Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis menabrakkan drone ke atap sebuah bangunan abad ke-15 di Roma. Bangunan ini terkenal dengan sejarahnya sebagai tempat pidato diktator Benito Mussolini.
Dikutip dari Travel and Leisure, Minggu (1/5/2022), turis Argentina itu menabrakkan drone ke atap Palazzo Venezia yang bersejarah sekitar pukul 7 malam pada 23 April 2022, dilaporkan CNN mengutip polisi Carabinieri. Kapten Carabinieri Matteo Alborghetti menyebut kepada bahwa turis itu "mungkin tidak menyadari larangan penerbangan drone" di atas Roma dan Vatikan.
Ia menambahkan bahwa, "Untungnya, tidak ada dampak, tidak ada yang terluka, dan atap Palazzo Venezia tidak terkena dampak rusak."
Baca Juga
Advertisement
Menyusul insiden itu, pejabat Italia menyita drone itu sementara jaringan melaporkan turis itu dapat mengambil risiko tuntutan pidana. Bangunan itu terletak tak jauh dari Piazza Navona yang terkenal.
Bangunan bersejarah tersebut berfungsi sebagai kediaman paus, kardinal, dan duta besar selama berabad-abad sebelum digunakan oleh Mussolini untuk berbicara kepada orang banyak. Kini, bangunan tersebut berfungsi sebagai museum tempat pengunjung dapat menelusuri sejarah.
Drone dapat menghasilkan beberapa foto dan video yang luar biasa, tetapi tidak diizinkan di mana-mana. Di Amerika Serikat, misalnya, Federal Aviation Administration mengatur kapan orang boleh menerbangkan drone dan di mana.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wajib Punya Izin
Jika seseorang berencana bepergian dengan drone, ada serangkaian aturan lain yang perlu dipertimbangkan. Mereka harus mengeluarkan baterai dari drone dan memeriksa aturan terbang lokal untuk tujuan.
Di Italia, itu berarti orang tidak dapat menerbangkan drone di atas area berpenduduk, pada malam hari, atau dalam jarak 5 kilometer dari bandara, menurut DJI. Meskipun drone mungkin bukan cara terbaik untuk melihat Roma, turis tidak akan menyesal berjalan-jalan melalui Via del Governo Vecchio di dekatnya dengan toko-toko vintage, bar aperitivo, dan banyak tempat pizza dan gelato.
Pergi ke Italia menjadi mudah dengan penerbangan yang tersedia di maskapai berbendera Italia baru ITA Airways serta maskapai penerbangan kelas bisnis La Compagnie, yang meluncurkan rute nonstop baru antara Milan dan New York bulan ini.
Dikutip dari CNN, insiden serupa dengan drone yang dibiarkan bebas terbang di atas monumen dan alun-alun Italia semakin sering terjadi. Kejadian di Roma bahkan bukan yang terbaru.
Advertisement
Bukan Kali Pertama
Di Pisa pada Senin, 25 April 2022, seorang turis Rumania berusia 32 tahun dihentikan ketika dia sedang menerbangkan drone-nya di atas Piazza dei Miracoli. Ini berlokasi dekat menara miring yang terkenal, demikian bunyi sebuah pernyataan dari Markas Besar Polisi Pisa.
"Dia ingin mengambil gambar Menara yang lebih menggugah," kata Virgilio Russo dari markas polisi kepada CNN.
Di Italia, Russo menjelaskan, peraturan untuk menerbangkan drone lebih ketat daripada di beberapa negara lain. Untuk menerbangkan drone di daerah perkotaan atau daerah ramai, Anda memerlukan lisensi khusus yang diberikan oleh otoritas penerbangan sipil, Enac, serta izin dari prefektur dan polisi.
Pada 18 April 2022, juga di Pisa, dua orang Meksiko berusia 18 dan 26 tahun berisiko merusak menara abad pertengahan ketika drone mereka menabraknya. Untungnya kejadian itu tidak menyebabkan kerusakan besar, kata Polisi kepada CNN.
Pistol Air
Burung camar telah lama berbondong-bondong ke Venesia. Kehadiran hewan ini praktis menjadi bagian dari karakter Piazza San Marco dan Grand Canal.
Dikutip dari Travel and Leisure, Kamis (31/3/2022), namun dalam beberapa tahun terakhir, burung-burung camar jadi lebih mengganggu para turis. Sering kali burung camar tersebut mencoba merebut makanan dari meja atau bahkan langsung dari tangan tamu.
Kondisi ini membuat hotel-hotel di Venesia telah menemukan solusi kreatif untuk mengusir burung camar, yakni dengan pistol air. Gritti Palace dan Hotel Monaco & Grand Canal kini menyediakan pistol mainan untuk para tamu mereka untuk mengusir burung camar, seperti dilaporkan The Guardian.
Sebagai tindakan tambahan, semua pistol air berwarna oranye, warna yang dikatakan dapat mengusir burung. Direktur Gritti Palace Paolo Lorenzoni mengatakan kepada outlet bahwa mereka telah mencoba burung elang, yang sangat mahal, dan juga mencoba burung hantu palsu, tetapi merpati akhirnya duduk di kepala mereka.
"Begitu mereka melihat pistol, mereka terbang," kata Lorenzoni.
Lorenzoni menambahkan soal pistol air untuk mengusir burung camar, "Anda bahkan tidak perlu menggunakannya, kamu hanya perlu menyimpannya di atas meja."
Advertisement