Liputan6.com, Changsa - Sebuah bangunan ambruk di tenggara China pada Jumat 29 April 2022, lapor media pemerintah China. Dua orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Menurut BBC, Rabu (4/5/2022), setidaknya 14 orang lainnya diperkirakan terperangkap di bawah reruntuhan bangunan enam lantai di Kota Changsha, Provinsi Hunan, China.
Advertisement
Sembilan orang telah diselamatkan dari bangunan runtuh tersebut, tetapi 39 lainnya hilang.
Ada tuduhan bahwa surveyor gedung mungkin telah menulis laporan keselamatan palsu. Sejauh ini 11 orang telah ditangkap.
Dalam sebuah video yang diposting di media pemerintah, pakar tanggap darurat Liang Buge mengatakan kedua korban telah "tergencet oleh benda berat" dan "tidak ada cara untuk memindahkannya".
Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah melaporkan bahwa seorang wanita telah diselamatkan dari puing-puing bangunan runtuh tersebut.
Rekaman video di media pemerintah menunjukkan seseorang yang terbungkus selimut tebal diangkut ke ambulans dengan tandu.
Standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di kalangan pejabat lokal, telah menyebabkan sejumlah gedung runtuh di China.
Awal tahun ini, sedikitnya 16 orang tewas setelah sebuah ledakan, yang dipicu oleh dugaan kebocoran gas, merobohkan sebuah bangunan di Chongquing.
Tragedi Serupa
2016 lalu sebanyak 22 orang tewas akibat empat bangunan tempat tinggal runtuh di Wenzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada Senin 10 Oktober waktu setempat.
Peristiwa itu terjadi di distrik industri Wenzhou Lucheng. Sekitar 800 orang tim penyelamat menyelesaikan pencarian korban pada Selasa 11 Oktober 2016 pukul 01.00 dini hari, di mana 28 orang ditemukan di antara reruntuhan.
Dilansir dari Xinhua, hanya enam orang yang bertahan hidup dan mereka segera dilarikan ke rumah sakit. Menurut laporan, para korban selamat saat ini berada dalam kondisi stabil.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gedung di Mumbai India Ambruk, 11 Orang Tewas
Insiden serupa juga menelan korban jiwa di India. Sedikitnya 11 orang tewas setelah sebuah gedung tempat tinggal ambruk di kota Mumbai.
Upaya penyelamatan sedang dilakukan karena lebih banyak orang dikhawatirkan masih terperangkap di puing-puing bangunan di daerah Malad, Mumbai, menurut para pejabat setempat.
Investigasi terhadap runtuhnya bangunan itu telah diperintahkan, sementara seorang menteri menyebut hujan lebat dapat menyebabkan keruntuhan gedung.
Polisi setempat mengatakan bahwa 18 orang dievakuasi dari puing-puing bangunan, tetapi hanya tujuh dari mereka yang selamat.
"Polisi akan melakukan penyelidikan yang tepat dan mengambil tindakan lebih lanjut," kata perwira senior Dilip Sawant kepada media setempat, seperti dilansir BBC, Kamis 10 Juni 2021.
Saksi mata menyebut bangunan dua lantai itu runtuh ke struktur yang lebih kecil di sebelahnya.
"Insiden itu terjadi sekitar pukul 22:15. Saya keluar setelah dua orang meminta kami untuk meninggalkan gedung. Saat saya bergegas keluar, saya melihat tiga bangunan, termasuk sebuah pabrik susu, ambruk di dekat gedung kami," kata seorang penduduk, dikutip surat kabar Mumbai Mirror.
Diketahui, peristiwa bangunan runtuh di India tidak jarang terjadi, terutama selama musim hujan.
Advertisement
Gedung Apartemen di Kairo Mesir Ambruk, 18 Orang Tewas
Media Mesir melaporkan jumlah korban tewas dari runtuhnya gedung apartemen sembilan lantai di Kairo bertambah menjadi 18 orang.
Bangunan itu ambruk di Ibu Kota Mesir pada Sabtu (27/3) pagi. Harian Al-Ahram, seperti dikutip Associated Press, melaporkan bahwa tim SAR menemukan jasad sepanjang hari.
Laporan awal menyebut sembilan orang tewas, hingga kemudian bertambah menjadi 18 orang. Pencarian lebih lanjut masih dilakukan, demikian seperti dikutip dari Voice of America, Minggu (28/3/2021).
Alat berat menggali puing-puing di permukiman el-Salam pada Sabtu (27/3) pagi. Polisi menutup wilayah itu, melarang masuk orang-orang yang penasaran dan mereka yang mencari sanak saudara di bangunan itu.
"Mereka membawa empat orang di depan saya, yang kelihatannya sudah meninggal dunia," kata Mohamamed Mostafa, seorang warga setempat.
Sedikitnya 24 lainnya terluka dan dibawa ke rumah sakit, menurut pernyataan Khalid Abdel-Al, kepala administratif gubernur Kairo. Kantornya mencatat jumlah korban tewas hingga Sabtu (27/3) malam masih sembilan orang.
Abdel-Al mengatakan belum jelas apa yang menyebabkan bangunan itu ambruk. Sebuah komite dibentuk untuk memeriksa integritas struktural bangunan-bangunan di sekitarnya.
Apartemen Runtuh di Miami AS
Otoritas di Surfside, Florida, Amerika Serikat mengatakan pada Senin 26 Juli 2021 bahwa mereka telah mengidentifikasi korban terakhir yang hilang dalam runtuhnya apartemen perumahan pada Juni 2021.
Insiden ambruknya apartemen itu menewaskan 98 orang dan ratusan lainnya hilang.
"Hari ini, saya dapat melaporkan bahwa karena upaya heroik yang berkelanjutan ini, orang hilang terakhir yang tersisa sekarang telah ditemukan dan diidentifikasi," kata Daniella Levine-Cava, Wali Kota Miami-Dade County, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (27/7/2021).
"Sembilan puluh delapan korban kini telah diidentifikasi, termasuk 97 korban yang ditemukan dalam keruntuhan dan satu orang meninggal di rumah sakit," terang Levine-Cava.
Meskipun semua korban tak dikenal telah ditemukan, Levine-Cava mengatakan bahwa polisi terus mencari bukti dan sisa-sisa jasad di antara berton-ton puing bangunan apartemen, yang telah dipindahkan.
Advertisement