Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menerapkan kebijakan ganjil genap pada arus balik Lebaran 2022. Lantaran, kebijakan itu dinilai efektif mengurai kemacetan saat arus mudik.
Menurut Budi, keberhasilan mengurai kepadatan karena adanya koordinasi yang baik antara pihak kepolisian, Jasa Marga, Kemenhub, dan unsur terkait lainnya.
"Kami mempersiapkannya jauh-jauh hari dengan melakukan simulasi-simulasi," ujar dia lewat keterangan resmi, Selasa, 4 Mei 2022.
Baca Juga
Advertisement
Rekayasa one way yang dilakukan juga dinilai cukup baik, meski sempat terjadi kepadatan di puncak mudik Lebaran di jalur tol Jakarta menuju Cikampek ke arah timur.
"Memang sempat ada masalah saat menerapkan contra flow dan one way pertama kali. Namun selanjutnya bisa diatasi dengan baik," jelas Menhub Budi.
"Keberhasilan rekayasa lalin pada arus mudik, diharapkan juga dapat terjadi pada arus balik," tambah Budi.
Pernyataan Menhub Budi, sejalan dengan apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sehari sebelumnya. Bahwa kebijakan ganjil genap dan aturan one way saat puncak arus balik Lebaran juga akan diberlakukan.
"Kebijakan ganjil genap, aturan satu arah atau one way dan larangan truk masuk jalan tol akan tetap diberlakukan. Semua dilakukan agar masyarakat tetap nyaman," kata Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 3 Mei 2022.
Menurutnya, puncak arus balik mudik lebaran tahun ini akan terjadi pada tanggal 6 sampai 8 Mei 2022. Jokowi pun mengajak masyarakat kembali lebih awal untuk menghindari kemacetan.
Volume Kendaraan Tidak Sebanding
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa mudik Lebaran 2022 ini diikuti oleh begitu banyak orang. Setidaknya, kata Jokowi, ada 85,5 juta orang yang melakukan perjalanan mudik pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Setidaknya 85,5 juta orang, 23 juta mobil, dan 17 juta sepeda motor melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Banyak sekali," ujar Jokowi melalui akun instagramnya, Selasa.
Menurut dia, arus mudik Lebaran 2022 cenderung berjalan dengan lancar. Hanya saja, masih ada sedikit kendala di lapangan seperti antrean di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Jokowi meyebut antrean ini disebabkan oleh volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas dermaga. Dia pun ingin agar jumlah dermaga di pelabuhan penyeberangan Merak dan Bakauheni ditambah.
"Kapalnya sudah ditambah, dari 30-an menjadi 50-an, tetapi juga belum cukup. Saya kira dermaganya masih harus ditambah," ucap Jokowi.
Kepolisian juga mengimbau kepada para pemudik agar kembali dari kampung halaman lebih awal untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas.
Advertisement