Wakafkan Ribuan Alquran, Sinar Mas Gandeng PBNU dan PP Muhammadiyah

Mengajak umat muslim semakin tekun mengaji kemudian mengamalkan makna yang terkandung di dalam Alquran mendorong Yayasan Muslim Sinar Mas kembali mewakafkan ribuan mushaf Alquran.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Mei 2022, 14:00 WIB
Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas Saleh Husin (tengah) menyerahkan wakaf kepada Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti (kanan) di Jakarta Pusat yang didampingi Ketua YMSM Yan Partawidjaja (kiri). (Dok Sinar Mas)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Muslim Sinar Mas kembali mewakafkan ribuan mushaf Alquran. Langkah ini dijalankan untuk mengajak umat muslim semakin tekun mengaji kemudian mengamalkan makna yang terkandung di dalam Alquran.

“Mudah-mudahan inisiatif ini dapat menjembatani akses terhadap kitab suci Alquran, sehingga masyarakat memiliki kesempatan lebih luas guna memperkuat akhlak mulia lewat mengaji,” kata Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas Saleh Husin setelah menyerahkan wakaf kepada Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti di Jakarta Pusat yang didampingi Ketua YMSM Yan Partawidjaja, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (4/5/2022).

Pada waktu yang beriringan, wakaf juga diterima oleh Sekretaris Jenderal PB Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf. Menurut Saleh, mengapa Sinar Mas memilih kitab tercetak Mas adalah pertimbangan kemudahan penggunaan berikut daya tahannya dibandingkan dengan bentuk lainnya seperti digital.

“Mushaf cetak hingga kini masih menjadi pilihan utama umat di sarana ibadah serta lembaga pendidikan. Selain itu, Sinar Mas juga berkesempatan melakukan aksi sosial, yakni Wakaf Quran untuk Negeri, menggunakan produk pilar bisnis kami sendiri,” ujarnya.

Kertas yang digunakan mencetak Alquran tersebut adalah produk Asia Pulp and Paper Sinar Mas.

Kedua lembaga penerima wakaf, nantinya akan meneruskan mushaf ke sejumlah masjid serta pesantren yang mereka naungi. Selain itu, kesempatan bersilaturahim dengan para perwakilan ormas Islam besar negeri ini dimanfaatkan yayasan untuk menggali referensi dan bertukar pikiran mengenai moderasi beragama.

“Mengingat peran YMSM adalah sebagai wadah praktik ke-Islam-an yang terbuka, toleran, setara, dan penuh kasih di lingkup Sinar Mas. Karenanya silaturahim dengan tokoh dari PP Muhammadiyah dan PBNU, adalah sebuah rahmat.”

Sejak tahun 2008, dengan dukungan APP Sinar Mas, telah terdonasikan lebih dari 1 juta mushaf Alquran, 150 ribu buku panduan membaca Alquran atau Juz Amma, juga 300 set Alquran Braille bagi tuna netra, baik melalui mitra, maupun pilar bisnis Sinar Mas yang tersebar di berbagai wilayah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Waktu Terbaik Membaca Alquran

Sebenarnya membaca Alquran bisa dilkukan kapan dan di mana saja, dalam beraktivitas di dalam kota maupun saat bepergian.

Di malam Nuzulul Quran, aktivitas membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan. Namun selain itu, sebenarnya membaca Alquran bisa dilkukan kapan dan di mana saja, dalam beraktivitas di dalam kota maupun saat bepergian.

Membaca Al-Qur’an dianjurkan baik pada waktu siang maupun pada waktu malam. Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar membagi dua waktu pilihan yang dapat dipergunakan untuk membaca Al-Qur’an.

Pertama, waktu membaca Al-Qur’an di dalam shalat. Kedua, waktu membaca Al-Qur’an di luar shalat.

فصل في الأوقات المختارة للقراءة : إعلم أن أفضل القراءة ما كان في الصلاة ، ومذهب الشافعي وآخرين رحمهم الله : أن تطويل القيام في الصلاة بالقراءة أفضل من تطويل السجود وغيره

Artinya, "Pasal mengenai waktu-waktu pilihan untuk membaca Al-Qur’an. Ketahuilah waktu paling utama dalam membaca Al-Qur’an adalah pada saat melakukan shalat. Mazhab As-Syafi’i dan lainnya berpendapat, ‘Memperpanjang durasi diri dengan membaca Al-Qur’an pada saat shalat lebih utama daripada melamakan durasi sujud dan rukun shalat lainnya,'" (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 106).

Adapun berikut ini adalah waktu pilihan yang sebaiknya dipergunakan untuk membaca Al-Qur’an di luar aktivitas shalat, seperti dikutip NU.

Imam An-Nawawi kemudian menyebutkan secara rinci waktu yang baik untuk membaca Al-Qur’an. Imam An-Nawawi membagi dua waktu membaca Al-Qur’an di luar shalat.

Pertama, malam. Kedua, siang.


Waktu Malam:

Sebenarnya membaca Alquran bisa dilkukan kapan dan di mana saja, dalam beraktivitas di dalam kota maupun saat bepergian.

1. Pada waktu malam.

2. Paruh kedua malam (paruh kedua malam lebih utama daripada paruh pertama malam).

3. Paruh pertama malam.

4. Pada waktu antara maghrib dan isya.

Waktu Siang:

1. Pada setelah subuh. (Ini waktu paling utama untuk membaca pada siang hari).

2. Pada waktu selain subuh tanpa ada kemakruhan dan larangan lainnya. Pada prinsipnya, aktivitas membaca Al-Qur’an baik dilakukan pada hari dan bulan apa saja. Tetapi, memang ada hari dan bulan tertentu yang perlu mendapat prioritas atau intensitas lebih tinggi dalam membaca Al-Qur’an. Hari dan Bulan Pilihan Membaca Al-Qur’an: 1. Jumat. 2. Senin.

3. Kamis.

4. Hari Arafah (9 Zulhijjah).

5. 10 hari pertama bulan Zulhijjah

6. 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Demikian sejumlah waktu, hari, dan bulan baik untuk membaca Al-Qur’an lebih banyak yang disebutkan oleh Imam An-Nawawi pada karyanya Al-Adzkar. (Lihat Imam An-Nawawi, 2003 M/1424 H: 106).  

Infografis tradisi bersih-bersih diri sambut Ramadan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya