Liputan6.com, Jakarta - Selain aki tekor, masalah lain yang kerap dialami oleh pemilik mobil adalah kondisi overheat yang tiba-tiba muncul saat mobil tengah digunakan di tengah macet saat mudik. Namun, saat kondisi ini terjadi tidak perlu panik karena hal tersebut bisa diantisipasi dan mudah untuk ditangani.
Biasanya, permasalahan yang menjadi penyebab mesin mobil overheat adalah sistem pendingin yang bocor, atau bisa juga disebabkan karena kipas pada radiator mati, lantas kadang juga dipengaruhi oleh thermostat yang rusak, sampai penggunaan air radiator yang salah.
Advertisement
Tapi, dalam beberapa kasus overheat biasanya disebabkan lantaran air di dalam tabung radiator tersebut habis. Sehingga, fungsi pendinginan mesin melalui komponen tersebut menjadi tidak bekerja.
Biasanya, ciri-ciri mobil overheat ini ditandai dengan naiknya temperature panas mesin pada indikator cluster yang ada di belakang kemudi. Jika kondisi mesin panas yang berlebihan, maka jarum atau indikator menunjukkan ke huruf H (heat).
Jika dalam penggunaannya mobil mengalami overheat, hal pertama yang harus dilakukan untuk mengecek apakah ada kebocoran atau kerusakan lainnya adalah menghentikan mobil di posisi yang aman.
Setelah kondisi mobil berhenti di tepi jalan dengan aman, maka selanjutnya bukalah kap mesin untuk membuat hawa dari luar masuk ke dalam kompartemen mesin. Selanjutnya, jika kondisi mesin sudah kembali normal, buka tutup radiator untuk mengecek kapasitas airnya.
Jika air kurang, maka tambahkan dengan coolant yang tersedia di dalam mobil. Namun, jika kondisi darurat, bisa menggunakan air bersih untuk menggantikan coolant yang biasa digunakan. Namun, setelah itu harus menggunakan kembali coolant yang telah dianjurkan oleh pabrikan masing-masing.
Jika setelah diisi coolant ternyata ada kebocoran di komponen radiator dan tidak bisa diperbaiki sendiri, maka jalan terbaik yang harus ditempuh adalah menelepon mobil towing atau bengkel rekanan untuk mengantisipasi masalah tersebut.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Siapkan saldo e-toll untuk perjalanan jauh
Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia, menjelaskan betapa pentingnya untuk menyiapkan saldo berupa uang elektronik guna meminimalisir kemacetan di gerbang tol.
"Jadi kenaikan harga tol ini harus diantisipasi, meski sudah disosialisasi oleh pemerintah tapi jangan bersikap bodo amat karena tidak menghitung estimasi dari Jakarta seumpama ke Jawa Timur itu habis berapa?," buka Sony, saat dihubungi Liputan6.com.
Bahkan, jika pengemudi tersebut tidak mengantisipasi berapa sisa saldo di dalam e-toll tersebut maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemacetan yang panjang. Pasalnya, dalam kondisi mudik seperti ini, volume kendaraan yang melintas di tol menjadi lebih banyak daripada hitungan harian normal.
"Yang parahnya kalau pengemudi tersebut berlaga enggak tahu kalau saldo e-toll kurang. Kalau nominal saldo di kartu kurang dan mau mengisi lagi, dia butuh waktu kira-kira 10 menit. Dan bukan tidak mungkin nantinya menyebabkan kemacetan berkilo-kilometer," tambahnya.
Untuk itu, Sony, juga berpesan agar kepada semua pemudik untuk lebih mengantisipasi berapa pengeluaran untuk masuk dan keluar gerbang tol.
"Jadi harus sadar diri, kalau memang lewat tol, dia harus menghitung segala sesuatunya atau merencanakan dengan matang. Artinya, dia mau susah, tapi jangan sampai menyusahkan orang lain," tandasnya.
Advertisement