Liputan6.com, Jakarta Penuaan, kebisingan, dan obat-obatan tertentu dapat merusak bahkan menghancurkan sel-sel tak tergantikan, tepatnya sel yang membantu otak memproses suara. Kerusakannya menyebabkan Tuli.
Namun kini para peneliti telah selangkah lebih dekat untuk menyembuhkan ketulian setelah menemukan 'gen induk' yang menumbuhkan kembali sel-sel yang mati.
Advertisement
Terobosan tersebut memberikan harapan bagi jutaan orang tunarungu atau Tuli.
Dilansir dari Expressdigest, Profesor Jaime Garcia-Anoveros, seorang ahli saraf di Northwestern University di Chicago dan penulis utama studi tersebut, mengatakan, "Kami telah mengatasi rintangan besar." Itu berkat temuan yang dapat membuka pintu bagi terapi gen yang mampu memprogram ulang sel untuk mereproduksi rambut yang hilang di dalam telinga manusia.
Para ilmuwan telah menemukan gen spesifik yang mengatur apakah sel rambut telinga tumbuh menjadi rambut dalam atau luar. Dengan indra pendengaran kita yang mengandalkan keseimbangan yang cermat antara keduanya karena tidak dapat menumbuhkan satu atau yang lain secara artifisial, merupakan rintangan utama dalam mengembangkan perawatan potensial untuk Tuli.
Indera pendengaran kita diatur oleh dua jenis rambut kecil yang terletak di telinga yang disebut sel rambut luar dan dalam.
Sel rambut luar memperkuat suara untuk sel rambut dalam, yang kemudian mengirimkan getaran sebagai sinyal ke otak yang menerjemahkan pesan menjadi suara.
Penyebab ketulian
Penyebab paling umum dari ketulian dan gangguan pendengaran adalah kematian sel-sel rambut telinga luar, yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia.
Tapi ini juga bisa terjadi dari kebisingan yang berlebihan atau obat-obatan dan perawatan tertentu seperti antibiotik atau kemoterapi.
Gangguan pendengaran adalah masalah utama di Inggris dengan sekitar satu dari enam orang yang hidup dengan beberapa bentuk Tuli sebagian atau total.
Para ilmuwan sudah dapat menghasilkan sel rambut buatan tetapi tidak berdiferensiasi menjadi sel dalam atau luar, yang dibuat di koklea.
Pengujian pada tikus menunjukkan ekspresi gen yang disebut TBX2 mengarahkan sel rambut untuk menghasilkan sel rambut bagian dalam.
Sebaliknya, ketika TBX2 diblokir, sel menjadi sel terluar.
Advertisement
Masih percobaan awal
Sementara Profesor Garcia-Anoveros menekankan kalau penelitiannya masih pada tahap percobaan awal, ia percaya penemuan tersebut suatu hari nanti dapat membantu menumbuhkan kembali sel-sel rambut telinga orang dan memulihkan pendengaran mereka, serta mengungkap lebih banyak tentang apa yang menyebabkan ketulian.
"Kami sekarang dapat mengetahui bagaimana membuat sel-sel rambut dalam atau luar secara khusus dan mengidentifikasi mengapa sel-sel rambut di kemudian hari lebih rentan terhadap kematian dan menyebabkan ketulian," katanya.
Ia juga menyebutkan kebutuhan akan 'gen cocktail' untuk menghasilkan sel-sel tersebut.
Profesor Garcia-Anoveros mengatakan interaksi sel-sel rambut telinga luar dan dalam untuk menangkap suara seperti balet.
'Ini seperti balet. Bagian luar berjongkok dan melompat dan mengangkat bagian dalam lebih jauh ke dalam telinga.'
'Telinga adalah organ yang indah. Tidak ada organ lain pada mamalia di mana sel-selnya diposisikan dengan sangat tepat. Jika tidak, pendengaran tidak akan terjadi.'
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.