Jokowi Sebut Dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni Harus Ditambah

Jokowi mengatakan, dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni harus ditambah untuk mengantisipasi kepadatan akibat arus mudik Lebaran.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Mei 2022, 13:35 WIB
Kepadatan kendaraan pemudik saat antre menunggu jadwal keberangkatan kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (30/4/2022) dini hari. Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) cabang Merak, tercatat hingga Jumat (29/4) sebanyak 112.608 orang melakukan perjalanan mudik di Pelabuhan Merak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni harus ditambah untuk mengantisipasi kepadatan akibat arus mudik Lebaran.

Hal tersebut disampaikannya melakui akun Instagram pribadinya @jokowi.

Menurut dia, volume kendaraan di pelabuhan Merak dan Bakauheni tak sebanding dengan kapasitas dermaga. Padahal, menurut Jokowi, kapal di kedua pelabuhan itu sudah ditambah.

"Syukur Alhamdulillah, perayaan Idulfitri tahun ini berjalan dengan baik. Arus mudik juga lancar meski ada sedikit kendala di lapangan seperti antrean di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Akan tetapi kita tahu penyebabnya yaitu volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas dermaga," kata Jokowi seperti dikutip, Selasa (3/5/2022).

"Kapalnya sudah ditambah, dari 30-an menjadi 50-an, tetapi juga belum cukup. Saya kira dermaganya masih harus ditambah," sambungnya.

Jokowi menyampaikan mudik Lebaran 2022 ini diikuti oleh 85,5 juta orang, 23 juta mobil, dan 17 juta sepeda motor.

Oleh sebab itu, dia mengimbau pemudik untuk pulang lebih awal ke daerah asal.

"Jangan bersamaan pada Sabtu atau Minggu untuk menghindari kemacetan di jalan tol, jalan nasional, maupun Pelabuhan di Merak-Bakauheni," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, jumlah pergerakan pemudik via angkutan penyeberangan jadi yang tertinggi selama arus mudik Lebaran, H-7 (25/4/2022) hingga H-1 (1/5/2022) Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Jumlah itu lebih banyak dibanding penggunaan moda transportasi lain selama periode mudik Lebaran 2022, semisal pesawat terbang (1,33 juta), angkutan bus (989 ribu), kereta api (744 ribu), hingga kapal laut (517 ribu).

 


Jumlahnya Masih Kecil

Menurut, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menghitung, jumlah penumpang kumulatif di semua moda angkutan secara total mulai Senin (25/4/2022) hingga Minggu (1/5/2022) sudah mencapai 5.188.779 penumpang.

Jumlah ini masih lebih kecil dengan perbandingan 7 persen jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang kumulatif pada periode yang sama di 2019 sebesar 5.576.540 penumpang.

"Namun demikian, data kumulatif tahun ini sifatnya masih sementara dan dimungkinkan untuk terus bergerak naik," ujar Adita dalam keterangan tertulis, Selasa (3/5/2022).

Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, pada Jumat (29/4/2022) lalu, merupakan puncak pergerakan penumpang maupun kendaraan arus mudik yang menyeberang melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Tercatat, jumlah penumpang sebanyak 155.812 penumpang atau meningkat sebesar 48 persen jika dibandingkan dengan 2019 di periode yang sama, yakni sebanyak 105.274 penumpang.

Selain itu, jumlah kendaraan sebanyak 37.692 unit (campuran dari roda dua, roda empat, bus dan truk) atau meningkat sebesar 63 persen jika dibandingkan dengan 2019 di periode yang sama, yaitu sebanyak 23.149 unit.

 


DPR Minta Kemenhub Berbenah

Komisi V DPR RI selaku mitra kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menyoroti kemacetan panjang dan penumpukan pemudik yang hendak menyebrang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung pada puncak arus mudik 28-29 April lalu.

Ketua Komisi V DPR, Lazarus, menyatakan, seharusnya Kemenhub bisa memprediksi lonjakan pemudik, mengingat masyarakat sudah dua tahun diminta tidak pulang kampung, sehingga tahun ini menjadi kesempatan untuk mudik.

"Harusnya pemerintah prediksi, daya tampung berapa, ketersediaan kapal berapa, kalau yang menyebrang sekian ribu daya tampung cukup tidak," kata Lazarus saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).

Untuk itu, Komisi V DPR meminta Kemenhub langsung berbenah, agar kekecewaan pemudik tidak terulang saat arus balik usai Lebaran nanti. "Arus balik nanti jangan sampai terulang kasus kemarin, kan sudah terukur berapa jumlah pemudiknya, harus bisa diantisipasi," kata dia.

 


Bukan Hal Baru

Lazarus mengingatkan, momen mudik Lebaran bukan hal baru yang ditangani Kemenhub. Oleh sebab itu, seharusnya Kemenhub sudah terbiasa dengan situasi tersebut.

"Kan Komisi V juga sudah adakan rapat khusus dengan Kemenhub terkait mudik. Apalagi mudik ini kan tiap tahun dilakukan, sudah rutinitas," ungkapnya.

Selain itu, Lazarus juga menyinggung masalah tiket kapal di mana banyak pemudik yang belum membeli namun sudah berada di dermaga. Hal ini membuat adanya penumpukan kendaraan di dermaga.

"Ini harus diatur, kan ini terkait operasional. Kenapa yang belum punya tiket bisa masuk dermaga. Ini harus dibenahi," ucap Lazarus.

"Pemerintah harus memgatur ini, karena ada kelalaian di sini dalam pengaturan (tiket)," tambahnya.

Untuk itu, Komisi V DPR meminta Kemenhub melakukan evaluasi menyeluruh dari arus mudik kemarin sebelum menghadapi arus balik nanti. "Evaluasi harus menyeluruh. Jadi, jangan seperti pemadam kebakaran, bekerja kalau sudah ada musibah, padahal sesuatu bisa diantisipasi. Kenapa tiap tahun masih terjadi seperti ini," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya