KPK: Tahanan Korupsi Bisa Silaturahmi Daring dan Terima Makanan di Momen Lebaran

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kunjungan tahanan pada perayaan Lebaran 2022 secara online alias tatap muka.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Mei 2022, 16:18 WIB
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kunjungan tahanan pada perayaan Lebaran 2022 secara online alias tatap muka. Ini merupakan pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

"Untuk memberi kesempatan bagi keluarga tahanan KPK tetap bisa bersilaturahmi pada perayaan Idul Fitri 1443 H, Rutan KPK memberlakukan kunjungan tahanan secara daring (online)," tulis siaran pers resmi KPK diterima Liputan6.com, Minggu (1/5/2022).

Menurut KPK, kebijakan untuk bersilaturahmi secara online mengacu pada Surat Edaran Ditjenpas Kemenkumham Tahun 2020 tentang Langkah Progresif Penanggulangan Penyebaran Virus Covid-19.

Pada Idul Fitri 1443 H ini, para tahanan KPK akan melaksanakan Salat Id di Masjid Rutan Pomdam Jaya Guntur.

KPK juga mempersilakan kunjungan secara online melalui aplikasi video call pada 1 dan 2 Syawal (2 dan 3 Mei) dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Para tahanan dan keluarga yang ingin melakukan kunjungan online, dapat melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

"Pendaftaran kunjungan tahanan online bisa melalui nomor kontak, Rutan MP (Merah Putih) hubungi ke 0878-4702-5706, Rutan Guntur hubungi ke 0878-4702-5683, Rutan C1 hubungi ke 0878-4702-5703," jelas KPK.

Selain dapat dikunjungi secara daring, tahanan diperkenankan untuk menerima makanan titipan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.

"Khusus bagi para tahanan di hari pertama Idul Fitri, pihak Rutan memberikan fasilitas untuk makan bersama sesama tahanan dengan tetap dan selalu memperhatikan protokol kesehatan secara ketat," KPK menutup.


Lebaran 2022 yang Berbeda

Berbeda dari Lebaran 2020 dan 2021, pada tahun ini, pemerintah mengizinkan masyarakat yang sudah vaksin lengkap untuk mudik. Pemerintah juga memutuskan anak-anak dan remaja bisa mudik tanpa perlu menunjukkan hasil tes Covid-19, baik PCR maupun Antigen. Syaratnya, mereka sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan jika keputusan tersebut diambil setelah pemerintah memperhatikan dinamika yang terjadi di masyarakat terkait kebijakan vaksin penguat (booster) sebagai salah satu syarat mudik.

“Kita memang mensyaratkan booster kalau tidak mau dites antigen atau PCR untuk mudik. Tapi booster ini kan hanya diberikan ke di atas 18 tahun ke atas. Jadi memang ada dinamika. Ini kalau anak-anak di bawah 18 tahun gimana? Mau di-booster juga belum boleh. Jadi akhirnya diputuskan oleh Bapak Presiden anak-anak, remaja, kalau mau mudik belum di-booster enggak apa-apa, enggak usah dites antigen,” ujar Budi, seperti dikutip Selasa (19/4/2022).

Dengan keputusan ini, pemerintah berharap anak-anak dapat menikmati mudik bersama keluarga.

“Jadi bisa mendampingi orang tuanya untuk mudik tanpa perlu tes PCR atau antigen, asal vaksinasinya sudah dua kali. Jadi, ini hadiah dari beliau kepada anak-anak kita yang keluarganya mau menikmati mudik ini dengan lebih baik lagi,” ujarnya.

 


Boleh Halalbihalal Tanpa Makan Minum

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memberikan catatan terkait kegiatan-kegiatan saat Lebaran.

Pemerintah mempersilakan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan diimbau tanpa acara makan dan minum.

“Kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum, dan makan minum pun harus sesuai dengan jarak dan tempat,” jelasnya.

Sebelumya, Airlangga meyakini kemacetan yang terjadi pada arus mudik Lebaran 2022 akan luar biasa. 

Menurut Airlangga, pemerintah sengaja membuat kebijakan cuti lebaran agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mudik. Survei juga menunjukkan angka jumlah pemudik bakal fantastis.

"Dalam rangka Idulfitri nanti, pemerintah sudah memberikan libur cuti massal dan tentu diharapkan cuti massal ini dapat dimanfaatkan untuk mudik dan berdasarkan survei yang dilakukan, yang akan mudik lebih dari 80 juta orang," ujar Airlangga di DPP Golkar, Senin (18/4/2022).

Airlangga menyebut dari 80 juta pemudik, sebanyak 14 juta berasal dari Jabodetabek dengan tujuan paling banyak ke Jawa Tengah. Ia memprediksi, terjadi kemacetan luar biasa akibat banyaknya pemudik.


Puncak Arus Mudik

Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran pada 29-30 April 2022. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran terjadi pada tanggal 29 dan 30 April 2022.

Hal itu disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi. "Untuk mudik puncaknya tanggal 29 dan 30 April 2022," tutur Kombes Eddy kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022).

Tidak hanya itu, Eddy juga mengatakan bahwa puncak arus balik pada mudik lebaran tahun ini bakal berlangsung pada 7 dan 8 Mei 2022. Pihaknya pun menyiapkan skenario lalu lintas jika terjadi peningkatan volume kendaraan saat musim mudik tahun ini.

"Antisipasi sudah disiapkan skenarionya mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency," kata Eddy.

Pemerintah secara resmi telah memperbolehkan masyarakat Indonesia mudik Lebaran 2022.Sejumlah aturan pun telah diterbitkan agar masyarakat tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan saat berpulang ke kampung halaman.

Infografis Klaim KPK di Hari Antikorupsi Sedunia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya