bumbu cepat saji? Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, penggunaan bumbu cepat saji yang sudah tersedia di pasaran, seperti rendang maupun opor ayam diperbolehkan.

Meski begitu, penggunaan bumbu cepat saji sebaiknya tidak secara rutin dipakai untuk memasak. Apalagi untuk memasak setiap hari. Alangkah baiknya, jika memasak rendang, misalnya, membuat bumbu rendang sendiri.

"Mengonsumsi makanan dan bumbu cepat saji setiap hari tentunya tidak sehat. Bumbu cepat saji biasanya mengandung pengawet," kata Jesslyn dikutip dari KlikDokter pada Sabtu, 30 April 2022.

"Sebaiknya, jangan setiap hari mengonsumsi bumbu tersebut. Sebaiknya, Anda juga mengonsumsi buah dan sayuran segar yang dimasak tanpa menggunakan bumbu cepat saji," ujarnya.

Selain mengandung pengawet, cara memasak menggunakan bumbu cepat saji menjadikan makanan sumber natrium. Kandungan natrium pada bumbu instan sangat tinggi. Contohnya, satu sendok makan kecap mengandung 1000 mg natrium, sedangkan satu sendok saus mengandung 150 mg natrium.

Tak hanya menghindari bumbu instan, hal lain yang konsumsinya harus dibatasi adalah mi instan. Dalam satu bungkus mi instan terdapat setidaknya 1.500 - 2300 mg natrium.


Dampak Kandungan Natrium di Bumbu Cepat Saji

Ilustrasi Sepiring Makanan dengan Menu Rendang Daging. Saat Lebaran, Rendang Menjadi Makanan Wajib. Seringkali Dalam Memasaknya, Orang-Orang Menempuh Menggunakan Bumbu Cepat Saji. Sehatkah?

Natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel). Natrium yang mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk kedalam sel. Apabila jumlah natrium di dalam sel meningkat secara berlebihan, air akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan membengkak.

Kondisi inilah yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan dalam jaringan tubuh. Keseimbangan cairan juga akan terganggu bila seseorang kehilangan natrium.

Natrium juga berguna menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dan pengaturan kepekaan otot dan saraf. Ini berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan terjadinya kontaksi otot, berperan dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus.

Selain itu, natrium juga berhubungan dengan kejadian tekanan darah tinggi. Konsumsi natrium dalam jumlah yang tinggi dapat mengecilkan diameter dari arteri. Mengecilnya arteri ini membuat jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang semakin sempit.

Akibatnya, akan menyebabkan tekanan darah meningkat. Pada sebuah studi, konsumsi natrium yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan ginjal, edema, hipertensi dan penyakit jantung.

dr. Muhammad Anwar Irzan dari KlikDokter menambahkan, natrium dapat ditemukan pada sebagian besar makanan. Bentuk paling umum dari natrium klorida adalah natrium, yang merupakan garam meja. Susu dan dan seledri secara alami juga mengandung natrium.

Selain itu, natrium biasa ditambahkan ke berbagai produk makanan. Beberapa di antaranya adalah monosodium glutamate (MSG), natrium nitrit, natrium sakarin, baking soda (natrium bicarbonate), dan natrium benzoat. Misal, bahan dalam bumbu seperti saus, kecap, garam bawang, garam bawang putih, dan kaldu.


Resep Rendang Tanpa Bumbu Instan

Ilustrasi Sepiring Makanan dengan Menu Rendang Daging. Saat Lebaran, Rendang Menjadi Makanan Wajib. Seringkali Dalam Memasaknya, Orang-Orang Menempuh Menggunakan Bumbu Cepat Saji. Sehatkah?

Dari berbagai sumber, untuk membuat rendang tanpa bumbu cepat saji dapat dilakukan, sebagai berikut:

Bahan:

1 kg daging sapi tanpa lemak2 liter santan kelapa¼ kelapa parut (sangrai)

Bumbu:

7 siung bawang putih

13 siung bawang merah

250 gram cabai (potong-potong buang bijinya)

1 batang serai (iris tipis)

1 ruas jahe

5 biji kemiri yang sudah di sangrai

1 sdm ketumbar

1 sdt jinten

Garam secukupnya

Penyedap rasa secukupnya

2 biji kapulaga

1 sdt merica bubuk

Bumbu Utuh:

1 ruas kayu manis

1 biji pala

3 lembar daun salam

1 ruas lengkuas

3 lembar daun jeruk

3 lembar daun kunyit

Cara membuat rendang:

- Cuci bersih daging dengan air mengalir, kemudian potong sesuai selera

Haluskan serundeng dnegan cara diulek atau ditumbuk, kemudian sisihkan

- Panaskan minyak dalam wajan, kemudian masukkan bawang putih dan bawang merah yang telah dihaluskan terlebih dahulu. Aduk hingga harum

- Masukkan kemiri, serai dan jahe.

- Kemudian masukkan pula cabai merah yang sudah dihaluskan

- Aduk-aduk, setelah mulai mendidih masukkan bumbu lainnya. Aduk terus

- Masak bumbu hingga berwarna kecokelatan

- Masukkan daging dan aduk hingga bumbu membalut seluruh bagian daging

- Masukkan santan kelapa yang kental

- Masak rendag hingga bumbu-bumbu menyusut

- Rendang siap disajikan


Trik agar Daging Rendang Empuk

Ilustrasi Sepiring Makanan dengan Menu Rendang Daging. Saat Lebaran, Rendang Menjadi Makanan Wajib. Seringkali Dalam Memasaknya, Orang-Orang Menempuh Menggunakan Bumbu Cepat Saji. Sehatkah?

Cara memasak rendang sejatinya tidak begitu sulit, namun dibutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi dan memahami betul pengolahannya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa menghasilkan masakan rendang daging sapi yang empuk dan enak:

1. Gunakan bagian daging sapi yang padat

Gunakan bagian daging yang padat seperti paha terutama paha bagian luar. Bagian ini akan lebih cepat empuk dan mudah bagi bumbu untuk meresap. Hindari penggunaan bagian daging lunak seperti has dalam karena jenis ini akan mudah hancur bila dimasak dalam waktu lama.

2. Potong searah dengan serat daging 

Potong daging tepat searah dengan serat daging yang panjang. Cara ini bisa memengaruhi tingkat empuk dan tekstur daging. Untuk mendapatkan hasil yang baik, ukuran daging yang dipotong jangan terlalu kecil atau terlalu besar.

Sebelum daging diolah, daging dapat dipukul-pukul sejenak, jangan terlalu keras, tujuannya untuk memudahkan bumbu meresap ke dalam daging. Selain itu, Anda dapat melumuri daging dengan jahe parut sebelum masuk ke proses memasak. 

3. Olah daging dan bumbu dengan benar

Untuk mendapatkan cita rasa terbaik, bumbu rendang sebaiknya dibuat dari bahan-bahan segar yang dihaluskan dengan cara digiling dan bukan diblender. 

Sebelum dimasak bersama bumbu, rebus daging terlebih dahulu dengan panci yang tertutup rapat. Cara ini efektif untuk membuat tekstur daging lebih empuk dan higienis.

Infografis makanan khas Ramadhan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya