Hutan Wisata Penghuni Monyet Ekor Panjang di Solear Tangerang Dipenuhi Sampah Wisatawan

Kedatangan wisatawan di Hutan Monyet Keramat Solear Kabupaten Tangerang, malah membawa bencana bagi ribuan monyet penghuni hutan tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Mei 2022, 16:36 WIB
Hutan Wisata Penghuni Monyet Ekor Panjang di Solear Tangerang, Dipenuhi Sampah Wisatawan. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan wisatawan di Hutan Monyet Keramat Solear Kabupaten Tangerang, malah membawa bencana bagi ribuan monyet penghuni hutan tersebut. Pasalnya, dengan tidak bertannggung jawab, wisatawan malah membuang sampah sembarangan dan membuat kotor hutan.

Video tersebut pun beredar luas di media sosial, dan membuat geram warganet. Dalam video yang beredar terlihat sampah jenis plastik bertebaran di tanah.

Bahkan sejumlah monyet mengais makanan dari sampah-sampah tersebut. Ada yang meminum dari minuman teh dengan kemasan botol plastik.

Diketahui, Hutan Monyet Keramat Solear merupakan destinasi wisata ziarah sekaligus rumah bagi sekumpulan monyet ekor panjang jenis Macaca Fascicularis.

Sementara itu, Camat Solear Saedaman membenarkan bila lokasi Hutan Kramat Solear dipenuhi dengan sampah bekas konsimsi pengunjung. Hal itu lantaran membludaknya pengunjung ke hutan tersebut.

"Iya betul, karena situasi pengunjung beberapa hari yang lalu membludak, jadi menimbulkan banyak sampah bekas mereka (pengunjung) makan atau minum," katanya.

Kondisi ini pun diperparah dengan minimnya sarana tempat sampah yang ada di lokasi wisata bersejarah tersebut. Makanya, pihak kecamatan meminta pengelola tempat wisata tersebut untuk segera membenahi tumpukan sampah tersebut.

"Kita juga kekurangan tempat sampah, jadi ya begitu. Namun, saya sudah cek dan meminta agar pihak Desa, Karang Taruna dan instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang terkait untuk bisa mengangkut sampah-sampah yang berserakan di sana," katanya.


Terapkan Prokes

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) di seluruh objek wisata saat menghadapi libur Lebaran tahun 2022.

Instruksi tersebut disampaikan Kapolri saat meninjau langsung kesiapan penerapan protokol kesehatan libur Lebaran di objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali, Kamis (5/5/2022).

"Oleh karena itu, tentunya dalam kesempatan ini saya selalu mengingatkan, agar masyarakat tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan, utamanya memakai masker. Demikian juga seluruh lokasi-lokasi wisata yang menjadi kunjungan masyarakat," kata Sigit yang dilansir dari Antara.

Mantan Kabareskrim Polri ini menekankan, kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk menyiapkan strategi serta aturan penerapan protokol kesehatan kepada wisatawan.

Kepada seluruh masyarakat, Sigit juga mengimbau, untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan ketika menghabiskan waktu libur Lebaran 2022, bersama keluarganya.

"Tolong juga disiapkan, aturan terkait protokol kesehatan. Sehingga, antara pengunjung dan kemudian lokasi yang dikunjungi sama-sama saling mengingatkan bahwa prokes tetap harus kita laksanakan sampai dengan saat ini," ujar eks Kapolda Banten tersebut.


Bentuk Antisipasi Prokes

Menurut Sigit, penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, merupakan bentuk antisipasi untuk tetap bisa melakukan pengendalian terhadap laju pertumbuhan Covid-19 setelah hari raya Idul Fitri 2022.

"Karena memang harus diantisipasi pasca Idul Fitri nanti, harapan kita laju Covid-19 bisa kita kendalikan. Oleh karena itu, kunjungan wisata tentunya akan terus berlangsung sampai dengan hari minggu, kurang lebih ini akan terus meningkat. Tadi disampaikan bahwa saat ini kunjungan di GWK juga sudah seperti saat situasi normal bahkan ada peningkatan," ucap Sigit.

"Tentunya ini juga, di wilayah-wilayah lain kita juga memperkirakan terjadi hal yang sama. Karena itu kami tidak bosan-bosan untuk mengingatkan terkait masalah prokes yang harus selalu kita jaga. Sehingga laju Covid-19, setelah ini tetap bisa kita kendalikan," tambah Sigit menegaskan.

Khusus di wilayah Bali, Sigit mendapatkan laporan bahwa sekitar 435.308 orang baik melalui transportasi udara maupun laut, telah memasuki Pulau Dewata ketika memasuki musim libur Lebaran 2022.

Hal tersebut, dikatakan Sigit, disatu sisi dapat mendorong pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Bali. Namun, hal tersebut juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat terhadap seluruh wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Sehingga tentunya potensi ini disatu sisi, pasti meningkatkan perekonomian di wilayah Bali. Namun disisi lain, tentunya ada hal-hal yang harus kita jaga. Khususnya terkait masalah protokol kesehatan," tutur Sigit.

Disisi lain, terkait peninjauannya di GWK Bali, Sigit mengungkapkan bahwa, pengelola di lokasi wisata ini, telah menyiapkan strategi dan aturan dalam menerapkan protokol kesehatan bagi masyarakat yang berlibur.

"Tadi kita ikuti satu per satu mulai dari bagaimana pembelian tiket dilaksanakan, kita lihat bahwa di setiap corner-corner tertentu telah disiapkan aplikasi PeduliLindungi dan juga masker yang bisa dibagikan secara gratis. Tadi kita cek satu per satu, sampai dengan salah satu titik yang banyak dikunjungi masyarakat yakni monumen Garuda Wisnu Kencana. Didalamnya juga sama, seluruh prokes tetap dilaksanakan dengan baik," tutup Sigit. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya