Liputan6.com, Jakarta - PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) pada kuartal pertama 2022 mencatat pendapatan Rp290,11 miliar. Pendapatan Acset Indonusa turun 23,9 persen dari Rp381,05 miliar pada periode sama tahun lalu.
Acset Indonusamembukukan penurunan biaya keuangan menjadi Rp3,63 miliar atau turun 83,5 persen dari Rp22,07 miliar pada kuartal pertama periode yang sama 2021.
Advertisement
Pada periode ini, rugi bersih ACSET turun sebesar 68,6 persen dari Rp79,68 miliar pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp25,02 miliar pada periode sama 2022.
Pandemi yang turut berkontribusi dalam terhambatnya penyelesaian tepat waktu proyek berjalan maupun penundaan tender yang diikuti masih menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja Perseroan pada periode ini.
Namun, Acset Indonusa tetap fokus pada usaha perbaikan internal yang bertujuan untuk memperkuat fundamental Perseroan sehingga siap untuk melaju seiring pemulihan yang akan terjadi di industri konstruksi ke depannya.
Operational excellence yang dilakukan secara masif dan berkelanjutan tercermin dalam penurunan biaya dan beban-beban keuangan sejak beberapa periode lalu.
Hingga periode ini, Perseroan mendapatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp82,33 miliar, yang terdiri dari proyek fondasi dan infrastruktur. Dengan di antaranya adalah pekerjaan bidang fondasi di Bentonite Cement Batang – Soil Improvement dan KCC Float Glasskit Batang, seluruh proyek fondasi dikerjakan oleh anak usaha Acset Indonusa yakni PT Acset Pondasi Indonusa.
Pada bidang infrastruktur, Acset Indonusa mendapatkan pekerjaan di Inter Change Cikande Tol Tanggerang - Merak.
Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan periode ini didominasi oleh sektor infrastruktur sebesar 40,1 persen, konstruksi sebesar 47,6 persen, fondasi sebesar 12,3 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Strategi Perseroan
Perseroan menyatakan, operational excellence dengan disiplin finansial masih menjadi agenda besar perseroan pada 2022.
Perseroan percaya upaya-upaya yang dilakukan di internal masih berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengkajian kembali atas proses bisnis dilakukan secara intensif agar dapat memberikan pelayanan dengan biaya yang lebih efisien bagi pelanggan Perseroan.
Hal ini juga didukung oleh inisiatif-inisiatif digitalisasi yang diharapkan dapat menciptakan infrastruktur sistem yang lebih andal bagi kegiatan operasional Acset Indonusa.
Acset Indonusa senantiasa mengambil langkah-langkah strategis yang dipandang mampu mendukung pertumbuhan Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Advertisement
Acset Indonusa Tambah Fasilitas Pinjaman kepada Anak Usaha ATMC
Sebelumnya, Perseroan menyatakan, operational excellence dengan disiplin finansial masih menjadi agenda besar perseroan pada 2022.Perseroan percaya upaya-upaya yang dilakukan di internal masih berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengkajian kembali atas proses bisnis dilakukan secara intensif agar dapat memberikan pelayanan dengan biaya yang lebih efisien bagi pelanggan Perseroan.
Hal ini juga didukung oleh inisiatif-inisiatif digitalisasi yang diharapkan dapat menciptakan infrastruktur sistem yang lebih andal bagi kegiatan operasional Acset Indonusa.
Acset Indonusa senantiasa mengambil langkah-langkah strategis yang dipandang mampu mendukung pertumbuhan Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Gerak Saham ACST
Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham ACST menguat 1,16 persen ke posisi Rp 174 per saham. Saham ACST berada di level tertinggi Rp 176 dan terendah Rp 171 per saham.
Total frekuensi perdagangan 1.734 kali dengan volume perdagangan 70.413. Nilai transaksi Rp 1,2 miliar.Sepanjang 2022, saham ACST melemah 17,14 persen ke posisi Rp 174 per saham.
Saham ACST berada di level tertinggi Rp 226 dan terendah Rp 170 per saham. Total volume perdagangan 634.483.066. Nilai transaksi Rp 122,6 miliar. Total frekuensi perdagangan 63.747 kali.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,45 persen ke posisi 7.228,91 pada Kamis, 28 April 2022. IHSG berada di level tertinggi 7.267,11 dan terendah 7.204,59.
Sebanyak 307 saham menguat sehingga angkat IHSG. 226 saham melemah dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.492.531 kali dengan volume perdagangan 21,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 19,7 triliun.
Advertisement