, Kiev - Melawan Rusia dalam apa yang disebut sebagai operasi militer dilakukan dengan cara tak biasa oleh band Ukraina Antytila. Mereka berkolaborasi dengan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Inggris, Ed Sheeran.
Mereka merekam dan merilis single amal dan video musik di saat mereka sedang memerangi invasi Rusia.
Advertisement
"Bunyi sirene telah mengganggu tidur kami, dengan membawa dua koper berisi masa lalu, kemudian pergi!" dendang vokalis Taras Toplia di remix grup dari single hit Ed Sheeran 2step seperti dikutip dari ABC Australia, Kamis (5/5/2022).
Topolia menambahkan syair baru ke lagu tersebut, dan membuat video yang sebagian difilmkan di tengah perang dengan Rusia.
Dia mengatakan meskipun berbahaya, hasilnya jadi lebih dramatis.
"Kami melakukan pekerjaan kami. Dan kami menyukainya, menyusuri dan berada di medan pertempuran di pihak tentara Ukraina dan hanya berhenti di jalan, menggunakan kamera GoPro dan merekam video ini," katanya.
"Mungkin butuh 10 atau 15 menit."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ed Sheeran Menyukainya
Sebagai ayah dari tiga anak, Topalia menginginkan video musik - yang menampilkan sebuah keluarga muda yang melarikan diri dari perang dengan mobil - menceritakan kisah dari "situasi yang menyakitkan dan sulit" yang dialami anak-anak Ukraina.
"Ukraina bukan hanya soal kehancuran dan perang yang mengerikan," katanya.
"Ukraina juga berbakat, punya orang-orang berbakat. Dan anak-anak dengan bakat itu sekarang tidak punya kesempatan untuk menari, menyanyi, menambah keterampilan mereka, untuk bermain di taman."
Antytila menjalin persahabatan dengan Ed Sheeran melalui media sosial, setelah mereka mengirim tweet di Twitter dan me-mention musisi Inggris itu sebelum penampilannya di Konser untuk Ukraina di Inggris pada bulan April.
Meski band Ukraina tidak diizinkan tampil dari jarak jauh di acara tersebut, Sheeran mengundang Antytila untuk bekerja sama dengannya di 2step.
"Terima kasih banyak telah melakukan ini, Antytila, saya menyukainya," kata Sheeran setelah rilis remix tersebut.
Advertisement
Sulit Dilakukan Saat Perang
Topolia mengatakan, bermusik saat memerangi perang itu "sangat sulit".
"Saya mendorong diri saya untuk melakukan sesuatu yang kreatif karena situasinya tidak terlalu kreatif," katanya.
"Situasinya mengerikan. Tapi saya percaya, saya yakin, apa yang saya lakukan sekarang hanyalah membawa semua emosi ini menjadi satu.”
“Ketika pada saatnya nanti kita meraih kemenangan, semua emosi itu akan tersebar melalui lagu dan liriknya. Dan saya akan membagikannya ke seluruh dunia.
"Emosi kebahagiaan dan awal yang baru.
"Emosi negara baru, masa depan baru yang akan kita bangun bersama dalam satu kesatuan."
Antytila mengatakan semua royalti dari lagu dan streaming video musiknya di YouTube akan disumbangkan ke kampanye kemanusiaan amal Music Saves UA, yang dibuat oleh Asosiasi Acara Musik Ukraina.
Pangeran Harry dan Meghan Markle Dukung Ukraina
Pangeran Harry dan Meghan Markle buka suara mengenai invasi Rusia ke Ukraina. Pasangan ini menyampaikan pernyataan melalui situs resmi mereka, Archewell.
"Pangeran Harry dan Meghan, Duke dan Duchess of Sussex dan kita semua di Archewell berdiri bersama rakyat Ukraina melawan pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan ini dan mendorong komunitas global dan para pemimpinnya untuk melakukan hal yang sama," bunyi pernyataan yang dirilis Pangeran Harry dan Meghan Markle pada Kamis, 24 Februari 2022, dilansir People, Jumat (25/2/2022).
Pernyataan mereka muncul tak lama setelah pemimpin Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" di daerah Donbas Ukraina, wilayah separatis di negara yang katanya minggu ini harus merdeka. Ini adalah sebuah langkah yang ditolak Amerika Serikat dan Ukraina.
Putin juga mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang mencoba untuk campur tangan, dengan mengatakan mereka "harus tahu bahwa jawaban Rusia akan segera, dan akan menyebabkan konsekuensi seperti yang tidak pernah Anda alami dalam sejarah Anda," menurut The New York Times.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menanggapi pidato Putin yang disiarkan di televisi dalam sebuah pernyataan melalui Gedung Putih. "Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang besar," jelasnya.
"Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta Sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas," lanjut Biden. "Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," tambahnya.
Advertisement