Sebelum Beli Twitter, Elon Musk Miliki Sederet Perusahaan Ini

Sebelum membeli Twitter, Elon Musk memiliki beberapa perusahaan. Apa saja?

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mei 2022, 06:00 WIB
Elon Musk (kanan) berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Elon Musk terancam denda USD 2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun (asumsi Rp 14.502 per dolar Amerika Serikat). (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk menjadi sorotan akhir-akhir ini seiring memutuskan untuk membeli Twitter. Elon Musk mesti rogoh kocek sekitar USD 44 miliar atau sekitar Rp 636,12 triliun (asumsi kurs Rp 14.453 per dolar AS) untuk akuisisi Twitter.

Sebelum langkah Elon Musk menjadi perhatian untuk membeli Twitter, ia dikenal sebagai CEO dari sejumlah perusahaan, penggemar dogecoin dan revolusioner eksplorasi ruang angkasa.

Selain itu, orang terkaya di dunia dengan kekayaan sekitar USD 219 miliar atau sekitar Rp 3.164 triliun telah menjadi otak di balik berbagai ide revolusioner antara lain PayPal, X.com, OpenAi, dan lainnya.

Sebelum membeli Twitter, Elon Musk memiliki beberapa perusahaan seperti dikutip dari scoopwhoop, Kamis (5/5/2022):

1.Tesla Inc

Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat dimiliki oleh Elon Musk. Tesla mendesain dan produksi kendaraan listrik, penyimpanan energi baterai dari rumah hingga skala gris, solar panel dan lainnya.

2.SpaceX

Space Exploration Technologies Corp yang dikenal sebagai SpaceX dimiliki Elon Musk. SpaceX menyediakan layanan transportasi ruang angkasa sekaligus sebagai perusahaan komunikasi. Perseroan ini didirikan pada 2002 oleh Elon Musk dan menjabat sebagai CEO.

3. Neuralink

Neuralink Corporation didirikan oleh Elon Musk bersama dengan delapan mitra lainnya lima tahun lalu. Meski diluncurkan pada Juli 2016, tetapi dilaporkan secara publik pada Maret 2017. Neuralink adalah perusahaan neuroteknologi yang mengembangkan BMI. Elon Musk juga merupakan CEO perusahaan tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


The Boring Company

CEO Tesla Elon Musk

4.The Boring Company

The Boring Company didirikan oleh Elon Musk, merupakan perusahaan jasa konstruksi infrastruktur dan terowongan di Amerika Serikat. Perseroan merancang terowongan untuk perjalanan loop.

Perseroan telah membangun dua terowongan di Las Vegas dan di LA county. Sementara banyak lainnya masih dalam tahap konstruksi.

5.Tesla Energy

Tesla Energy adalah anak perusahaan Tesla Inc dan fokus pada energi bersih. Perseroan ini mengembangkan, memproduksi, menjual dan instal sistem pembangkit energi surya photovoltaic, produk penyimpanan energi baterai untuk penggunaan komersial dan perumahan.

Twitter

Twitter adalah pemata terbaru Elon Musk. Elon Musk beli Twitter seharga USD 44 miliar, beberapa hari setelah dia menunjukkan niat untuk melakukannya. Ada reaksi beragam terhadap pengambilalihan Twitter.


Elon Musk Bakal Kenakan Biaya untuk Pengguna Komersial dan Pemerintah di Twitter

CEO Tesla Elon Musk

Sebelumnya, Elon Musk mengatakan pada Selasa, 3 Mei 2022, Twitter mungkin mengenakan sedikit biaya untuk pengguna komersial dan pemerintah. Ini merupakan bagian dari dorongan Musk untuk menumbuhkan pendapatan yang tertinggal di belakang saingan besarnya seperti Facebook Meta Platforms.

"Twitter akan selalu gratis untuk pengguna biasa, tetapi mungkin sedikit biaya untuk pengguna komersial dan pemerintah," kata Musk dalam sebuah tweet, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (4/5/2022).

"Beberapa pendapatan lebih baik daripada tidak sama sekali!" Musk menambahkan di tweet lain.

Pekan lalu, Reuters melaporkan Musk mengatakan dia akan mengembangkan cara baru untuk memonetisasi tweet dan menindak gaji eksekutif untuk memangkas biaya di Twitter.

Musk juga mengatakan berencana mengembangkan fitur untuk menumbuhkan pendapatan bisnis, termasuk cara baru menghasilkan uang dari tweet yang berisi informasi penting atau menjadi viral, kata seorang sumber kepada Reuters.

 

 


Selanjutnya

CEO Tesla Elon Musk

Pada Met Gala tahunan di New York Senin lalu, Musk mengatakan jangkauan Twitter saat ini masih kecil, dan dia ingin persentase yang jauh lebih besar dari sebuah negara untuk berada di dalamnya.

Musk, yang juga CEO dari pembuat kendaraan listrik Tesla, telah menyarankan sejumlah perubahan pada Twitter sejak bulan lalu.

Dalam tweet yang kemudian dihapus, Musk menyarankan perubahan pada layanan berlangganan premium Twitter Blue, termasuk memangkas harganya, melarang iklan, dan memberikan opsi untuk membayar dalam cryptocurrency Dogecoin.

Setelah menandatangani kesepakatan untuk membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 636,3 triliun minggu lalu, Musk mengatakan dia ingin meningkatkan platform dengan fitur-fitur baru.

Misalnya dengan membuat algoritma Twitter open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengotentikasi semua pengguna Twitter adalah manusia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya