Liputan6.com, Jakarta Starbucks mengumumkan rencananya untuk memasuki industri web3 dengan meluncurkan koleksi NFT sendiri pada akhir 2022. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mengumpulkan koleksi NFT dan memberi akses khusus ke pengalaman konten eksklusif dan manfaat lainnya.
Perusahaan menggembar-gemborkan rencananya ini kepada investor pada laporan pendapatan fiskal Q2 2022 dengan menjelaskan bagaimana NFT dapat membantu Starbucks memperluas konsep mereknya tentang 'tempat ketiga'.
Advertisement
Mengutip Techcrunch, Jumat (6/5/2022), tempat ketiga yang dimaksud adalah tempat antara rumah dan tempat kerja, di mana orang dapat merasakan 'sense of belonging' sambil minum kopi.
“Teknologi baru yang terkait dengan web3, dan khususnya NFT, sekarang memungkinkan kami untuk memperluas Starbucks yang selalu menjadi core kami,” kata Chief Marketing Officer Starbucks Brady Brewer kepada investor melalui telepon.
“Kami menciptakan tempat ketiga digital. Untuk mencapai hal ini, kami akan memperluas kerangka kerja tentang apa artinya menjadi anggota komunitas Starbucks, menambahkan konsep baru seperti kepemilikan dan model keanggotaan berbasis komunitas yang kami lihat berkembang di ruang web3,” tambahnya.
Perusahaan menegaskan bakal membangun komunitas NFT pada platform web3 yang 'berkelanjutan secara lingkungan'.
Namun sayangnya, Startbucks belum mengungkap jenis teknologi blockchain apa yang akan terlibat dengan koleksi NFT-nya, tetapi kemungkinan akan menjadi 'multi-rantai' atau 'rantai agnostik'.
Starbucks juga tidak menjelaskan secara rinci seperti apa konsep NFT yang akan diusungnya, siapa yang akan mendesainnya, atau fitur keanggotaan seperti apa yang akan mereka sediakan.
Dalam posting-an blog resminya, mereka melihat potensi untuk membuat bisnis accretive yang berdekatan dengan tokonya di mana koleksi digital tidak hanya dibeli dan dijual dengan cara spekulatif, tetapi berfungsi ganda sebagai kartu akses yang memberikan pengalaman dan fasilitas khusus kepada pelanggan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Pasok Teh Gerai Starbucks di Seluruh Dunia
Di sisi lain, masyarakat Indonesia patut bangga. Produk teh asal Indonesia ternyata menjadi pemasok utama Starbucks Corporation yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat.
Siapa yang tak kenal Starbucks? Perusahaan minuman ini memiliki jaringan bisnis terbesar di dunia, lebih dari 32 ribu gerai di 79 negara serta memiliki brand image yang sangat kuat.
Teh yang menjadi pemasoknya adalah produk teh dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro melepas ekspor perdana 2022 produk Teh PTPN Group ke Seattle, Amerika Serikat pada akhir pekan ini.
Aksi korporasi ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran melalui kemitraan strategis dan ekspansi produk hilir. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dengan keunggulan luas areal teh lebih dari 20 ribu Ha dan produksi teh kering lebih dari 50 ribu ton per tahun.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berhasil meyakinkan Starbucks Corporation (Starbucks), perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan pembelian teh produksi Perkebunan Nusantara Group pada tahun 2022. Total nilai perdagangan internasional tersebut mencapai USD 496 ribu atau berkisar USD 7,11 miliar (asumsi kurs Rp 14.360 per 1 USD).
Keberhasilan penjualan komoditi teh ke Starbucks ini melanjutkan tren pada pada tahun-tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun lalu, total nilai penjualan mencapai USD 322 ribu atau sekitar Rp 4,62 miliar. Berdasarkan data tersebut, Holding Perkebunan Nusantara mampu meningkatkan nilai kontrak penjualan teh sebesar 54 persen pada tahun 2022.
“Holding Perkebunan Nusantara sukses meningkatkan kinerja ekspor, khususnya komoditi teh ke AS. Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Holding Perkebunan Nusantara dalam memproduksi teh sesuai standar kualitas pasar internasional,” kata Dwi Sutoro, Minggu (2/4/2022).
Advertisement
Memenuhi Standar Pruduk Internasional
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Advertisement