Jasa Armada Indonesia Cetak Laba Rp 37,70 Miliar pada Kuartal I 2022

PT Jasa Armada Indonesia Tbk membukukan pendapatan Rp 213,06 miliar dan laba bersih Rp 37,70 miliar pada kuartal I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2022, 13:36 WIB
Saham PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) diperdagangkan secara perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (22/12/2017).

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan positif selama tiga bulan pertama 2022. PT Jasa Armada Indonesia Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Jasa Armada Indonesia Tbk membukukan pendapatan Rp 213,06 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu naik15,47 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 184,51 miliar.

Pendapatan tersebut disumbang dari jasa pelayanan kapal, jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya.Beban pokok pendapatan tercatat naik 11,95 persen dari Rp 119,03 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 133,26 miliar pada kuartal I 2022.

Perseroan mencatat laba bruto Rp 79,80 miliar selama tiga bulan pertama 2022. Realisasi laba bruto itu tumbuh 21,88 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 65,47 miliar.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 30,82 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,86 miliar.

Pendapatan operasi lainnya turun menjadi Rp 13,53 juta pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 306,91 juta. Beban operasi lainnya merosot menjadi Rp 2,27 miliar dari periode kuartal I 2021 sebesar Rp 4,24 miliar.Laba usaha naik 20,79 persen menjadi Rp 46,71 miliar pada kuartal I 2022.

Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 38,67 miliar. Dengan demikian, laba tahun berjalan naik 14,21 persen dari Rp 33,01 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 37,70 miliar pada kuartal I 2022.

Laba per saham dasar naik menjadi Rp 7,15 pada tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,36.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ekuitas

Ilustrasi IHSG

Total ekuitas naik menjadi Rp 1,19 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,15 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 314,55 miliar selama tiga bulan pertama 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 271,46 miliar.

Perseroan mencatat aset Rp 1,5 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 Rp 1,42 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 716,47 miliar pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 655,63 miliar.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, saham IPCM naik tipis 0,69 persen ke posisi Rp 292 per saham. Saham IPCM berada di level tertinggi Rp 296 dan terendah Rp 290 per saham. Total volume perdagangan 3.679.200 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 601 kali.


Kinerja 2021

Ilustrasi laporan keuangan

Sebelumnya, perusahaan jasa pengangkutan kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih sebesar Rp 137 miliar pada 2021, naik sebesar 70 persen dibanding pada 2020 yaitu sebesar 80 miliar.

Hal tersebut disampaikan perseroan melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Selasa, 29 Maret 2022.

Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Amri Yusuf mengatakan, di tengah pemulihan kondisi perekonomian nasional yang masih dipengaruhi pandemi Covid-19 varian Delta dan ketidakpastian kondisi ekonomi global, perseroan mampu memperkuat pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar.

Hal tersebut dilakukan dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki sehingga perseroan menambah beberapa pipeline baru pada 2021.

Perseroan telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2x2200 HP, dan telah memulai proses penambahan satu kapal tunda dengan daya 2x2200 HP, juga tiga kapal pandu dengan daya 2x300 HP guna mendukung perluasan pasar. Pendapatan perseroan pada 2021 meningkat sebesar 18 persen menjadi Rp 820 miliar dari sebelumnya Rp 697 miliar pada 2020.

"Pendapatan kami bersumber dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, dan jasa pengelolaan kapal," kata Amri.

.

 


Jasa Pelayanan Kapal

Ilustrasi laporan keuangan

Jasa pelayanan kapal diperoleh dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp 718 miliar yang memberikan kontribusi sebanyak 87,6 persen dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp 45 miliar yang memberikan kontribusi sebanyak 5,5 persen, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 54 miliar yang memberikan kontribusi sebanyak 6,6 persen serta jasa maritim lainnya sebesar Rp 2,5 miliar.

Pendapatan jasa kapal berdasarkan segmennya, terbagi atas Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus).

Pendapatan TUKS pada 2021 melonjak sebesar 93 persen menjadi Rp 206 miliar, sedangkan pendapatan Tersus mengalami kenaikan signifikan sebesar 52 persen menjadi Rp 134 miliar. Namun, pendapatan Pelabuhan Umum turun sebesar 4 persen menjadi Rp 424 miliar karena masih terpengaruh pandemi.

Laba usaha perseroan pada 2021 melonjak 78,5 persen karena adaeningkatan pendapatan dan efisiensi yang membuat beban umum turun.

Hingga akhir 2021, total aset perseroan relatif stabil dengan kenaikan tipis sebesar 1,4 persen menjadi Rp 1,43 triliun, di mana liabilitas turun sebesar 14 persen menjadi menjadi Rp 271 miliar. Sementara rasio kas terhadap aset lancar mencapai sebesar 76,7 persen.

"Kami memiliki modal yang kuat untuk kebutuhan modal kerja dan rencana ekspansi yang tengah berjalan," kata Amri.


Investasi 4 Kapal

PT Jasa Armada Indonesia Tbk

Sebelumnya, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) teken dua surat perjanjian atas pekerjaan pembangunan satu unit kapal tunda dan tiga unit kapal pandu.

Perjanjian pertama, yakni perjanjian pekerjaan pembangunan satu unit kapal tunda dengan daya minimal 2 x 2200 HP tipe Azimut Stern Driven (ASD) kebutuhan PT JAI Tbk dengan nilai investasi Rp 68,9 miliar. Perjanjian ini ditandatangani antara perseroan dan PT Dumas Tanjung Perak Shipyards.

Kedua, perjanjian pekerjaan pembangunan tiga unit kapal pandu dengan daya minimal 2 x 300 HP tipe Outboard Engine kebutuhan PT JAI Tbk dengan nilai investasi untuk ketiga kapal pandu sebesar Rp 21,63 miliar. Dengan demikian total pembangunan empat kapal sekitar Rp 90,53 miliar.

Perjanjian kedua ini ditandatangani antara IPCM dengan PT Galangan kapal Yasa Wahana Tirta Samudera (Samudera Shipyard) dan PT Constrine Jaya Group yang merupakan perusahaan dengan kemitraan/KSO.

"Investasi kapal ini merupakan salah satu wujud komitmen IPCM dalam mengelola penggunaan dana hasil IPO. Kita tahu bisnis IPCM di bidang penundaan dan pemanduan merupakan layanan kapal untuk membantu menavigasi kapal saat akan masuk maupun keluar dermaga menggunakan kapal tugboat,” ujar Direktur Armada dan Operasi IPCM, M. Iqbal dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat, 31 Desember 2021.

Direksi Jasa Armada Indonesia menyampaikan kepada kontraktor pelaksana agar bekerja secara profesional dan berintegritas serta berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu dan menjaga kualitas pekerjaan tanpa ada gratifikasi kepada insan perseroan.

Pembangunan empat kapal ini diharapkan dapat semakin mendukung kelancaran operasional dan perkuatan armada milik Jasa Armada Indonesia dalam memberikan pelayanan optimal kepada pengguna jasa serta ekspansi usaha IPCM ke depan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya