Antisipasi Arus Balik, Truk Logistik Dialihkan ke Pelabuhan Jangkar Situbondo

Kemenhub bekerjasama dengan stakeholder terkait akan mengalihkan kendaraan besar (truk logistik) dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang di Banyuwangi ke Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Mei 2022, 11:00 WIB
Sejumlah truk melintasi ruas jalan tol Tangerang-Jakarta, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/3/2022). Apindo mengatakan penerapan kebijakan bebas truk kelebihan muatan (over dimension overload/ODOL) akan sulit dilaksanakan pada 2023 karena ekonomi terpuruk akibat covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerjasama dengan stakeholder terkait akan mengalihkan kendaraan besar (truk logistik) dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang di Banyuwangi ke Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

"Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan arus balik mudik di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis (6/5/2022).

Selain pemindahan kendaraan logistik ke Pelabuhan Jangkar, sejumlah antisipasi telah disiapkan yaitu melalui penerapan rekayasa lalu lintas.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, rekayasa lalu lintas one way akan diterapkan mulai dari masuk ke Banyuwangi tepatnya di Jembatan Timbang Wacuk Dodol dari Probolinggo menuju dermaga.

Kemudian dari arah Banyuwangi menggunakan jalan lingkar dalam Jawa Timur. Untuk waktu penerapan one way menjadi diskresi pihak kepolisian.

"Dengan demikian diharapkan mengurangi konflik kepadatan yang terjadi," kata Dirjen Budi.

Pada arus mudik tahun ini, pergerakan penumpang angkutan penyeberangan masih yang tertinggi dibandingkan moda lainnya yaitu sebanyak 2.158.947 penumpang.

Pelabuhan Penyeberangan Ketapang menjadi salah satu pelabuhan terpadat bersama dengan Merak, Bakauheni, Gilimanuk, dan Kariangau.


Puncak Arus Balik Diprediksi 6 - 8 Mei, Menhub: Tol Semarang - Jakarta Titik Krusial

H-3 Lebaran One Way Masih Diberlakukan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk kembali lebih awal sebelum atau setelah puncak arus balik mudik yang diprediksi terjadi pada 6 hingga 8 Mei 2022 mendatang. 

Budi Karya mengatakan, dua titik krusial yang diwaspadai terjadi kepadatan pada arus balik yaitu tol Semarang - Jakarta, dan penyeberangan Bakauheni-Merak.

"Bapak Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus pada penanganan arus balik agar tidak terjadi kepadatan, yaitu mengimbau masyarakat untuk kembali lebih awal sebelum puncak arus balik di tanggal 6, 7 dan 8 Mei 2022 nanti. Atau kalau cutinya bisa diperpanjang, sebaiknya pulang setelah tanggal 8 Mei,”  jelas Menhub, Selasa (3/5/2022).

Budi Karya menambahkan, selain imbauan menghindari perjalanan puncak arus balik, sejumlah imbauan lain kepada masyarakat agar perjalanan arus balik bisa lebih lancar.

 


Tak Berhenti di Bahu Jalan

Mengais Rezeki dari Kemacetan di Tol Cipali

Imbauan ini yakni agar tidak memaksakan diri untuk menggunakan rest area di jalan tol jika sudah penuh, dan jangan berhenti di bahu jalan, karena selain membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya, juga dapat menyebabkan kemacetan.

"Jika lelah, masyarakat bisa keluar tol di kota terdekat, dan bisa istirahat di tempat-tempat yang telah disiapkan. Di sini lebih aman dan leluasa,” ujar Menhub.

Budi menjelaskan, sejumlah rest area di jalan arteri telah disiapkan baik oleh pemda, kepolisian, maupun unsur terkait lainnya.

"Mulai dari kantor kecamatan, kelurahan, kantor polisi, dan tempat-tempat lainnya sudah disiapkan sebagai tempat istirahat sementara,” jelas Menhub.


Dermaga tambahan Masih Dioperasikan

Kemacetan Panjang Pemudik di Pintu Tol Cikupa

Imbauan lainnya yang disampaikan Menhub yaitu, agar masyarakat selalu mengikuti  informasi terkini dari media sosial resmi milik operator jalan tol maupun kepolisian, sehingga mengetahui informasi terkait rekayasa lalu lintas yang sedang diterapkan pada saat itu.

"Kami juga mengimbau untuk mengemudi dengan baik, tidak menyerobot jalur dan patuhi petunjuk dari petugas di lapangan. Pastikan prokes juga tetap dilaksanakan dengan baik,” tutur Menhub.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi arus balik di sektor penyeberangan (Bakauheni-Merak), sejumlah antisipasi telah disiapkan. Diantaranya yakni mengimbau masyarakat untuk membeli tiket jauh hari sebelum keberangkatan secara daring.

"Sehingga tidak terjadi penumpukan di area pelabuhan seperti yang terjadi pada arus mudik," kata Budi Karya. 

Selain itu, sejumlah dermaga tambahan masih terus dioperasikan seperti yang dilakukan pada arus mudik. Dari arah Sumatera, Pelabuhan Panjang di Lampung akan dimaanfaatkan untuk kendaraan besar seperti truk pengangkut barang, sehingga di Pelabuhan Bakauheni bisa memuat lebih banyak kendaraan lainnya seperti: mobil, bus dan sepeda motor.

Begitupun di Merak, Pelabuhan Ciwandaran dan Indah Kiat akan terus dioperasikan untuk memecah kepadatan arus balik menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak. "Mohon kepada masyarakat untuk mengikuti imbauan-imbauan yang sudah disampaikan, agar perjalanan balik lebih nyaman,” kata Menhub menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya