Pemerintah Optimis Program Sejuta Rumah Naik Usai Lebaran 2022

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis pelaksanaan Program Sejuta Rumah akan semakin meningkat usai Lebaran 2022

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Mei 2022, 17:00 WIB
Anak-anak bermain di depan pembangunan rumah bersubsidi di Kompleks Perumahan Grand Viona, Ciseeng, Bogor, Selasa (8/6/2021). Kementerian PUPR memastikan pembangunan rumah bersubsidi dalam program sejuta rumah tahun ini masih berlanjut meski di tengah pandemi Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis pelaksanaan Program Sejuta Rumah akan semakin meningkat usai Lebaran 2022 atau Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprihanto menekankan, semakin meningkatnya kebutuhan rumah layak huni serta adanya kebijakan pemerintah untuk mendorong perekonomian di berbagai sektor industri, diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat terhadap properti di Indonesia.

"Kami tetap optimis Program Sejuta Rumah akan semakin membaik dan meningkat usai Idul Fitri tahun ini," ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Selasa (3/5/2022).

Lebih lanjut, Iwan juga menerangkan, di masa mudik lebaran tahun ini diharapkan masyarakat bisa memahami arti penting rumah yang layak huni. Para pemudik yang kembali ke kampung halaman diharapkan bisa menikmati hati raya bersama keluarga di rumah yang layak, sehingga nyaman saat bersilaturahmi bersama keluarga.

"Rumah memiliki arti penting, apalagi di hari raya Idul Fitri ini setiap orang bersilaturahmi di rumahnya bersama keluarga. Rumah yang layak huni sangat diperlukan oleh setiap keluarga Indonesia karena semua berawal dari rumah," katanya.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR mencatat capaian Program Sejuta Rumah per 31 Maret 2022 sudah mencapai 159.372 unit atau 15,9 persen.

Capaian pembangunan rumah tersebut berasal dari rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 117.532 unit dan rumah untuk non-MBR 41.840 unit.

 


Program Sejuta Rumah Utamakan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

Pembangunan Sejuta Rumah Bersubsidi Masih Berlanjut

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri untuk program pembangunan perumahan untuk masyarakat khususnya Program Sejuta Rumah.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menilai, adanya produk bahan bangunan rumah produksi dalam negeri selain bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri juga dapat menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

"Kita akan dorong pemanfaatan produk dalam negeri dalam Program Sejuta Rumah," ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).

Iwan berkomitmen menerapkan pemanfaatan produk dan memasukkanmya dalam spesifikiasi pembangunan rumah yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.

Sejumlah proyek pembangunan hunian yang akan dioptimalkan yakni pembangunan rumah khusus (rusus) dan rumah susun (rusun).

"Saya harap ke depan kita akan mempunyai standarisasi bahan bangunan khususnya produk dalam negeri. Apalagi di masa pandemi Covid-19, pemanfaatan produk dalam negeri ini juga menjadi bagian dari pemilihan ekonomi nasional," imbuhnya.


Realisasi Program Sejuta Rumah di Kuartal I-2022 Capai 159.372 Unit

Realisasi Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada kuartal I 2022 mencapai 159.372 unit di seluruh Indonesia. "Dari data yang kami miliki di Direktorat Jenderal Perumahan, tercatat capaian progres Program Sejuta Rumah per 31 Maret 2022 lalu sebanyak 159.372 unit rumah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2022). Iwan optimistis progres capaian Program Sejuta Rumah akan terus meningkat, seiring dengan membaiknya situasi dan kondisi pasca pandemi Covid-19. "Selain itu, adanya berbagai kebijakan yang diambil pemerintah untuk mendorong pergerakan di sektor properti diharapkan mampu menumbuhkan daya beli masyarakat," imbuhnya. Merujuk data milik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, dari total capaian program per 31 Maret 2022, sebanyak 117.532 unit atau sekitar 74 persen diantaranya merupakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan sebanyak 41.840 unit sisa atau 26 persen merupakan rumah untuk non-MBR.

Tingkat Estetika

Presiden Jokowi meminta Kementerian PUPR perlu meningkatkan estetika dan kualitas dalam pembangunan infrastruktur.

Lebih lanjut, Iwan mengutarakan, sesuai pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian PUPR perlu meningkatkan estetika dan kualitas dalam pembangunan infrastruktur.

"Apalagi sektor perumahan atau properti mampu menggerakkan 174 sektor yang terkait material bangunan sampai korden rumah, yang tentunya berdampak pada lapangan pekerjaan," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya