2 Pesan Ketum Baznas yang Disampaikan Melalui Khutbah Idul Fitri 2022

Pada hari ini, Senin (2/5/2022), Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Ketum Baznas) Noor Achmad menjadi pengisi khutbah Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Mei 2022, 15:01 WIB
Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menjadi khotbah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (2/5/2022). (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Senin (2/5/2022), Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Ketum Baznas) Noor Achmad menjadi pengisi khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Dalam khutbahnya, Noor pun menyampaikan sejumlah pesan. Noor menyampaikan, Idul Fitri bermakna kembali ke fitrah atau asal muasal manusia sebagai mahluk yang suci.

"Secara substansi Idul Fitri bermakna kembali suci seperti bayi hadir pertama kali di atasmuka bumi. Kembali suci dalam konteks di atas, adalah diampuninya segala dosa kita yang terkait dengan Allah SWT," ujar Noor dalam khutbahnya di Istiqlal, Senin (2/5/2022).

"Namun, harus disempurnakan dengan menyelesaikan segala persoalan yang terjadi antara sesama anak manusia, yaitu dengan saling memaafkan," sambung dia.

Selain itu, menurut Noor, Idul Fitri harus jadi momentum bersama untuk melahirkan kesadaran sesungguhnya semua manusia berasal dari penciptaan yang sama.

"Berasal dari fitrah kejadian yang sama, fitrah sebagai umat manusia yang sama, umat yang satu ciptaan Allah SWT," kata dia.

Untuk itu, Noor mengingatkan pentingnya menjaga fitrah manusia, salah satunya dengan menjaga persaudaraan antar manusia dengan saling memaafkan dan toleransi dengan pemeluk agama lain.

Kemudian, Noor menyebut, Nabi Muhammad berhasil membangun masyarakat di Kota Madinah yang multiagama, multi etnik dan multi latar belakang yang bisa hidup berdampingan.

Berikut 2 pesan yang disampaikan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Ketum Baznas) Noor Achmad saat menjadi pengisi khutbah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Ingatkan Kembali Fitrah Manusia

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menjadi khotbah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (2/5/2022). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menjadi khotbah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (2/5/2022).

Dalam ceramahnya, Noor menyampaikan idul fitri bermakna kembali ke fitrah atau asal muasal manusia sebagai mahluk yang suci.

"Secara substansi Idul Fitri bermakna kembali suci seperti bayi hadir pertama kali di atasmuka bumi. Kembali suci dalam konteks di atas, adalah diampuninya segala dosa kita yang terkait dengan Allah SWT," ujar Noor dalam khutbahnya di Istiqlal, Senin (2/5/2022).

"Namun, harus disempurnakan dengan menyelesaikan segala persoalan yang terjadi antara sesama anak manusia, yaitu dengan saling memaafkan," sambung dia.

Noor menyebut Idul Fitri harus jadi momentum bersama untuk melahirkan kesadaran sesungguhnya semua manusia berasal dari penciptaan yang sama.

"Berasal dari fitrah kejadian yang sama, fitrah sebagai umat manusia yang sama, umat yang satu ciptaan Allah SWT," kata dia.

 


2. Ingatkan soal Nabi Muhammad

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menjadi khotbah Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (2/5/2022). (Liputan6.com)

Untuk itu, Noor mengingatkan pentingnya menjaga fitrah manusia, salah satunya dengan menjaga persaudaraan antar manusia dengan saling memaafkan dan toleransi dengan pemeluk agama lain.

"Pertintah Allah untuk menjaga fitrah ini telah digambar dalam Alquran Rum ayat 30. Alquran juga melarang untuk saling mencela, mengolok dan saling merendahkan satu sama lain," kata dia.

"Bahkan dalam urusan paling sensitfif terhadap pemeluk agama, Alquran secara tegas juga melarang tidak saling mencampuri antara agama satu dengan agama yang lain," tambahnya.

Noor menyebut, Nabi Muhammad berhasil membangun masyarakat di Kota Madinah yang multiagama, multi etnik dan multi latar belakang yang bisa hidup berdampingan.

"Sprit Nabi Muhammad SAWA telah diteladani pendiri bangsa dalam menyusun kehidupan bernegara. Para pendiri bangsa telah bersepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan untuk menciptakan kerukunan," jelas Noor.

Infografis Hari Raya Idul Fitri. (Liputan6.com/Deisy Rika)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya