Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta, seluruh pihak untuk segera menangani informasi palsu atau hoaks tentang Hepatitis akut bergejala berat.
Sebab, informasi terkait penyakit misterius itu mulai ramai diperbincangkan masyarakat, bahkan tidak sedikit oknum yang memanfaatkan situasi itu dengan menyebarkan hoaks di media sosial.
Baca Juga
Advertisement
"Saya menangkap di media sosial mulai seliweran berita-berita hoaks dikaitkan dengan vaksinasi untuk anak. Kalau tidak segera ditangani, bisa jadi kontra produktif," kata Muhadjir dilansir dari Antara, Kamis (5/5/2022).
Muhadjir percaya bahwa Kementerian Kesehatan telah sigap mengambil upaya preventif maupun kuratif terhadap gejala Hepatitis akut tersebut.
"Hepatitis akut bergejala berat ini sudah menjadi persoalan global karena sudah terjadi di beberapa negara maju," ucap dia.
Muhadjir pun mendorong, upaya masif pelacakan Hepatitis akut bergejala berat di setiap daerah untuk memastikan penyebaran kasus.
"Jadi, tidak menunggu, tapi proaktif melakukan penyisiran agak besar-besaran di setiap daerah untuk memastikan bahwa Hepatitis akut belum menyebar ke mana-mana," tambah Muhadjir.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, temuan kasus Hepatitis akut berat di Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan sejumlah negara lainnya karena didukung dengan instrumen yang sangat canggih mendeteksi penyakit baru.
"Artinya, bukan berarti kalau negara maju mengumumkan ada penyakit ini, tapi kalau negara berkembang belum membuat pernyataan, berarti tidak ada di sana," katanya.
Respons sigap terhadap kemunculan penyakit baru, kata Muhadjir, menunjukkan bahwa Indonesia dapat dikatakan cukup maju dalam menangani tata kelola kesehatan masyarakat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement