Liputan6.com, Jakarta - Turis asing kembali berulah di Bali. Setelah di bulan lalu, seorang pria Warga Negara Asing (WNA) menari tanpa busana, kini giliran seorang wanita WNA membuat geger warganet. Beredar video di media sosial yang mempertontonkan seorang wanita berpose telanjang di sebuah pohon keramat di Bali.
Dalam video yang beredar, tampak wanita itu menempelkan tumbuhnya ke pohon dengan bergaya bak model, dan direkam dari arah depan. Kabarnya, video tersebut direkam di sebuah pohon Kayu Putih yang terletak di kawasan Pura Babakan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
Pohon tersebut dipercaya sudah berusia ratusan tahun dan masuk dalam kawasan suci Pura Babakan. Hal itu menjadi sorotan warganet, termasuk desainer asal Bali Ni Luh Djelantik yang sangat concern dengan ulah sebagian turis asing di tanah kelahirannya.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari unggahan di akun Instagram miliknya, @niluhdjelantik pada Selasa, 3 Mei 2022, video tersebut awalnya diunggah oleh akun Instagram @alina_yogi. Pemilik akun tersebut diyakini melakukan pemotretan tanpa mengenakan baju di sebuah tempat yang disucikan di Bali.
Lokasi itu diduga di sebuah pohon keramat di wilayah Pura Babakan, Ubud, Bali. Diduga aksi dari turis wanita tersebut bermaksud untuk membuat sebuah konten.
Namun pihaknya tak memperhatikan bahwa tempat yang ia pilih merupakan bagian dari Pura Babakan. "Kamu tahu pohon Kayu putih yang telah berusia 700 tahun ini terletak di belakang Pura Babakan ? Artinya apa? Pura ini masuk dalam lingkungan tempat suci," tulis Ni Luh dalam unggahannya.
Karena tindakannya itu, turis asing ini banyak mendapatkan kecaman. "Kalau mau meditasi atau selfi silakan. Maksudmu apa ??? Demi konten ??? Kesucian pura jadi tercemar karena kelakuanmu," tulisnya lagi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cek Izin Tinggal
Ni Luh juga menyarankan agar pihak berwenang mengecek izin tinggal dari wisatawan mancanegara atau wisman itu maupun pihak yang memotret dan membagikannya di media sosial.
"Please cek izin tinggalnya pak. Cek juga izin usahanya. Kalau terbukti melanggar, deportasi aja daripada bikin leteh Bali. Salam sayang, Niluh Djelantik," tambahnya.
Belum ada tindakan lebih lanjut atas beredarnya unggahan berupa Reels Instagram milik turis tersebut dari pihak berwajib. Meskipun ia sempat mengaku kagum dengan keindahan pohon kayu putih, tapi tindakannya tersebut terlanjur membuat keributan.
Ketika ditelurusi kembali, saat ini akun @alina_yogi tengah di privat. Warganet yang mengetahui hal itu ikut menyoroti tindakan yang dianggap telah mencederai nama baik Bali.
"Baiknya ditegur dulu dan diberikan penjelasan adab di tempat suci bahwa itu terlarang. Kalau mengulang akan dikenakan sanksi deportasi. Keindahan BALI sangat membius dan membuat lupa diri," komentar seorang warganet. "Keknya dari pihak dokumentasinya juga harus di cek, masak gak paham tempat begituan," timpal warganet lainnya.
Advertisement
Menari Tanpa Busana
Bulan lalu, seorang pria WNA melakukan aksi menari tanpa busana yang kemudian dia abadikan melalui unggahan reel di akun Instagram pribadinya .Dari tangkapan layar yang beredar, turis tersebut membagikan video kontroversial tersebut di akun Instagram miliknya, @mind_body_healer.
Akun dengan tampilan nama Jeff Craigen tersebut diduga melakukan sebuah tarian ala ritual Suku Maori, Selandia Baru di puncak utara Gunung Batur. Namun, Jeff telah menghapus konten tak senonoh yang menyulut amarah warganet.
Meski telah dihapus, aksinya sudah terlanjur disaksikan oleh banyak pasang mata. Tak sedikit yang mengecam turis asing yang diduga menghina suatu budaya.
Tingkah laku tak pantas dari turis tersebut dianggap bertentangan dengan nilai budaya Bali yang memegang teguh adat istiadat dan norma agama. Beragam komentar yang sebagian besar merupakan kecaman itu bisa dilihat di unggahan lain pria tersebut.
Fenomena turis asing menari tanpa busana di Bali itu kemudian kembali disorot oleh akun @pendakibali. Unggahan pada 23 April 2022 itu juga menuai beragam komentar dari warganet.
Deportasi
"Deportasi," timpal warganet lainnya. Usai beragam hujatan yang memenuhi kolom komentar di Instagram pribadinya, pemilik akun sekaligus turis yang bersangkutan pun memberi klarifikasi.
Dia menjelaskan bila tariannya di atas gunung tak bermaksud untuk menjelek-jelekkan salah satu adat. Lebih lanjut, aksi tersebut dia lakukan sebagai bentuk ekspresi diri dalam menikmati alunan musik yang mengalir di telinganya.
"My intention is simply to enjoy sound, expression, and movement, and freedom from my whole being (sederhananya, saya hanya ingin menikmati suara, ekspresi, dan gerakan, serta kebebasan saya)," terang dia.
Terkait berbagai kecaman yang gencar menghampiri, pemilik akun @mind_body_healer enggan menanggapi lebih jauh dan menyampaikan salam damai untuk semua.
"For those of you hated on me, I send you nothing but love and God bless in Jesus name (bagi kalian yang telah membenci saya, saya tidak ingin memberikan apapun selain cinta dan semoga Tuhan memberkati Anda)," katanya.
Advertisement