Pendapatan Mayora Naik 3,4 Persen, Laba Turun Jadi Rp 306 Miliar pada Kuartal I 2022

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak pendapatan naik 3,4 persen tetapi laba bersih turun 62,81 persen pada kuartal I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mei 2022, 11:22 WIB
Petugas mengatur kontainer Ekspor Mayora ke-250.000 ke Filipina di pabrik Mayora di Cikupa Tangerang, Senin (18/2). Mayora Indah yang berdiri sejak 1977 bergerak di bidang consumer goods yang merambah pasar global. (Liputan6.com/HO/Bal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan kinerja keuangan beragam selama kuartal I 2022. PT Mayora Indah Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi laba bersih merosot sepanjang kuartal pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (2/5/2022), PT Mayora Indah Tbk mencatat penjualan Rp 7,58 triliun pada tiga bulan pertama 2022. Penjualan tersebut naik 3,41 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,33 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat Rp 5,93 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,16 triliun. Beban pokok penjualan itu naik 14,97 persen selama tiga bulan pertama 2022.

Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 1,65 triliun pada kuartal I 2022. Laba kotor tersebut merosot 24,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,17 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban usaha 2,88 persen menjadi Rp 1,21 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Dengan demikian, laba usaha merosot 55,67 persen dari Rp 996,13 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 441,53 miliar pada kuartal I 2022.

PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 306 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi laba itu turun 62,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 822,87 miliar.

Laba per saham merosot 62,16 persen menjadi Rp 14 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 37.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Aset Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan

Total ekuitas naik menjadi Rp 11,67 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,36 triliun.

Total liabilitas naik menjadi Rp 10,40 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 8,55 triliun.

Total aset Rp 22,07 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 19,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,36 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3 triliun.


Saham MYOR Menguat pada 25-28 April 2022

Ilustrasi laporan keuangan

Sebelumnya, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menguat selama sepekan tepatnya 25-28 April 2022. Penguatan saham MYOR ini terjadi di tengah beredarnya foto pertemuan Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman (Menko Marinves), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Luhut) membawa Kopiko dan diberikan kepada CEO Tesla, Elon Musk, di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat pada pekan ini.

Mengutip data RTI, saham Mayora Indah naik 10,76 persen ke posisi Rp 1.750 per saham pada 25-28 April 2022. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.820 dan terendah Rp 1.540 per saham. Total volume perdagangan 73.909.200 saham dengan nilai transaksi Rp 126,2 miliar.

Total frekuensi perdagangan 22.862 kali.Pada 25-28 April 2022, saham MYOR mencatatkan kenaikan tiga hari berturut-turut pada 25-27 April 2022. Saham MYOR naik 3,16 persen ke posisi Rp 1.630 per saham pada 25 April 2022.

Kemudian berlanjut pada 26 April 2022 dengan bertambah 7,36 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham MYOR melonjak signifikan ini di tengah beredar foto pertemuan Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman (Menko Marinves), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Luhut) dan pendiri Tesla, Elon Musk, di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat pada 26 April 2022.

Adapun 27 April 2022, saham MYOR naik terbatas 0,86 persen ke posisi Rp 1.765 per saham. Namun, saham MYOR merosot 0,85 persen ke posisi Rp 1.750 per saham pada Kamis, 28 April 2022. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.775 dan terendah Rp 1.725 per saham. Total volume perdagangan 6.615.900 saham dan nilai transaksi Rp 11,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 2.727 kali.

Meski demikian, sepanjang 2022, saham MYOR susut 14,22 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.220 dan terendah Rp 1.485 per saham. Total volume perdagangan 656.473.421 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 221.891 kali.

 


Kata Analis

Ilustrasi IHSG

Vice President INFOVESTA, Wawan Hendrayana menuturkan, penguatan saham MYOR ada yang sebutkan karena pertemuan Elon Musk dan Menko Luhut.

Akan tetapi, ia menilai lantaran ada aksi korporasi Bank Mayora yang transformasi jadi bank digital menggandeng grup SEA. Adapun pemegang saham mayoritas Bank Mayora antara lain PT Mayora Inti Utama 79,91 persen, PT Mayora Dhana Utama 0,09 persen dan International Finance Corporation (IFC) 20 persen.

Bank Mayora memiliki hubungan afiliasi dengan PT Mayora Indah Tbk seiring pemegang saham Bank Mayora yaitu PT Mayora Dhana Utama juga genggam 26,14 persen saham MYOR.

"Ini membuat ada ekspektasi growth dan dipandang menguntungkan untuk Mayora. Ini tindak lanjut dari akuisisi Bank Mayora oleh BNI," ujar Wawan saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (1/5/2022).

Ia menuturkan, secara pendapatan 2021 malah lebih rendah dari 2020 walau penjualan naik. Akan tetapi, pada 2022 diharapkan lebih baik walau ada tekanan kenaikan biaya produksi akibat naiknya komoditas dan bahan baku.

"Kenaikan saham MYOR selama dua hari sebagai rebound setelah turun cukup dalam periode enam bulan terakhir," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya