Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama tiga bulan pertama 2022.
Mengutip keterbukaan informasi perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (1/5/2022), PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat pendapatan usaha bersih USD 1,22 miliar atau sekitar Rp 17,74 triliun (asumsi kurs Rp 14.493 per dolar AS) hingga kuartal I 2022.
Advertisement
Realisasi pendapatan itu tumbuh 77 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 692 juta atau sekitar Rp 10,02 triliun.
Pendapatan Adaro tumbuh seiring kenaikan harga jual rata-rata (aSP) 86 persen secara yoy berkat harga batu bara yang tinggi.
Beban pokok pendapatan naik 24 persen dari USD 502 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 623 juta pada kuartal I 2022. Beban pokok pendapatan naik 24 persen you seiring kenaikan beban royalti yang didorong kenaikan ASP secara yoy.
Total biaya bahan bakar naik 64 persen yang sejalan dengan kenaikan biaya bahan bakar per liter, walaupun konsumsi bahan bakar turun secara yoy.
AEI mencatat pengupasan lapisan penutup sebesar 48,22 Mbcm pada kuartal I 2022 atau turun 8 persen yoy dan nisbah kupas 3,97 kali selama kuartal I 2022.
"Musim hujan yang normal di kuartal ini mengurangi aktivitas pengupasan lapisan penutup. Biaya kas batu bara per ton (tidak termasuk royalti) turun 17 persen yoy," tulis perseroan.
Dengan demikian, laba kotor tumbuh 217 persen dari USD 190 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 602 juta pada kuartal I 2022.
Perseroan mencatat laba usaha USD 554 juta hingga kuartal I 2022 atau tumbuh 313 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 134 juta.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 400,07 juta atau setara Rp 5,79 triliun pada kuartal I 2022.
Realisasi laba itu tumbuh 457,61 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 71,74 juta atau setara Rp 1,03 triliun. Laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar sebesar USD 0,01282 pada kuartal I 2022 atau naik 472 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,00224.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekuitas hingga Operasional
Total ekuitas tercatat naik menjadi USD 4,90 miliar pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 4,45 miliar. Total liabilitas turun dari USD 3,12 miliar pada Desember 2021 menjadi USD 2,72 miliar pada Maret 2022.
Total aset naik menjadi USD 7,62 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 7,58 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,55 miliar pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 1,81 miliar.
Perseroan telah merealisasikan belanja modal USD 70 juta atau sekitar Rp 1,01 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 41 juta atau sekitar Rp 594,23 miliar.
Untuk operasional, PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat total produksi 12,15 juta ton pada kuartal I 2022. Produksi itu turun 6 persen dibandingkan kuartal I 2021. Volume penjualan batu bara pada kuartal I 2022 mencapai 12,20 juta ton atau susut 3 persen yoy.
Meski kuartal pertama memang lebih lemah karena musim hujan, perseroan menyebutkan musim hujan yang lebih parah pada kuartal I 2022 sehingga mempengaruhi aktivitas penambangan.
Total pengupasan lapisan penutup pada tiga bulan pertama 2022 mencapai 48,22 juta bank cubic meter (Mbcm) atau turun 8 persen yoy sehingga nisbah kupas kuartal ini menjadi 3,97 kali.
Advertisement
Didukung Kenaikan Harga Batu Bara
Perseroan menyampaikan Indonesia menjadi tujuan pasar terbesar pada kuartal I 2022 yang sejalan dengan tingginya permintaan domestik pada kuartal ini.
Asia Timur Laut dan Asia Tenggara merupakan dua tujuan penjualan tertinggi pada kuartal I 2022. India meliputi 13 persen penjualan AEI, sementara China meliputi 10 persen penjualan pada periode ini.
Presiden Direktur dan CEO PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir menuturkan, model bisnis yang solid dan terintegrasi tetap terbukti efektif.
Ia mengatakan, kenaikan harga batu bara pada kuartal ini ditambah dengan keunggulan operasional perseroan membawa keuntungan bagi Perseroan.
"Sehingga kami dapat mencatat profitabilitas yang tinggi pada kuartal I 2022. Kami membukukan EBITDA operasional USD 755 juta dan laba inti USD 484 juta yang mencerminkan kekuatan operasi maupun laba," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya akan fokus pada keunggulan operasional dan disiplin dalam hal biaya dan penggunaan modal.
ADRO Resmi Ganti Nama Jadi Adaro Energy Indonesia
Sebelumnya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) resmi berganti nama jadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk pada 16 Februari 2022.
Hal ini seiring perseroan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas perubahan nama tersebut melalui Surat Keputusan Nomor AHU-0011776.AH.01.02 Tahun 2022 tentang persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan terbatas PT Adaro Energy Indonesia Tbk pada 16 Februari 2022 (SK Menkumham).
"Dengan demikian, sejak tanggal SK Menkumham tersebut, nama perseroan telah secara resmi berubah menjadi PT Adaro Energy Indonesia Tbk,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan perubahan nama perseroan ini bertujuan untuk menunjukkan identitas perseroan sebagai perusahaan nasional yang akan terus berkontribusi untuk Indonesia.
"Tidak ada dampak yang material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tulis perseroan.
Sebelumnya perubahan nama perseroan telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Februari 2022.
Advertisement