Liputan6.com, Jakarta - Polri mendata selama arus mudik lebaran Tahun 2022 sudah sebanyak 1,9 juta kendaraan meninggalkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) melalui sejumlah ruas Tol, sejak, 22 April hingga 2 Mei 2022.
"Realisasi volume lalu lintas jalan tol keluar Jabodetabek sebanyak 1.922.206 kendaraan," kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, Rabu (4/ 5).
Advertisement
Sementara untuk puncak arus mudik sendiri, tercatat terjadi pada Jumat 29 April 2022 kemarin. Dimana tercatat angka tertinggi dalam sehari 226.615 kendaraan keluar dari jalan tol Jabodetabek.
Secara rinci, kendaraan yang melintas di masing-masing gerbang tol, pertama dari arah barat GT Cikupa sebanyak 55.549 kendaraan, pada tgl 27 April 2022.
Kemudian, dari arah selatan GT Ciawi sebanyak 37.937 kendaraan pada 29 April 22. Lalu, arah timur GT Cikampek Utama sebanyak 105.016 kendaraan pada 29 April 2022. Sedangkan GT Kalihurip Utama sebanyak 35.330 kendaraan di 22 April 2022.
Data Volume Kendaraan Non-Tol
Hampir serupa dengan data di jalan tol, untuk data di ruas jalan non-tol yang keluar masuk Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada periode arus mudik Lebaran tahun 2022, tercatat sebanyak 1,9 juta kendaraan.
“Tahun 2022 ini kendaraan yang keluar sebanyak 1,9 juta unit kendaraan,” kata Ramadhan.
Ramadhan juga menyampaikan, data volume kendaraan di jalan non-tol saat arus mudik Lebaran di tahun 2019 sebanyak 2,2 juta unit. Lalu tahun 2020, sebanyak 1 juta unit.
Sedangkan pada tahun 2021 ada sebanyak 1,1 juta unit kendaraan. Dengan demikian, volume kendaraan yang keluar Jabodetabek tahun 2022 menurun jika dibandingkan dengan data arus mudik tahun 2019.
Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021 ada mengalami peningkatan yang cukup besar. Sebagai informasi, pada tahun 2020 dan 2021 pemerintah juga melarang warga untuk mudik karena situasi pandemi Covid-19 masih tinggi.
“Jumlah kendaraan keluar Jabodetabek di jalan non-tol tahun 2022 mengalami kenaikan 40 persen bila dibandingkan tahun lalu yaitu 2021,” ujarnya.
Dua Titik yang Diwaspadai
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk kembali lebih awal sebelum atau setelah puncak yang diprediksi terjadi pada 6-8 Mei 2022.
Ia mengungkapkan, dua titik utama yang diwaspadai terjadi kepadatan pada arus balik mudik Lebaran yaitu tol Semarang - Jakarta, dan penyeberangan Bakauheni-Merak.
"Bapak Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus pada penanganan arus balik agar tidak terjadi kepadatan, yaitu mengimbau masyarakat untuk kembali lebih awal sebelum puncak arus balik di tanggal 6, 7 dan 8 Mei 2022 nanti. Atau kalau cutinya bisa diperpanjang, sebaiknya pulang setelah tanggal 8 Mei," jelas Menhub Budi Karya Sumadi, dikutip dari laman dephub.go.id, Rabu (4/5/2022).
Adapun imbauan lainnya untuk masyarakat agar perjalanan arus balik Lebaran bisa lebih lancar yaitu : baiknya tidak memaksakan diri menggunakan rest area di jalan tol jika sudah penuh, dan tidak berhenti di bahu jalan.
Hal ini dikarenakan selain membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya, juga dapat menyebabkan kemacetan.
"Jika lelah, masyarakat bisa keluar tol di kota terdekat, dan bisa istirahat di tempat-tempat yang telah disiapkan. Di sini lebih aman dan leluasa," ujar Menhub.
Menhub menjelaskan, sejumlah rest area di jalan arteri telah disiapkan baik oleh pemda, kepolisian, maupun unsur terkait lainnya.
"Mulai dari kantor kecamatan, kelurahan, kantor polisi, dan tempat-tempat lainnya sudah disiapkan sebagai tempat istirahat sementara,” bebernya.
Advertisement